Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!
Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!
Happy Reading!
•••
Ruangan yang terlihat sunyi, seperti tidak ada kesibukan apapun didalamnya. Padahal tiga orang remaja sedang sibuk berkutik dengan soal-soal latihan untuk olimpiade nanti.Hawa, Azka, dan Arsya tampak fokus dengan lembaran latihan soal itu, jari jemari mereka dengan lihai mencoret-coret kertas putih itu.
Hawa tak sengaja melihat jawaban milik Azka yang ternyata jawaban itu salah.
"Ka, jawaban kamu salah," ucap Hawa. Azka lantas meneliti kembali jawabannya.
"Apa yang salah? Kayaknya bener deh," ucap Azka.
"Sini aku ajarin caranya," ucap Hawa. Azka lantas langsung mendekatkan dirinya mendekat ke arah Hawa, membiarkan gadis itu menjelaskan soal Fisika miliknya. Senyuman tercipta di kedua sudut bibir Azka saat melihat wajah Hawa yang tampak sangat manis saat menjelaskan materi itu.
"Kalau di jelasin di perhatiin soalnya bukan orangnya, nanti gimana mau menang kalau kayak gini?" ucap Arsya.
"Kamu perhatiin penjelasan aku kan?" tanya Hawa.
Azka mengangguk. "Oke sekarang gue ngerti, ternyata lo pinter juga ya," puji Azka.
"Hadza min fadli Rabbi, semua ini karunia dari Tuhanku," ucap Hawa.
"Hawa, nanti jangan lupa habis latihan ini selesai lo keruangan OSIS," ucap Arsya.
"Siap!" ucap Hawa.
•••
Usai latihan olimpiade selesai Hawa pun segera pergi menuju ruang OSIS, seperti janjinya kemarin jika ia siap menjadi sekertaris untuk acara ulang tahun sekolah.
Dengan perasaan yang campur aduk Hawa lantas langsung masuk kedalam ruangan OSIS yang rupanya sudah sangat ramai oleh para anggota OSIS lainnya. Kedatangan Hawa tentunya mengundang atensi mereka semua.
Arsya yang memang sudah menunggu kedatangan Hawa langsung menyambut hangat.
"Gue ada pengumuman untuk kalian semua," ucap Arsya, suara bising pun menjadi sunyi, mereka semua langsung memperhatikan Arsya selaku ketua osis.
"Sebelum itu gue akan memperkenalkan jika dia adalah Hawa, pengganti Seya selaku sekertaris, karena sekarang dia sudah keluar dari sekolah ini," ucap Arsya, suara bisik-bisik pun terdengar di telinga Hawa.
Tiba-tiba seorang siswi mengacungkan tangannya.
"Ya, ada pertanyaan?" tanya Arsya.
"Kenapa harus dia, Ar? Bukannya dia itu murid baru ya? Masih banyak murid lama yang bisa jadi sekertaris OSIS," ucap siswi itu yang dikenal sebagai Frea.
"Gue setuju sama Frea, emang lo yakin dia bisa?" Sambung Vannya.
"Gue yakin dia bisa. Keputusan gue udah bulat, Hawa akan menjadi pengganti Seya, lagipula gue udah izin dengan Kak Imron dan beliau setuju dengan keputusan gue," ucap Arsya, semua anggota OSIS pun terdiam, karena jika pembina OSIS sudah menyetujui tidak ada hak bagi mereka untuk kembali protes.
"Dan untuk lo Hawa, selamat datang di dunia OSIS, semoga lo amanah," ucap Arsya kepada Hawa yang tampak terdiam.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terbaik Takdir
Teenfikce[SEQUEL DARI CINTA SANG GUS] Angkasa High School, siapa yang tidak mengenali sekolah itu? Sekolah dari kalangan elit nomor satu di Indonesia, yang berisikan anak-anak jenius didalamnya. Terlebih Angkasa memiliki kelas unggulan yang diberikan nama ke...