H L C 28

14 3 0
                                    

Sebuah mobil hitam mengkilat kini terlihat berhenti di depan gerbang halaman depan rumah tempat tinggal Ayyara. Begitu mendengar suara kalkson mobil berbunyi, ia pun segera berlari menuju arah luar halaman gerbang untuk menghampiri sang Ayah yang kini berdiri di samping pintu mobilnya. Sang anak langsung saja melompat ke gendongan Jeano penuh semangat memeluk & menciumi wajah tampan pria yang kini mengenakan kaca mata & topi hitam itu.

"Daddy...!!" seru Jane penuh antusias.

"Princess-nya Daddy semangat banget nih, kayaknya!?"

"Iya dong, Jane gak sabar banget pengen cepet ketemu & main bareng sama baby-nya Wa Chan sama Aa Arya juga!"

Jeano tersenyum sambil mencium pipi chubby gadis kecilnya penuh gemas.

"Mommy kamu mana?"

Baru saja di bicarakan, dari ke jauhan terlihat Ayyara tengah berjalan di iringi sang suami yaitu Kenzo di belakangnya. Jane pun turun dari gendongan Ayahnya kemudian berlari menarik sang ibu.

"Mommy ayo dong cepetan jalannya!" celoteh sang anak penuh semangat & antusiasme tinggi.

"Iya, sabar dong. Semangat banget, sih!"

Melihat perangai dingin yang di pasang kedua orang itu, membuat Jeano merasa jika ada hal yang tak beres yang terjadi diantara mereka. Khawatir jika alasan di balik itu semua adalah karena interaksi mereka kemarin malam, Jeano pun melangkah mendekati Kenzo yang tengah menatapnya penuh dingin. Ia kemudian tersenyum santai melihat respon yang kini di pasang Kenzo.

"Anda gak usah khawatir, saya bakalan jaga CALON MANTAN ISTRI anda dengan baik." ucapnya penuh penekanan, seakan memberi garis bawah pada status yang akan di sandang Ayyara kelak.
Kenzo hanya menyeringai sambil membuang mukanya malas.

"Kalo gitu saya pamit ya, Mas Direktur!"

"Daddy ayo dong cepetan!!" teriak sang anak dari dalam mobil.

"Iya sayang, Daddy datang!"

Jeano kemudian membalikkan badannya berjalan menjauhi Kenzo yang kini terus memandanginya dengan dingin.

Kemudian di perjalanan...

"Lo kenapa?" tanya Jeano yang sedari tadi memperhatikan wajah bad mood Ayyara, "lo berantem ya?" lanjutnya.

Ayyara hanya mengangkat alisnya tanpa bicara sebagai respon. Mendengar itu sang anak yang kini tengah duduk di jok belakang seraya bermain gadget itu mulai membuka suaranya.

"Mommy sama Papi kenapa?"

Ayyara & Jeano saling lirik kemudian melihat sang anak lewat kaca depan.

"Gak ada apa-apa kok sayang." jawab Ayyara se santai mungkin.

Jeano menyeringai dengan pandangan fokus ke jalanan. "Pasti gara-gara semalem, ya?"

"Aku gak tahu lagi gimana cara ngingetin Mas Agha, kalo keputusanku udah bulet buat pisah sama dia!"

Jeano melirik ke arah Ayyara yang kini terlihat begitu kesal & frustasi.

"Ya udah sih take it slow aja, gak usah buru-buru."

"Tapi aku tuh udah gak tahan sama dia, tahu gak?!"

Jeano hanya diam sambil menghela nafas & menaikkan kedua alisnya santai, kemudian melirik jalanan dari samping kaca jendela mobil.

"Lo tuh bener-bener cewek yang susah di taklukin ternyata. Padahal, pribadi lo tuh keliatan sederhana, baik, & gak tegaan. Ternyata di luar itu semua lo punya pendirian teguh juga, bener kata Mikael."

HELL LOVE CHOICE  || (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang