H L C 26

24 3 0
                                    


Setelah di nyatakan pulih 2 hari yang lalu & keluar dari Rumah Sakit, kini Ayyara & putrinya kembali menjalani aktifitas seperti biasanya. Ayyara yang kini merupakan seorang Apoteker memiliki aktifitas sibuknya sendiri, karena ia baru saja membuka cabang Apotik barunya di salah satu daerah Kota yang lumayan jauh dari Kompleks perumahan tempatnya tinggal.

Meski jauh, namun tempat tersebut satu jalur dengan arah rumah orang tuanya hingga ia dapat dengan mudah menitipkan sang anak di rumah Jayendra atau Johnattan sebelum berangkat.

Hari ini tepat pukul 8 malam lewat, semua karyawan yang ia pekerjakan pun satu persatu mulai pamit untuk pulang. Begitupun Ayyara, yang ikut keluar pulang setelah menutup Apotiknya.

Ia kemudian berjalan menuju arah parkiran mobil seraya menyandang tas di pundaknya, tiba-tiba suara dering panggilan dari dalam tas yang ia sandang seketika menyita pendengarannya sejenak. Ayyara kemudian merogoh tas nya untuk mengambil ponsel yang terus berdering itu, kemudian mengangkatnya.

"Kenapa Mas?" tuturnya begitu panggilan tersambung.

"Kamu udah pulang?" suara Kenzo terdengar di balik panggilan tersebut.

"Hmmm...," gumam Ayyara sambil masuk menuju mobilnya.

"Saya boleh numpang tidur di rumah kamu gak? Saya hari ini baru pulang dari luar Kota nih, saya nyetir sendiri. Mana ngantuk lagi."

Sejenak panggilan menghening. Rasanya Ayyara sangat ingin menolak permintaan suaminya tersebut, namun entah mengapa hal tersebut terasa tertahan di bibirnya.

"Oh, gitu. Kalo gitu udah dulu ya, aku mau jemput Jane di rumah Ibu."

Panggilan pun berakhir.

Tanpa buang waktu, Ayyara segera menghidupkan mesin mobil & membawanya menuju arah jalanan Kompleks tempat kedua orang tuanya tinggal.

Sesampainya di sana, Ayyara langsung saja memasuki rumah kedua orang tuanya. Begitu tiba di dalam rumah, ia langsung di sambut sang putri yang berlari menghambur ke pelukannya.

"Mommy kok lama, sih?" potes sang anak dengan bibir mengerucut.

"Iya maaf, habisnya jalannya jauh sayang. Kalo gitu kita pulang sekarang?"

"Gak makan dulu, Neng?" suara sang Ayah pun terdengar.

"Lain waktu aja deh Yah, soalnya Mas Agha ada di rumah."

Jayendra pun tersenyum, "ya udah, kalo gitu hati-hati."

"Sampein salam Ayah sama Ibu buat Kenzo."

"Kalo gitu Neng pamit ya Bu, Yah?"

Setelah berpamitan, Ayyara langsung saja berjalan membawa putrinya masuk ke dalam mobil. Di perjalanan, mereka saling mengobrol dengan serunya membahas kegiatan masing-masing hari ini.

"Papi Agha di rumah?" tanya sang anak dengan polosnya.

Ayyara yang tengah fokus menyetir kini menoleh. "Iya, tadi Papi bilang mau nginep semalem."

"Kok cuma semalem?"

Ayyara kini terjebak dengan ucapannya sendiri. "Ngg... soalnya, Papi ada kerjaan lagi."

"Oh...."

Suasana pun hening sejenak hingga suara Jane kembali terdengar.

"Mommy, tadi Jane ngobrol loh sama Grandpa Jo!"

"Oh ya? Ngobrolin apa tuh?"

"Jane bilang kalo nanti hari libur, Mommy, Jane, sama Daddy, bakalan nengok Baby-nya Wa Chan di Bandung!"

Ayyara baru ingat soal obrolannya beberapa hari lalu pada sang putri, ia tak menyangka jika Jeano akan menuruti ke inginan putri mereka segampang itu.

"Jeano..!" geram Ayyara dengan suara pelan tertahan.

Jane seketika menoleh kikuk pada sang Ibu. "Kenapa Mommy?" tanyanya dengan wajah polos nan lucu.

"Ah, nggak kok sayang." tukas Ayyara cepat.

Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di halaman rumah yang kini sudah terlihat sebuah mobil BMW merah milik Kenzo terparkir di depan gerbang rumah mereka.

"Loh, Mas? Kok, kamu malah berdiri di luar?"

"Mas nunggu kamu sama Jane."

Dari arah belakang terlihat Jane berlari setelah turun dari mobil sang Ibu. "Papi..!!" ia berhambur ke dekapan Kenzo.

"Wuihh... anak Papi!" Kenzo mencium gemas pipi chuby Jane.

"Ya udah masuk, yuk!"





Setelah itu...


Suasana hening nan gelap kini menghiasi kediaman Ayyara. Ayyara yang terbangun dari tidurnya karena merasa haus, kini terlihat berjalan menuruni tangga menuju arah dapur. Di sana ia kemudian segera menuntaskan rasa dahaganya & bergegas kembali menuju kamar. Baru saja hendak kembali, tiba-tiba dari arah ruang TV ia mendengar suara ketikan laptop menembus keheningan ruangan gelap.

HELL LOVE CHOICE  || (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang