BAGIAN•02

3.1K 240 5
                                    

☄️☄️☄️☄️

"Bunda Langit pulang!!" teriak langit.

"Langit juga lapar hehee" imbuh pria itu, la langsung memeluk bunda nya dari belakang Saat melihat mia—bunda Langit yang berada di meja makan.

Oke, Udah dijelasin Langit diluar terkesan dingin dan mengerikan, itu semua tidak berlaku jika ia sedang bersama bunda nya, sifatnya bertolak belakang dari itu samua. La akan lebih banyak omong jika sedang bersama sahabat sahabat nya dan jika bersama bundanya ia akan lebih manja, bundanya lah Dunia Langit.

"Kebiasaan kamu setiap pulang sekolah bukan nya ngucapin salam malah teriak teriak" ucap mia dengan mencubit pinggang anak semata wayangnya itu.

"Ihh sakit tau bunda kok Langit nya cubit sihh" ucap Langit dengan mengerucutkan bibirnya. "maaf bunda kan Langit lupa" imbuh langit dengan mencomot buah yang telah bundanya kupaskan untuk nya.

"Kebiasaan kamu. Jangan makan banyak sayang, nanti kita ke restoran tapi tunggu ayah mu pulang dulu" ujar mia.

Langit mengerutkan keningnya Bingung "Mau ngapain Bun? mau makan disana?" Tanya Langit yang masih asik memakan buah nya.

Mia tersenyum kearah putra nya itu, mengelus surai Hitam Langit lembut. "Sayang bunda boleh minta sesuatu gak sama Langit?"

Langit mengehentikan aktifitas maka nya, lalu menoleh kearah bunda nya. "Bunda mau minta apa, langit bakal turutin kok"

"Serius kamu bakal nurutin permintaan bunda yang ini?" Tanya Mia dengan tangan yang tak henti-henti nya mengelus lembut rambut langit.

Langit mengganguk. "Apapun bunda, Langit bakal turutin Buat bunda" Ucap nya dengan mengelus tangan Mia  satunya lembut.

"Kamu menikah yah sayang?"

Uhukk..uhukk..uhukkk

Langit tersedak buah yang ia makan. "Bunda bercanda kan? Masa mintanya itu sih, yang lain aja yah Bun kan langit masih sekolah. mau apa? tas, mobil baru, atau tiket keluar negeri, atau apa Bun?"

"Bunda tidak mau itu semua langit, bunda tau kamu bisa beli itu semua dengan mudah, tapi bunda hanya ingin melihat kamu menikah sayang" ujar mia dengan mata yang sudah dibasahi air mata.

"Bunda kok nangis, jangan nangis Bun" ucap Langit dengan menghapus air mata bunda nya. Inilah kelemahan Langit yaitu Jika Mia menangis.

"Turuti kemauan bunda yah sayang? Kamu tau kan Om dirgo rekan bisnis ayah mu?" Langit mengganguk. "Niat ayah sama bunda, kamu akan dijodohkan dengan putri nya. Kamu pasti suka dengan gadis itu, dia cantik, Ramah dan sopan sama bunda, Ia juga satu sekolah sama kamu"

Langit tampak berfikir. Mudah sekali gadis itu mencuri hati bunda nya. Mia bukanlah tipe wanita yang mudah dekat dengan Gadis gadis yang dekat bersama Langit, terbukti bunda nya ini dulu tidak menyukai xelyn disaat Langit memperkenalkan nya pada nya atau Mantan Mantan Langit yang lain, bunda nya ini selalu menolaknya.  "Satu sekolah dengan Langit Bun? siapa?" Tanya Langit sedikit penasaran dengan Gadis yang di ceritakan oleh bunda nya.

"Kamu akan tau nanti saat kita bertemu di restoran Langit, yang terpenting kamu Nerima perjodohan ini ya sayang?"

"Langit belum tau Bun, tapi bukan berarti Langit nolak permintaan bunda. Bunda ngertiin langit yah" ucap Langit langsung melenggang pergi menuju kamar nya. Belum sempat Langit melangkah kan kaki nya untuk menaiki tangga, suara ayah nya mencegah nya terlebih dahulu.

"Langit!" panggil Bagas—ayah langit.

Langit menoleh."Iyaa yah?"

Bagas berjalan kearah Putra nya. "Bunda sudah memberii tahukan kepada mu Bukan?"

LANGIT DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang