─────
Chapter One : Awal Dari Segalanya.
─────
Sekumpulan remaja yang sudah beranjak dewasa itu tengah duduk melingkar di sebuah ruangan yang mereka sebut dengan 'markas'. Walaupun tempat itu adalah salah satu tempat yang tak terpakai oleh salah satu pemiliki rumah, mereka pun tak keberatan.
Pemilik rumah sekaligus pemilik markas itu adalah Mark Jung, merupakan salah satu anak dari konglomerat kaya yang bisnisnya berada di bidang properti dan teknologi informasi.
Mereka pun bahkan sampai mendesain tempat senyaman mungkin untuk sekedar melepas lelah, berdiskusi, bermain atau membicarakan hal-hal dari yang sesuai nalar hingga diluar nalar.
Botol beling pun diputar oleh salah satu diantara mereka, semua hampir harap-harap cemas jika mulut botol tersebut berhenti tepat di depan mereka. Hingga akhirnya botol yang berputer berputar mulai memelan, dan akhirnya...
"Kau kena, Mark!" seru mereka kompak.
Orang yang dipanggil Mark itu menatap botol beling itu dengan tajam namun tidak dengan teman-temannya yang sudah bersorak kegirangan.
"Katakan saja apa tantangannya." Ujar Mark yang tengah memutar kedua bola matanya dengan malas. Mereka semua berseru heboh mendengar ucapan Mark.
"Woah, kau terlihat begitu semangat menjalani ini kawan." Ucap salah satu dari mereka dengan tatapan tidak percaya dan yang lain masih tertawa.
"Benar! Bahkan dia langsung memilih tanpa ditanya." Sahut yang lainnya sambil menaik-turunkan alisnya.
Akhirnya mereka langsung merangkul satu sama lain─ tanpa Mark untuk mendiskusikan apa tantangan yang menurut mereka konyol untuk pemuda yang memiliki alis seperti burung camar itu, sedangkan dirinya? Tentu saja tidak peduli.
Mereka pun melepas rangkulan masing-masing dan menatap pemuda itu dengan tatapan yang bisa dibilang licik, Mark pun menaikkan satu alisnya karena bingung.
"Baiklah Mark Jung, tantanganmu adalah...." Mereka saling pandang dan menyeringai jahil membuat Mark jengah dengan teman-temannya ini.
"Katakanlah, cepat!"
"Kau harus menjalin kasih dengan salah satu siswa jurusan ekonomi!"
Dan sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padanya dan mata pemuda itu terbuka lebar karena tak percaya dengan apa yang ia dengar.
[ ─ B E S I D E Y O U ─ ]
Seorang pemuda berparas cantik, manis nan mungil itu tengah berlari di koridor kampusnya, sesekali menabrak orang yang tengah berjalan dengan santai dan menatapnya kesal tak lupa ia menyampaikan permintaan maafnya dan kembali berlari. Tentu saja dalam hal ini ia akan menyalahkan sang kakak karena membuatnya hampir terlambat.
Hingga akhirnya sampai di depan pintu ruangan yang masih terbuka ia pun berhenti, memegangi lututnya sambil mengatur napas pemuda itu pun masuk ke dalam kelas dan diikuti seorang dosen di belakangnya.
Ia pun duduk di bangku paling belakang, karena hanya itu yang tersisa. "Ya! Untung saja kau tidak terlambat, jika tidak kau akan terkena masalah lagi."
Sedikit tersentak karena seseorang berbisik tepat ditelinganya, ia pun menatap orang itu sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You : Markhyuck
Fanfiction[COMPLETED] Hanya karena taruhan, Mark harus menjalin kasih dengan Haechan yang notabenenya orang yang menyukai dirinya, hingga mereka dihadapkan dengan berbagai macam masalah dalam hubungan mereka. Mampukah Haechan merubah sifat dan bertahan mengha...