21. Olimpiade

363 66 18
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!

Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!

Happy Reading!

•••

Hari olimpiade akhirnya telah tiba. Azka, Arsya dan Kenzo beserta Bu Sonia dan Pak kepala sekolah sudah sampai di lokasi perlombaan. Ada 5 sekolah yang akan dari mengikuti perlombaan olimpiade sains tingkat nasional.

Azka, Arsya dan Kenzo hanya berdiam, tak ada yang memulai pembicaraan semuanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Azka sejak tadi memperhatikan Kenzo yang tengah menatap kearah podium diatas panggung, entah apa yang pemuda itu pikirkan ia tidak tahu.

"Lihat, lawan kita dari SMA Angkasa, gue nggak yakin kalau kita akan menang," ucap seorang gadis peserta lomba dari SMA Pelita Bangsa.

"Lo bener, secara anak Angkasa jenius semua apalagi golongan dari kelas A," ucap seorang gadis satu lagi membenarkan.

"Dan kayaknya mereka anggota kelas A, dari wajahnya aja keliatan kalau mereka jenius," sambung gadis satunya lagi, membuat mereka langsung overthingking.

"Kepada seluruh perwakilan perlombaan dipersilahkan naik keatas panggung dan duduk di masing-masing podiumnya, karena perlombaan akan dilaksanakan sepuluh menit lagi, terimakasih."

Sebuah instruksi terdengar membuat seluruh peserta lomba naik keatas panggung begitu juga dengan Arsya dan Azka, terkecuali Kenzo, pemuda itu hanya berdiam duduk di tempat, wajah pemuda itu sangat pucat, membuat Bu Sonia, Pak kepala sekolah, Azka dan Arsya sangat khawatir.

"Ya ampun, badan kamu panas, Ken," ucap Bu Sonia panik.

"Jadi gimana ini, apa kamu kuat mengikuti perlombaan ini?" tanya Pak kepala sekolah.

"Lo kalau sakit gini dari awal nggak usah ikut, Ken. Lo buat kita semua khawatir," ucap Azka.

"Sepuluh menit lagi perlombaan akan segera dimulai, kita nggak ada waktu lagi untuk mencari pengganti Kenzo," ucap Bu Sonia.

Kenzo tersenyum tipis. "Nggak perlu khawatir Bu, karena seseorang akan datang untuk mengantikan saya," ucap Kenzo.

"Seseorang?" Bu Sonia tampak tak mengerti.

"Maaf bu saya telat!" ucap Hawa tiba-tiba, ia datang bersama dengan Fatimah.

"Hawa?" ucap mereka serempak kecuali Kenzo karena memang pemuda itulah yang memanggil Hawa untuk datang keacara lomba tersebut.

"Hawa, sorry kasih kabar lo mendadak. Yang berhak ikut lomba sebenarnya lo bukan gue. Gue percaya sama lo kalau lo bisa membanggakan sekolah Angkasa. Selamat berjuang," ucap Kenzo tersenyum tipis.

"Ken?"

Tes

Cairan kental berwarna merah pekat keluar dari hidung Kenzo, membuat semuanya sangat khawatir dengan kondisi pemuda itu.

"Ken, lo sakit apa?! Kenapa lo nggak pernah cerita sama gue? Lo anggap gue apa hah?!" ucap Azka marah.

"Panggilan kepada peserta lomba olimpiade perwakilan dari sekolah Angkasa High School segera naik keatas panggung, terimakasih."

Titik Terbaik TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang