3 Hari Kemudian.....
"Eh lo yang duduk di sofa. Bilangin ke dokter ya, gue Reyhan Gionino Adhitama mau pulang sekarang juga!!!" Reyhan menekankan suaranya pada kalimat terakhir. "Pulang minggu depan."
"Ogah markonah. Dih dikira gue sakit apaan. Gue mau pulang sekarang juga." Reyhan turun perlahan dari ranjang miliknya.
"Nih anak badung banget kalo dibilangin." Saga mencoba menahan Rey dari aksi turun ranjangnya.
"Aduh, lo kalo mau ngehalangin juga nggak papa. Tapi ya jangan diteken ini tangan gue sakit beg*" Reyhan mengadu kesakitan akibat pergelangan tangan yang tanpa sengaja Saga cengkeram dengan kuat.
"Sorry nggak sengaja."
"Yang ikhlas kalo minta maaf. Tahu-tahu kuburan lo sempit kan jadi berabe nantinya."
Beruntungnya Saga memiliki stok kesabaran yang tinggi untuk menghadapi Reyhan.
"Permisi....."
"Selamat datang dok. Maaf ini tadi anaknya keburu pengen pulang." Saga sedikit merasa tidak enak hati pada dokter Eunwoo karena saat ini posisi Reyhan berdiri tepat disampingnya. Tangan Reyhan mencoba untuk melepas jarum infus yang berada di tangan remaja itu.
"Dok maaf-maaf nih. Reyhan sih betah-betah aja di sini. Tapi perut Reyhan yang nggak betah dok. Kangen pacarnya dok." Ujar Reyhan dengan mimik serius pada Eunwoo.
"Pacar?"
"Iya. Pacar tersayang...."
"Siapa?" Kini giliran Saga yang bertanya. Pasalnya ia belum pernah melihat Rey dekat dengan seorang perempuan tapi tiba-tiba anak itu mengklaim sudah memiliki pasangan.
"Gorengannya bu Ayu."
"Gorengan?"
"Iya dok. Enak banget dok. Sumpah ya Reyhan nggak bohong. Itu gorengan hotel bintang lima sih. Untung aja sekolah ngasih tempat bu Ayu buat jualan di sekolah. Kalo nggak mah, Reyhan nggak bakal bisa ngerasain gorengan yang uuueeennnakkk banget. Dokter mau coba? Lain kali deh kalo Rey kesini Rey bawain gorengannya. Tenang aja, gratis. Apalagi kalo bu Ayu tahu gorengannya buat dokter, beuh auto digratisin semua sama bu Ayu." Jelas Reyhan panjang lebar.
Pletak
"Aduh dok....lapor polisi dok. Ada tindak kekerasan di rumah sakit dok. Biar trending nanti rumah sakitnya. Judulnya nanti tindak kekerasan telah dilakukan oleh seorang kakak kepada adik tirinya dengan dalih penyaluran rasa sayangnya. Namun naas, kejadian berakhir tragis dengan sang kakak yang harus masuk bui karena tindak kekerasan tersebut. Seru pasti...."
"Rey, jangan seperti itu. Saga kakak yang baik lho. Dia udah jaga kamu berhari-hari. Lihat kantung matanya. Dia rela nggak makan juga demi jagain kamu." Ujar dokter Eunwoo.
"Iya deh Rey minta maaf. Tapi Rey harus boleh pulang hari ini."
"Dokter periksa dulu. Kamunya jangan kebanyakan gerak. Kaya cacing kepanasan aja."
"Wah dokter bisa bercanda ya. Rey kira dokter mah pendiem, dingin, cool gitu."
"Saya juga manusia biasa Rey. Udah kembali ke posisi kamu dulu."
"Bentar dok sabar. Ini susah naik ranjangnya."
"Makanya badan tuh tumbuh ke atas bukan ke samping." Sahut Saga saat melihat adiknya kesusahan untuk kembali menaiki ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [END]
Teen FictionDunia terasa berhenti ketika aku menyadari bahwa kehadiraku hanyalah menjadi luka bagi kedua orang yang paling aku sayangi di muka bumi ini. Maaf jika semua tak berjalan sesuai yang kalian inginkan. Maaf telah datang sebagai luka dalam hidup kalian...