Sebuah pelaminan yang di dominasi dengan warna putih di tiap detailnya terlihat masih kosong pertanda prosesi janji suci belum terlangsung. Di sisi lain, seorang laki-laki berpakaian rapi dengan wajah cerah menawan hati tengah diliputi rasa gugup. Ia duduk di tengah-tengah dua orang pria berbusana tak jauh berbeda darinya yang merupakan seorang sahabat & adik kembarnya.
“Gila, gila… gue gerogi banget!” Jeano membungkukkan posisi duduknya.
"Calm down ok, tarik nafas...”
Jeano menarik udara dari hidungnya kemudian menghembuskannya perlahan dari mulut. Ia terus mengikuti intruksi dari sahabatnya yang tak lain adalah Mikael yang sudah pernah berada di posisi yang sama dengan Jeano sebelumnya, saat dulu menikahi Ayuna yang tidak lain adalah sahabat Ayyara.
“Yaelah Bang, udah kayak mau kena hukuman mati aja lo. Nikah udah dua kali juga.” tiba-tiba Jino membuka suara.
Jeano menoleh ke arah adiknya. “Lo kenapa, sih? Dari kemaren nge ceng-cengin gue mulu, bikin emosi aja!” rasa gugupnya seketika teralihkan.
“Lemah!” ejek Jino kembali.
“Gue jitak lo!”
“E-eh, tahan, tahan!” Mikael segera menarik kedua tangan Jeano, “susah bener nih Adek sama Abang akurnya, malu sama tamu kali!" gumamnya pelan.
Kemudian dari arah pelaminan, semua terlihat sudah bersiap di tempat masing-masing. Jeano sebagai tokoh utama hari itu segera berpindah duduk di tengah-tengah kedua orang tuanya.
Rasa gugup terus saja membuat Jeano tak tenang, sang ibu yang tahu betul apa yang sedang di landa putra tercintanya itu menggenggam erat tangan Jeano yang terasa dingin sekarang, ia kemudian tersenyum ke arah ibunya.
Di tengah-tengah riuhnya suara tamu, tiba-tiba sejenak ke riuhan itu seketika menghening. Rupanya semua yang ada di sana tengah fokus pada sosok cantik yang baru saja datang & berjalan dalam gandengan Tyas & Jayendra, dengan balutan pakaian adat mewah berwarna putih serta di bubuhi sebuah siger cantik berwarna ke emasan dengan detail bunga menghiasi kepalanya.
Saking cantik & mewahnya bak permaisuri kerajaan semua orang yang hadir di sana memandang kagum tanpa dapat banyak berkata. Tak hanya yang hadir saja, bahkan Jeano yang ada di sana begitu takjub dengan sosok calon istrinya yang bak Ratu hari itu. Kemudian Ayyara di giring duduk di samping Jeano yang terus menatap sambil tersenyum menawan dengan rasa berdebarnya.
“Saya terima nikah & kawinnya, Ayyara Shaka Alka binti Jayendra Shaka Sailendra dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!” ucap Jeano dengan lantang & mantap, melafalkan janji sucinya.
“Bagaimana saksi? Sah?”
“SAH!!”
Gaungan kata tersebut menggema memenuhi ruangan, tepuk tangan meriah nan haru pun mengiring euporia kebahagiaan prosesi sakral itu. Akhirnya mereka kini telah Sah menyandang status sebagai sepasang suami istri, baik di mata Hukum maupun Agama. Sepasang cin-cin di sematkan di antara jari manis Ayyara & Jeano, rasa haru bercampur bahagia yang tercipta kini menghiasi acara sakral itu, senyum kebahagiaan pun tak hentinya terukir di wajah keduanya.
Malam harinya…
Setelah acara yang melelahkan tersebut, kini Ayyara & Jeano berada di kamar yang dulu sempat di tempati Ayyara saat dirinya masih berada di rumah orang tuanya. Jeano yang baru saja selesai dari kamar mandi itu mengernyit menatap sekeliling, kemudian mengernyit saat tak mendapati putrinya terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELL LOVE CHOICE || (END) ✔
Fanfic[END] Mari tentukan neraka seperti apa yang akan kita jalani. Kamu dapet janin yang di kandung Ayyara & saya dapet Ibunya. Gimana, deal? Mari bertemu di takdir selanjutnya sebagai apapun, 'MANTAN SUAMI' "Be my choice of love, not hell my choice. Se...