Part Six

4.5K 347 12
                                    

─────

Chapter Six : Waktu Berdua

─────



Malam minggu menjadi malam yang Haechan tunggu-tunggu, karena malam ini Mark sudah berjanji padanya untuk pergi bersama ke sungai Han karena ada festival jajanan disana. Sepertinya Haechan beruntung karena Mark mengingat janjinya itu dan tentu saja tidak Jaemin diantara mereka.

Haechan yang begitu suka makan pun mengajak sang kekasih untuk pergi dan tidak berharap lebih jika Mark tidak mau, namun betapa terkejutnya ia kala Mark menyanggupi keinginan pemuda manis itu.

Dan disinilah mereka sekarang, tengah berjalan diantara manusia lainnya yang tengah menikmati jajanan pinggir jalan. Ternyata begitu ramai karena ini adalah minggu pertama pembukaan dan juga akhir pekan.

Wajah Haechan begitu berseri melihat banyak makanan dan minuman disekitarnya dan dia pun begitu bingung mau yang mana dulu untuk dicicipi sedangkan Mark tengah sibuk membalas pesan dari teman-temannya. Mungkin ia lupa kalau sekarang mereka sedang menikmati waktu berdua.

Haechan pun belok ke kiri untuk menghampiri stand Tteokbokki dan tanpa sadar dirinya terpisah dengan Mark. Pemuda beralis camar itu malah berjalan lurus tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

Ia pun memesan satu Tteokbokki ukuran besar, melihat pembuatannya tanpa berkedip. Haechan juga bisa merasakan perutnya tengah demo minta diisi. Memakan Tteokbokki panas di malam hari dengan cuaca yang dingin adalah sesuatu hal yang tidak boleh dilewatkan.

Setelah selesai Haechan pun membayar pesanannya dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada sang penjual. Memang ucapan 'terima kasih, maaf dan tolong' merupakan kalimat sederhana namun begitu bermakna bagi mereka yang mendengarnya, karena merasa dihargai. Itu lah yang kedua orang tuanya ajarkan.

Pemuda manis itu pun membalikkan badan untuk mencari keberadaan kekasihnya itu, menoleh ke kanan dan ke kiri namun tidak ada hasil. "Loh? Kemana Mark hyung?"

Dilain sisi, Mark masih saja asyik dengan ponselnya. Ia pun baru peduli akan sekitar ketika ia tidak sengaja menabrak bahu seseorang sampai orang itu terjatuh. Mark pun mengalihkan pandangannya pada orang yang jatuh tersebut dan membantunya berdiri.

"Mark hyung?" Mark yang sebelumnya menunduk langsung mengangkat kepalanya kala melihat seseorang yang di kenalnya.

"Jaemin?" Pemuda manis yang dipanggil Jaemin itu tersenyum manis dan membuat Mark ikut tersenyum.

"Sedang apa disini? Kau tahu kan kalau─"

"Sttt! Jangan sampai kau membuka mulut kalau aku pergi kesini." Ancam Jaemin, menatap lawan bicaranya itu dengan tajam serta mengangkat jari telunjuknya dan meletakkannya di depan bibir Mark.

Pemuda yang lebih tua itu memutar kedua bola matanya malas. Jaemin selalu seperti ini, pergi tanpa berpamitan dengan orang rumahnya dan dengan bodohnya ia hanya mengenakan kaus tipis dan celana pendek. Padahal Jaemin tidak kuat udara dingin.

"Tapi udara begitu dingin, Jaemin. Dan lihat bajumu! Astaga..."

Mark pun begitu gemas dengan pemuda di depannya itu, melepaskan jaket varsity berwarna abu-abu kemudian ia kenakan pada Jaemin. Beruntung Mark juga mengenakan hoodie jadi tidak akan terlalu dingin. Wajah Jaemin bersemu merah dengan perlakuan yang Mark berikan.

"Ayo kuantar pulang."

Tanpa menunggu jawaban dari Jaemin, Mark langsung menarik tangan pemuda manis itu untuk menjauh dari kerumunan. Entah kenapa perasaannya menjadi tak enak dan degup jantungnya menjadi tak karuan, namun Mark memilih untuk abai akan hal itu dan lebih memilih mengantar pulang Jaemin daripada mencari Haechan yang tengah mencari keberadaannya.

Beside You : MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang