12. Besanan Katanya

2K 253 24
                                    

Giselle saat ini tengah fokus mendengar penjelasan dari guru bapak Ekonomi itu, di tengah-tengah pelajaran, ada yang mengetuk pintu— membuat semua perhatian anak Sebelas Ipa Satu itu teralihkan.

Kecuali Jeno dan Jaemin yang sibuk bermain game di bawah meja— yang bermain tidak hanya Jeno dan Jaemin tapi beberapa cowok yang lain sibuk bermain game di bawah meja, sambil berusaha untuk tidak berteriak mengumpati hp nya, diantaranya ada Jihoon dan Junkyu.

"No. Jeno!" Panggil Giselle, tapi Jeno tidak menjawabnya karena ia sibuk bertarung bersama Jaemin, teman sebangkunya.

"UHUY SIAPA NEHH???" Teriak Haechan.

Jihoon mengangkat kepalanya dan melihat seseorang masuk menyapa guru Ekonomi mereka, dan berbisik kepada guru itu, "EH ADA NENG LIA." teriak Jihoon.

"EH ADA MBA MANTAN." Hyunjin ikut berteriak, fyi Lia juga mantannya saat SMP. Hyunjin tentu tidak menujukan kata mantan itu kepada dirinya— melainkan kepada Jeno.

Jeno akhirnya mendongak dan melihat muka Lia yang memerah di soraki oleh teman kelasnya.

Jeno segera melototi Haechan, Jihoon dan Hyunjin menyuruhnya untuk tidak berulah— yang tentu saja tidak di perdulikan oleh ketiganya.

"Lo jangan keliatan kayak gitu ah malu-maluin gue aja." Ucap Jaemin di sampingnya.

Sebab Jeno sekarang lagi terpesona melihat Lia, sudah berapa lama ia tidak melihat cewek itu? Sepertinya sudah lama sekali.

Lia masih cantik.

"Kalian kenal anak wali saya?" tanya bapak guru Ekonomi itu. Mungkin ia heran kenapa anak Ipa ini mengenali anak walinya yang notabene-nya adalah anak Ips.

"MANTANNYA JENO PAK." teriak Ningning polos tak lupa menunjuk Jeno yang sedang terpesona oleh visual Lia. Jeno melotot melihat semua temannya— bahkan gurunya melihat kearahnya.

"Ningning bego!"

Sedangkan Lia rasanya ingin menghilang saat itu juga, ia jadi merutuki wali kelasnya kenapa harus mengajar di kelas ini. Kelas yang ia hindari.

"Oalah. Kita pernah besanan toh"

Mendengar kalimat yang seperti dukungan itu membuat semuanya bersorak tak menyangka.

"HAHAHAHA BESAN."

Lia menoleh, "Pak ih, di panggil kepala sekolah."

"Iya. iya. Kamu kalau salting jangan marah dong."

"EAAAAAA"

"IHYAKKK"

"SWEET SWEET"

"CIEE LIA SALTINGG"

"JENO FULL SENYUM."

"JAE! JAGAIN JENO NTAR ANAKNYA PINGSAN"

"CLBK BISA LAHH"

Guru Ekonomi itu tertawa lalu meminta izin untuk keluar sebentar, Lia juga segera mengikutinya membuat team sorak mendesah kecewa.

Giselle menoleh dan tertawa melihat Jeno yang seperti akan lenyap dari dunia, dengan wajah yang tersipu malu. Cowok itu masih gagal move on rupanya, kasihan.

Di saat Lia sudah bisa menghindari sorakan anak kelasnya itu, Jeno malah harus mengkuatkan dirinya menghadapi sorakan yang di pimpin oleh Haechan.

Karina berbalik ke arah Giselle, "Gi.. Lia keliatan kayak masih suka sama Jeno, iya gaksih?"

"Kayaknya sih iya. Kalau masih ya bagus lah, jadi itu anak gak ngerocosin gue mulu."

Karina tertawa lalu kembali berbalik menghadap ke depan, mencatat, sedangkan Giselle berbalik ke belakang— ke meja Junkyu.

MOVE ON BRO!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang