"Hallo semua, ini Reyhan Gionino Adhitama. Biasa dipanggil Reyhan atau Rey. Sebelumnya Rey ingin minta maaf kalo mungkin kalian lihat ini saat Reyhan sudah memilih untuk pergi dari dunia ini. Maaf jika tidak bisa menemui kalian langsung satu-persatu.
Pertama-tama, Rey ingin mengucapkan terima kasih untuk bunda yang sudah memilih untuk mempertahankan Rey sampai lahir ke dunia. Maaf jika kehadiran Rey menjadi petaka dalam hidup bunda dan papa. Memang seharusnya dulu Rey tidak terlahir. Jikalau pun diminta untuk lahir, pasti Rey akan meminta lahir dari orang lain daripada harus membuat bunda dan papa malu atas kelahiran Reyhan. Bunda, papa dan semua....Reyhan mohon jangan bersedih setelah melihat video ini. Secara khusus, Reyhan buat lho untuk kalian. Masa harus sedih-sedih setelah melihatnya.
Ehm....sebenarnya Reyhan sudah tahu tentang siapa diri Reyhan. Putra kecil bunda Kirana dan papa Jay. Bibi Kirana meninggalkan beberapa rekaman video yang menceritakan bagaimana bisa Reyhan lahir ke dunia. Siapa orang tua kandung Reyhan dan bagaimana bahagianya bibi ketika melihat tubuh mungil Reyhan berhasil dokter keluarkan dari perut bunda.
Kejadian malam pesta itu, pasti sangat berat untuk bunda dan papa hadapi. Terlebih kehadiran Reyhan secara tiba-tiba.
Bunda Hanna, Reyhan ingin meminta maaf karena kehadiran Reyhan pasti menimbulkan luka lebih dalam kepada bunda. Di mana Reyhan tercipta disaat bunda dan papa masih memiliki jalinan ikatan pernikahan. Tolong jangan salahkan bunda Kirana dan papa Jay. Semua ini salah Reyhan. Entah janji apa yang Tuhan berikan sehingga Reyhan menyetujui untuk dilahirkan ke dunia. Di mana kelahiran yang seharusnya disambut dengan kebahagiaan, justru kesedihan menjadi alur sepanjang hidupnya.
Kakek, nenek, oma dan opa....terima kasih telah menerima Reyhan menjadi cucu kalian. Meskipun perasaan tulus itu belum seutuhnya Reyhan dapatkan. Tolong jangan pernah menyesal atas semua yang pernah ada. Reyhan pantas untuk mendapatkan hukuman-hukuman itu. Anggap saja, kakek dan opa sedang mendisiplinkan Reyhan untuk menjadi anak dan cucu yang baik.
Mengenai donor ginjal. Reyhan rasa kalian semua pasti akan mengetahuinya. Maaf tidak meminta izin terlebih dahulu untuk melakukan hal tersebut. Saat itu kondisi papa sedang tidak baik-baik saja. Hanya itu yang bisa Reyhan berikan untuk papa. Maaf ya pa. Maaf jika Reyhan tidak bisa seperti kakak-kakak yang lain. Yang bisa membanggakan papa dan mama. Menjunjung tinggi martabat keluarga Adhitama. Dan menebar kebahagiaan dalam kehidupan keluarga ini.
Tolong jangan salahkan om Bobby. Reyhan yang memaksa beliau untuk menandatangani surat itu. Dan untuk donor mata bang Vino, maaf Reyhan mengambil keputusan tanpa mendiskusikan terlebih dahulu dengan kalian, terutama dengan bapak.
Reyhan tahu, jika Reyhan mengatakannya pasti kalian akan melarang dan menolak. Reyhan rasa setidaknya ini yang bisa Reyhan lakukan. Lagipula sebentar lagi Reyhan akan pergi dari sini. Mata itu, lebih baik jika bermanfaat bagi orang lain yang lebih membutuhkan daripada Reyhan.
Untuk bibi Karina, terima kasih telah hadir menemui Reyhan sebelum ajal menjemput Reyhan di kemudian hari. Keponakan bibi ini berharap bibi bisa menjalani kehidupan yang lebih baik ke depannya. Perlahan tapi pasti tolong lupakan masa lalu yang ada. Kisah lalu di mana opa memilih untuk memberikan bibi ke panti asuhan hanya karena sebuah kekurangan kecil pada fisik yang bibi miliki, Reyhan yakin dan tahu itu pasti hal yang sangat menyakitkan dan berat, tapi Reyhan mohon. Atas nama opa, Reyhan mohon maaf untuk semuanya. Reyhan ingin melihat kebahagiaan dan kebersamaan menyertai keluarga kita, setelah Reyhan pergi dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAIN [END]
Teen FictionDunia terasa berhenti ketika aku menyadari bahwa kehadiraku hanyalah menjadi luka bagi kedua orang yang paling aku sayangi di muka bumi ini. Maaf jika semua tak berjalan sesuai yang kalian inginkan. Maaf telah datang sebagai luka dalam hidup kalian...