─────
Chapter Thirty : Akhir Dari Segalanya.
─────
4 Tahun kemudian.
Mengurus berkas perusahaan sudah menjadi perkerjaan Mark akhir-akhir ini. Setelah selesai menempuh pendidikan pascasarjana, Mark mengambil alih perusahaan sang ayah.
Cukup membuat pusing kepala adalah kata-kata yang sering ia ucapkan pada dirinya sendiri jika pekerjaannya selalu menumpuk. Namun, ia harus ingat karena dulu sang ayah mendapatkan pekerjaan lebih dari apa yang dirinya kerjakan sekarang.
Pemuda tampan itu menolehkan kepalanya pada kaca besar yang menampilkan pemandangan kota, beberapa gedung pencakar langit yang dihiasi begitu banyak awan yang terlihat seperti kapas dan tanpa sadar, ia sedikit menyunggingkan senyumnya.
"Haechan-ah... apa kabar? Sudah 4 tahun..."
Ya, Mark masih merindukan bahkan mencari sosok orang yang dulu selalu berada di sampingnya dan pencariannya pun sia-sia karena Mark tidak mendapatkan informasi apapun soal Haechan. Renjun, sahabat dari Haechan yang menjadi satu-satu haapan Mark pun langsung pulang ke kampung halaman yang berada di Jilin, Cina. Untuk melanjutkan pendidikan disana.
Sedangkan Hendery masih bungkam dengan keberadaan Haechan, kakak dari Haechan itu hanya memberikan email baru pada dirinya karena Mark tidak bisa melakukan apapun lagi karena itu sudah keputusan Haechan dan Mark menghargainya.
Hati pemuda itu tertutup rapat pada wanita atau pada submissive lain, tapi hati itu akan terbuka dengan sangat lebar jika Haechan yang datang.
Baru saja ingin mengenang lebih jauh kebersamaan dirinya dan Haechan, suara ketukan pintu dan langkah kaki terdengar di telinga Mark. Lalu meletakkan beberapa berkas yang sudah membuatnya mual setiap hari.
Orang yang mengantarkan berkas itu hanya terkekeh, "Mual lagi karena pekerjaanmu?" Mark mengangguk mengiyakan sambil menerima berkas, "Ya itulah pekerjaanmu."
Mark menatap datar orang itu yang merupakan sekretaris dan sahabat semasa kuliah, yaitu Lucas. Lucas pun juga menjadi saksi pencarian Haechan dan melihat betapa frustasi sahabatnya itu; begitu mengertikan menurutnya.
Mark yang sibuk melihat sekilas setiap berkas yang Lucas berikan kini terpaku pada surat undangan yang berada di akhir berkas. Ia pun mengerutkan dahinya bingung karena surat itu seperti surat pernikahan.
Lucas yang melihat raut perubahan wajah sahabatnya itu langsung membuka suara, "Undangan makan malam dan acara pertunangan Hendery dan Xiaojun yang dilangsungkan malam ini. Maaf aku baru memberikannya karena undangan itu terselip."
Seketika bulu kuduk Mark meremang kala mendengar apa yang ucapan Lucas. Hendery akan menikah dan secara otomatis Haechan...
"Kapan acaranya?" Mark mulai membuka undangan itu tanpa melihat ke arah Lucas.
Lucas berdecih, kemudian ia berdecak pinggang, "Ck! Bodoh, lihat saja isi undangannya! Oh aku juga diundang dan aku akan pergi dengan Jungwoo hyung, jadi jangan coba-coba untuk memaksa untuk aku ikut denganmu."
"Akan kupotong gajimu." Balas Mark cepat dan Lucas menggertakkan giginya kesal.
"Aku adukan kau pada ayahmu!" Gertak Lucas, kemudian berjalan keluar lalu membanting pintu ruangan Mark dengan keras.
Pandangan Mark masih terfokus pada undangan yang diberikan oleh Lucas, seketika senyum Mark mengembang ketika membayangkan dirinya bertemu Haechan disana. Ini merupakan kesempatan emas karena hal ini tidak akan datang dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You : Markhyuck
Fanfiction[COMPLETED] Hanya karena taruhan, Mark harus menjalin kasih dengan Haechan yang notabenenya orang yang menyukai dirinya, hingga mereka dihadapkan dengan berbagai macam masalah dalam hubungan mereka. Mampukah Haechan merubah sifat dan bertahan mengha...