☄️☄️☄️☄️
Setelah beberapa saat Senja dan Langit diizinkan tidak mengikuti pelajaran kini keduanya telah memasuki hari hari seperti biasanya, Hanya saja kini setatus mereka yang telah berbeda. Kini Senja sedang berada di kantin bersama kedua sahabat nya, yaitu lexa dan Ocha.
"Ehh ja kok gak masuk empat hari kemana aja?" Tanya lexa.
"Ho oh, kata nya juga Langit gak masuk juga pas Lo gak masuk, Kok bisa barengan gitu ya, Kalian janjian?" Sahut Ocha.
"Hah? Apasih ya gak mungkin lah, kebetulan aja kali gue gak masuk Langit juga gak masuk" Jawab Senja dengan meneguk minuman nya.
"Emm mana tau kalian janjian, kan waktu itu Langit pernah bilang kalo Lo cewe nya" imbuh Lexa.
"Terus Lo ke mana paa gak masuk kalo gak janjian sama Langit?" Tanya Ocha sekali lagi.
"Emm itu—'gue harus Jawab apa Dong' batin Senja. "Gue ada acara keluarga di luar kota jadi gitu lah semua keluarga harus ikut" jawab senja bohong.
"Tapi ta, gue dua hari yang lalu ketemu sama nyokap Lo di supermarket, kok cepet Banget?" Tanya Lexa bingung.
'aaaa gue harus alesan apa lagi coba, masa gue harus bilang kalo gue nikah' batin senja berteriak. Gadis itu memaksakan senyumnya. "Emm itu—"
"Lo aneh ja, kek orang lagi di interogasi pembunuhan aja lo" potong Ocha.
"Ehh ehh tau gak, gue semalem ke supermarket gue kayak liat lo Ama Langit ta, mirip banget sumpah, Tapi gue lihat Lo dari jauh jadi gak terlalu jelas, ya kali Lo sama Langit malem-malem berdua"
Mampus senja seperti sedang dipergoki oleh kedua teman nya, la gelagapan harus menjawab apa kepada lexa dan Ocha. Pertanyaan yang pertama saja ia tak bisa menjawab nya dan kini keduanya menanyakan hal lain pada nya.
"Hahaha, mungkin cuma mirip aja kali, yakali gue sama Langit" ucap senja dengan memakan bakso nya. Bersikap seolah ia tidak mengerti apa apa, agar keduanya teman nya ini tidak curiga kepada nya."Yaa kan waktu itu Langit bilang kalo kalian berdua Pacaran" imbuh lexa. Sebelum senja menjawab seseorang telah memanggilnya terlebih dulu dari arah belakang.
"SENJA" Panggil orang itu dari arah belakang. Sontak ketiga nya menoleh untuk melihat siapa yang memanggil senja tadi.
"Langit?" beo senja.
"CK.gue cariin ternyata Lo disini!" Decak Langit. Pria itu menduduki dirinya di samping Senja.
"Ada apa?" Tanya senja kepada Langit.
"Gapapa aku cuma pengen sama kamu aja" kata Langit dengan mencolek pipi senja.
"Gak jelas kamu" jawab senja yang masih dengan menyantap baksonya.
"Kalian Deket?" Tanya Ocha tiba-tiba dengan menatap langit dan senja bergantian.
"Kan Udah Gue bilang waktu itu gue sama senja pacaran" jawab Langit santai.
"Jadi Kalian bener pacaran?" Tanya Ocha memastikan.
"Hemm." Dehem Langit.
"Wihh PJ nihh, terkatir kita ga mau tau" celetuk lexa.
"Pesan aja yang kalian mau, entar gue bayar"
"Oke gue mau mobil Bugatti keluaran terbaru" Ceplos Lexa seenak jidat nya.
"Yee kalo itu mah Lo definisi lo melorotin duit gue" celetuk Langit.
"Yaelah cuma minta begituan doang gak Akan ngehabisin duit Lo juga kali"
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT DIRGANTARA
Teen Fiction⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ kisah seorang Langit dirgantara, laki-laki yang menyandang status sebagai ketua 'the Red Light' geng motor terbesar di negara nya. Sosok yang mengerikan dan ditakuti banyak orang, namun sifatnya bertolak belakang jika...