─────
Chapter Five : Pertandingan dan Perkenalan
─────
Pertandingan sudah memasuki babak kedua, tim yang bermain pun saling adu kemahiran mereka dalam bermain basket yang diselingi dengan tatapan tajam masing-masing pemain. Tim lawan begitu keras karena saling adu badan bahkan sering dianggap pelanggaran.
Tribun penonton penuh dengan sorak sorai untuk saling mendukung tim yang pegang, begitu ramai dan bahkan semakin ramai kala pemain saling memasukkan bola ke dalam ring lawan begitupula dengan Haechan.
Matanya begitu berbinar kala melihat sang pujaan hati begitu bersinar di lapangan, padahal Mark bukanlah matahari.
Peluit panjang dibunyikan sebanyak dua kali, menandangan pertandingan telah berakhir. Pemain dengan seragam berwarna hijau itu langsung berlari menghampiri Mark dan mengangkat pemuda kelahiran Kanada itu tinggi-tinggi begitupun para penonton juga bersorak lebih kencang dari sebelumnya.
Neo Culture Information and Technology, nama Universitas dari seragam yang berwarna hijau itu menjadi pemenangnya setelah melawan sang musuh bebuyutan. Pemain lawan begitu kesal karena harus menerima kekalahan setelah babak kedua Mark dan kawan-kawan menyerang tanpa ampun.
Haechan begitu semangat dan sesekali bertepuk tangan melihat Mark berada di lapangan, memandang kagum sang kekasih yang begitu piawai bermain basket, padahal dirinya sendiri tidak mengerti cara bermain basket. Karena, ia rela melakukan apapun asal bisa dekat dengan Mark.
Setelah penyerahan piala dan hadiah, keadaan lapangan basket indoor semakin lama semakin sepi karena beberapa pemain dan penonton mulai membubarkan diri. Renjun pun sudah pergi semenjak 10 menit lalu meninggalkan Haechan yang masih ingin menunggu Mark selesai.
Akhirnya, pemuda manis itu turun dari tribun untuk menghampiri sang kekasih yang tengah memainkan ponselnya. Haechan pun menempelkan minuman isotonik dingin yang sudah ia beli sebelumnya pada pipi kiri pemuda beralis camar itu. Mark sedikit terkejut dengan perlakuan pemuda di depannya itu, namun setelah melihat siapa pelakunya ia hanya menatapnya datar.
"Selamat atas pertandingannya hyung! Kau keren sekali." Puji Haechan dengan senangnya.
Mark hanya bergumam dan mengambil botol minum yang diberikan Haechan, ia pun mengambil tas yang berada di sebelah kirinya untuk merapikan barang-barangnya. Pemuda manis itu pun duduk di sebelah Mark dengan mempertahankan ekspresi senangnya.
"Hyung, hari ini sibuk tidak? Kalau tidak ayo kita─"
"Makeu hyung!!"
Ucapan Haechan terpotong kala suara lain menginterupsinya. Pemuda dengan gigi seperti kelinci itu menghampiri dirinya dan juga sang kekasih yang menampilkan senyum begitu lebar dan menawan.
"Hyung, kau tidak lupa dengan janjimu bukan?" Tanya pemuda itu dengan nada seperti anak kecil yang dibelikan permen kapas, Haechan hanya mengerjapkan matanya karena masih sedikit terkejut.
"Dan juga kita harus─ oh hallo!" Jaemin menyapa Haechan kala pandangan mereka saling berhadapan, oh mungkin baru menyadari ada orang lain di samping Mark.
"Aku sepertinya pernah melihatmu, apakah kau teman Mark hyung?" Tanya Jaemin dengan raut wajahnya seperti orang berpikir, menempatkan jari telunjuknya diantara bibir bawah dan juga dagunya.
"Kau kekasih Mark hyung ya?!"
"Bukan!"
Haechan membulatkan matanya beberapa saat, begitu terkejut dengan jawaban yang Mark lontarkan. Hatinya begitu nyeri kala mendengar ucapan yang tak diharapan dari sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You : Markhyuck
Fanfiction[COMPLETED] Hanya karena taruhan, Mark harus menjalin kasih dengan Haechan yang notabenenya orang yang menyukai dirinya, hingga mereka dihadapkan dengan berbagai macam masalah dalam hubungan mereka. Mampukah Haechan merubah sifat dan bertahan mengha...