BAGIAN•18

1.7K 137 30
                                    

☄️☄️☄️☄️

Tak terasa hari kini sudah berganti hari lagi. Jam baru menunjukkan pukul 05.01 pagi, namun Senja sudah terbangun dari tidurnya. Menoleh ke arah samping nya, dimana langit Masih tertidur pulas disana. Senja menatap kasian ke arah langit, pasti ia semalam tidak bisa tidur karena dirinya. Gadis itu berjalan ke arah kamar mandi. Mencuci mukanya, lalu melihat pantulan dirinya di cermin.

Senja menraik nafas dalam "Senja Lo gak boleh Takut kaya gini, Lo harus lawan rasa takut Lo" ucap Senja menyemangati diri nya sendiri.

" Tapi, kalo dia balik Gimana?" Senja langsung menepis jauh jauh fikirannya itu. "Gak gak, gak mungkin lahh. Kamu mikirin apa sih jaa, yah gak mungkin lahh dia kembali, Kejadian itu Udah empat tahun Lalu, dan orang nya udahh—

"Udah apa?" Senja terlonjok kaget saat tiba-tiba Langit sudah berdiri di ambang pintu kamar mandi, dengan menanyakan hal itu kepada nya. Langit berjalan mendekat ke arah senja.

"Siapa?" Tanya Langit yang kini sudah berada didepannya.

"Emmm, enggak ada Bukan siapa siapa" Jawab senja dengan menggelengkan kepalanya.

Langit memegang dagu Senja supaya ia menatap ke arahnya. "Lo gak bisa bohong sama gue" kini langit menganti panggilan yang biasanya ia gunakan menjadi Lo-gue. Senja yang menyadari aura langit yang kini berubah menjadi dingin pun mendadak menjadi takut.

"A-aku gak bohong Langit" cicit senja dengan menundukkan kepalanya. Ia tak berani menatap langit.

Langit pun melepaskan pegangannya, lalu memundurkan langkah. "Yaudah buruan mandi" Ucapnya lalu melenggang pergi. Senja hanya menggangguk, lalu menutup pintu kamar mandi itu dari dalam. Ia menarik nafas nya lega.

"Maafin aku langit, aku Udah bohongin kamu" ujar senja lirih dari dalam kamar mandi, la berjalan kembali menatap pantulan dirinya sendiri di dalam cermin. Tanpa gadis itu sadari Langit mendengar ucapannya barusan dari luar kamar mandi.

"lo bohongin apa sama gue ja?" Lirih Langit dengan memegang pintu kamar mandi itu. la sedikit kecewa kepada istrinya, Sampai sekarang pun Senja belum bisa terbuka kepada nya.

Langit berjalan menuju balkon kamarnya, menatap luar dari atas sana, tak berselang lama Senja keluar sudah dengan mengunakan seragam sekolah. Senja berjalan mendekat ke arah langit.

"Langit. gantian kamu mandi, aku buat sarapan buat kamu Dulu" ucap Senja dengan menunduk, lalu segera melnggang pergi dari kamar itu Menuju dapur, menyiapkan sarapan untuk suaminya.

Langit hanya melihat punggung istri nya kian menghilang dari balik pintu itu pun hanya menarik nafasnya dalam. Lalu dengan segera masuk kedalam kamar mandi.

"Maafin aku Langit, Maafin aku. Gak seharusnya kamu tau, aku Takut kamu bakal pergi setalah tau semuanya" Senja terisak dari balik pintu kamarnya. la tau, sedari tadi Langit menatap nya. Senja menghapus air mata nya kasar. dengan segera turun menuju lantai bawah.

Senja hanya memasak nasi goreng seafood untuk sarapan nya dengan langit, tak lupa dengan susu yang sudah ia siapkan di meja makan. Kini ia hanya harus menunggu langit turun. Dan benar, tak lama setelahnya Langit turun dengan seragam dan tas yang menggantung di bahu kiri nya. Langit duduk di kursi.

Senja menyajikan nasi goreng itu ke piring Langit. Sungguh keduanya hanya diam, tak ada yang membuka suara nya terlebih dulu. Langit memakan sarapannya, dengan Senja yang hanya meneguk segelas susu. Hanya dentingan suara sendok dari langit yang mengisi ruangan itu. Tak butuh waktu lama, Langit Sudah menghabiskan sarapan nya, Pria itu dengan cepat meneguk susunya hingga tandas. Lalu Dengan segera Langit beranjak dari tempat duduknya, la hendak menyambar kunci motornya yang berada di samping nya, Namun kalah cepat dengan senja yang sudah mengambil nya terlebih dulu. Langit menatap dingin senja.

LANGIT DIRGANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang