☄️☄️☄️☄️
"Langitt!!"
Triak ketujuh nya di Saat melihat Langit terjatuh, Langit Dengan sisa tenaga nya bangkit dari tempat nya Saat terjatuh, berjalan dengan ter titah menahan rasa sakit di kaki nya, la tak memperdulikan kepalanya yang mengeluarkan darah dan berdenyut nyeri. Langit menaiki kembali motornya. "Gue aman" Ucap nya Kepada teman temannya dengan mengacungkan jempol. Lalu kembali menaiki motor nya.
Langit kembali melanjutkan perjalanan. tak perduli ia harus menerabas hujan yang begitu deras. Tak ada yang menyadari Langit menangis dalam Diam di balik helem nya, katakan saja ia cengeng dan lemah Saat ini.
"Gue Dateng ja, Lo harus bertahan" batin Langit. Pria itu menambah kecepatan nya.
El, Lexa dan Ocha yang mengendarai mobil menatap tak tega Langit, terlihat dengan jelas pria itu sangat lah lelah dan memprihatinkan, Tetapi tak sedikit pun ia menyerah. "Gue gak tega lihat Langit kaya gitu, sesayang itu Dia sama senja" Ujar lexa dengan tangis yang tertahan, gadis itu sedari tadi menahan dirinya agar tidak menangis. "Gue gak peduli kalo gue bakal di hukum sama orang tua dan guru disekolah, yang cuma gue pengen Senja baik baik aja. Andai gue bisa cegah mereka saat itu, Senja pasti sekarang Masih sama kita" Lexa menyalahkan diri nya sendiri, gadis itu mulai terisak di tempat nya.
El menatap Lexa dari kaca dalam mobil, Pria itu hanya tersenyum. "Ini bukan salah Lo, gue yakin senja akan baik baik aja" Tutur El menenangkan Gadis itu.
"Gak cuma Lo yang Takut terjadi apa ap Sama Senja xa, tapi Gue juga. Waktu kita tinggal 5 jam untuk ketemu sama senja, gue harap kita bisa tepat waktu" imbuh Ocha. Gadis itu sebisa mungkin bersikap tenang. La tak ingin terlihat lemah, sebisa mungkin ia berfikir positif, ia Yakin senja akan baik saja. El menggangguk, pria itu menambah kecepatannya, tidak peduli Hujan menghalangi dengan begitu deras nya malam ini. mereka tetap bertekad untuk Samapi di tempat tujuan.
Sedangkan Langit Pria itu sedari tadi menahan rasa nyeri di kepala nya, la tak Boleh lemah Sekarang, Senja membutuhkan nya saat ini, dan ia harus datang tepat waktu. "Gue mohon jangan Sekarang, gue mohon" batin Langit dengan menahan rasa sakit nya, la tak Boleh lemah.
Satu setengah jam mereka menempuh perjalanan kini mereka sampai di tempat tujuan, jarak yang seharusnya 2 jam Lebih mereka tempuh Hanya dalam satu jam setengah. Langit berjalan mendekat Danu, dapat ia lihat sebuah rumah kayu di seberang danau itu beserta banyak orang yang menjaga kawasan itu dengan ketat, memakai pakaian serba hitam dengan menutupi wajahnya.
"Gimana cara nya kita ke sana? Sedangkan Disini gak ada perahu atau rakit sama sekali" Novan kehilangan akal, ia sudah mencari ke semua tempat Namum tidak ada satu pun yang bisa mereka gunakan untuk menyebrang Danu.
"Penjaga Disana banyak Banget, gak mungkin kita bisa ngelawan mereka, sedangkan kita juga bawa cewe" ujar Reno dengan melirik Lexa dan Ocha yang berada disampingnya.
"Kita bisa jaga diri, Kalian fokus nyelamatin Senja aja"
"Gak bisa gitu, Lo kita yang bawa, dan ngelindungin kalian berdua Saat ini itu tanggung jawab kita" potong Alvin.
Langit kehabisan akal, pria itu dengan segera melepaskan sepatu dan helem nya, la hendak nekat mencebur ke Danu, namun dengan segera di cegah oleh teman-temannya. "Lo goblok!! Danau itu dalem bego!! Lo bisa tenggelam!!" Sentak Alvin tak habis fikir dengan Langit.
"Lepasin gue!! Gak ada cara lain, Senja butuh gue disana gue harus segera kesana" Langit memberontak, bahakan Reyhan, Alvin, Novan dan Reno kewalahan menghadapi nya. "Lepasin gue bangsatt!! Istri gue butuh gue!!" Teriak Langit.
"Kita bisa cari cara lain!! Lo harus tenang!!" Sentak Reyhan.
"Tenang Lo bilang!! Senja pasti butuh gue sekarang bangsatt!!" Jawab Langit seprti orang kesetanan, pria itu Benar Benar sudah kehilangan akal. "Cari cara lain? dengan habisin waktu yang kita punya maksud lo? Senja dalam bahaya!! Bahakan nyawa nya bisa menghilang dalam waktu jam! jangankan jam, dalam hitungan detik pun senja bisa terluka!! Lo mikir gak hahh!! Dia istri gue, gue akan ngelakuin apapun untuk dia!! dengan nyawa gue sekalipun gue gak peduli! Senja udah didepan mata gue dan gue harus diem gitu aja? Lo sehat?" Teriak Langit, nafas nya kian memburu, terlihat dengan jelas kekhawatiran diwajah pria itu. Langit menghempas kasar tangan temen teman nya. Tanpa Fikir panjang Langit mencebur kan dirinya kedalam Danu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT DIRGANTARA
Teen Fiction⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ kisah seorang Langit dirgantara, laki-laki yang menyandang status sebagai ketua 'the Red Light' geng motor terbesar di negara nya. Sosok yang mengerikan dan ditakuti banyak orang, namun sifatnya bertolak belakang jika...