Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!
Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!
Happy Reading!
•••
Hawa, Fatimah, dan Nasywa berjalan beriringan menuju kelas mereka. Candaan terdengar renyah dari ketiganya. Sampai Shelin, Violet dengan Nanda datang menghalangi jalan mereka.
"Mau apa lo Nenek lampir?!" Desis Fatimah menatap tak suka kearah Shelin dan dua anteknya.
"Gue nggak ada urusan sama lo!" ucap Shelin, gadis itu menatap tajam kearah Hawa. "Lo ikut gue sekarang!" Titahnya pada Hawa.
"Ets, lo mau apain Hawa? Nggak cukup kemarin lo udah buat Hawa sakit karena perbuatan lo? Atau lo mau berurusan sama Azka karena lo nyakitin Hawa? Inget sekarang Azka ada di pihak Hawa kalau lo lupa," ucap Fatimah.
"Lo jadi orang ngeselin banget sih? Gue cuman ngajak Hawa ngobrol!" ucap Shelin. "Lo berdua amanin mereka berdua," lanjutnya kepada Violet dan Nanda. Violet dan Nanda lantas menahan Fatimah yang hendak menyusul Hawa dan Shelin.
Shelin membawa Hawa ke atas roftoop, di sana sudah terdapat Gabby yang sedang berdiri menatap pemandangan kota Bandung yang sangat indah.
"Gab, gue udah bawa cewek yang lo maksud," ucap Shelin.
Gabby membalikkan badannya menatap Hawa dari bawah sampai atas.
"Thanks, lo sekarang boleh pergi," ucapnya. Sebelum Shelin pergi ia membisikkan sesuatu tepat di samping telinga Hawa.
"Jaga sikap lo sama Gabby atau hidup lo akan menyesal seumur hidup," bisiknya lalu segera pergi meninggalkan Hawa bersama Gabby.
"Ada apa?" tanya Hawa memulai pembicaraan.
Gabby tersenyum, senyuman yang sulit diartikan.
"Lo pacaran sama Azka?" tanya Gabby.
"Pacaran? Kata siapa?" tanya Hawa tak mengerti.
"Selama ini nggak ada seorang cewek yang Azka kejar, yang ada cewek yang ngejar Azka. Dan tiba-tiba sekarang Azka deket sama lo. Lo pacaran kan sama Azka?" tanya Gabby lagi.
"Pacaran? Apa itu pacaran? Jalur tiket untuk masuk ke neraka? Aneh kamu," ucap Hawa, membuat Gabby langsung terdiam.
"Gila, hebat lo. Baru sekarang ada orang yang berani ngomong yang tanpa ada rasa takut sama gue. Hawa, itu nama lo kan?" tanya Gabby.
"Iya."
"Mungkin lo belum tau siapa gue. Tapi untuk saat ini gue peringatin sama lo, tolong lo jaga jarak dengan Azka, lo berhijab pakaian lo syar'i, nggak pantes merebut pacar orang," ucap Gabby.
"Kamu salah paham, Gabby. Aku sama Azka dekat karena kita satu projects bareng, kita di tugaskan untuk menjadi perwakilan olimpiade di sekolah bukan maksud lain. Jadi, jangan berpikiran yang nggak -nggak tentang aku dengan Azka," ucap Hawa.
"Kalau tujuan kamu membawa aku kesini untuk menanyakan hal yang nggak penting, aku pamit. Assalamualaikum," pamit Hawa, gadis itu segera meninggalkan Gabby yang tampak terdiam di tempat.
"Bodoh lo, Ka. Bisa-bisanya lo suka sama cewek seperti Hawa," ucapnya.
•••
Suasana kantin yang tadinya riuh kini tiba-tiba menjadi sunyi saat Gabby, Shelin, Nanda dan Violet memasuki kantin. Semua murid Angkasa tampak tertunduk seperti sedang menghormati putri kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terbaik Takdir
Fiksi Remaja[SEQUEL DARI CINTA SANG GUS] Angkasa High School, siapa yang tidak mengenali sekolah itu? Sekolah dari kalangan elit nomor satu di Indonesia, yang berisikan anak-anak jenius didalamnya. Terlebih Angkasa memiliki kelas unggulan yang diberikan nama ke...