H L C 24

26 3 0
                                    


"Ayo dong sayang, makan ya? Kalo Jane gak makan, nanti trombositnya rendah lagi."

Bujuk Ayyara, pada seorang anak perempuan cantik yang tengah buang muka duduk di ranjang pasien dengan tangan menyilang di depan perutnya.

"Ayo dong Baby, nanti Papi bawa kamu ke Disney land yang ada di Tokyo."

Ayyara menyenggol tubuh pria berkaca mata yang kini tengah berdiri membungkuk di belakangnya. "Kamu apaan sih Mas. Aku kan udah bilang, kalo ngebujuk tuh jangan nge janjiin yang mewah kayak gitu!"

"Iya maaf."

"Jane gak mau makan. Jane maunya Daddy!" tegas sang anak.

Sebuah helaan nafas terdengar. "Sifat kamu tuh, gak jauh beda sama Mommy kamu tau gak?"

"Kamu apaan sih, Mas? Yang ada tuh, dia sebelas dua belas sama Bapaknya!"

Pria berkaca mata yang tidak lain adalah Kenzo itu hanya merespon ucapan Ayyara dengan gerakan alis & bahu terangkat.

Waktu begitu cepat berganti, janin yang dulu berada di perut Ayyara kini telah lahir & tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang cantik. Janettra Alka Bimantara begitulah namanya. Nama itu Ayyara berikan sesuai permintaan Jeano sebelumnya saat sang anak masih dalam perut. Jane, demikian ia dipanggil, memiliki iris mata kecoklatan & potongan wajah khas perpaduan Jeano & Ayyara, menjadikannya bak gambaran fisik kedua orang tuanya saat kecil.

Hari ini merupakan minggu kedua Jane menjalani perawatan di Rumah Sakit, untuk penyakit DBD yang menyerangnya beberapa waktu lalu. Kali ini Ayyara benar-benar di buat angkat tangan dengan sikap sang anak, yang sudah satu minggu ini terus merajuk karena Jeano yang tak kunjung muncul menemuinya.

Jeano biasanya akan datang seminggu sekali untuk menjumpai & menghabiskan waktunya bersama sang putri, namun sudah beberapa bulan ini ia tak kunjung muncul, semenjak pertengkaran hebatnya & Kenzo yang di picu oleh ke salah fahaman.

"Kamu udah coba hubungin keluarga Jeano belum, Mas?"

"Kok nanya sama Mas, sih? Bukannya dia pacar kamu sekarang?!"

Ayyara memutar bola matanya malas. Memang benar semenjak Kenzo sibuk berselingkuh & sering pulang malam, Jeano jadi sering banyak bicara & bertemu dengan Ayyara. karena sering bertemu untuk menemui anak mereka, tanpa sadar Ayyara & Jeano diam-diam saling menaruh perasaan walaupun keduanya tak secara gamblang memperlihatkan, karena status masing-masing. Selain sering bertemu karena Jane, kedekatan mereka terjadi juga di latar belakangi Kenzo yang sempat mengkhianati pernikahan yang ia bina bersama Ayyara.

"Udah lah Mas, aku lagi gak mau debat sama kamu sekarang!"

"Nomornya gak aktif kata Pak Jo, kita cari aja dia ke Bandara."

"Emang kamu tau jadwalnya?"

"Nggak. Yang sering kontekan kan kamu, kamu pasti tau lah!" jawabnya dengan nada cemburu.

Ayyara membungkuk seraya memegang kepalanya penuh frustasi. "Aku bener-bener gak ngerti lagi sama sikap childish kamu akhir-akhir ini Mas."

"Lagian dia kemana sih, tiba-tiba ngilang? Dasar caper!" gumam Kenzo di akhir kalimat.

Ayyara menghela nafasnya, "kalo aku tau, ngapain aku telepon kamu buat dateng ke sini?!"

Saat di landa ke bingungan, tiba-tiba sebuah panggilan masuk di ponsel Kenzo. Ia kemudian mengecek layar ponselnya.

"Siapa?"

"Jino." Kenzo mengangkat panggilan tersebut. "halo?!" hening sejenak, "oh gitu, ya udah kalian tunggu di sana kalo gitu."

HELL LOVE CHOICE  || (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang