51. Giselle's Baby

3.3K 264 40
                                    

Jeno menunggu di depan rumah Giselle, masih pagi— ralat masih subuh. Matahari belum muncul lagi, tetapi lelaki itu sudah meneriakkan nama Giselle.

"GIIIIIIIIIIIIIIIIII"

"GI!!!! BANGUN!!!!"

"AYO OLAHRAGA PAGI!!!!!"

Giselle menutup telinganya, sepertinya ia harus segera memindahkan kamarnya agar tidak telalu dekat dengan gerbang. For God shake. Dia baru tidur jam tiga tadi!!!

"SAYAAANGGGGG"

"AYO BANGUN!!!!!!"

Giselle menyerah, ia sebenarnya bisa mengabaikan teriakan Jeno, tapi ia tidak ingin teriakan Jeno— yang berpotensi  bisa membangunkan Yuta, ia tidak ingin di marahi oleh kakak kandungnya itu.

Giselle bangun sambil mendumel dalam hati, ia keluar setelah sikat gigi dan cuci muka.

"BERISIK!" Giselle memelototi Jeno sambil mengeluarkan Sepatunya.

Jeno yang sudah ada di depan pintu— entah bagaimana caranya melewati gerbang, terkekeh "Padahal baru aja mau dobrak"

"Kalau mau di abisin Bang Yuta."

"Hehehe. Aku kan mikirnya, kamu masih tidur.."

Giselle mendengus, ia memasang sepatunya sambil menguap.

"Astaga sayang, melek dong!"

"Huuaam. Harusnya gue tidur lagi, mumpung belum bisa subuhan."

"Ntar kan bisa tidur setelah ini. Ayo.."

Giselle hanya bisa pasrah, sumpah. Ia jadi memaki-maki dirinya yang mengiyakan permintaan Jeno— kala itu.

Keduanya berlari mengelilingi kompleks dengan perasaan yang berbeda— Jeno yang tidak pernah berhenti senyum dan Giselle yang berusaha menyadarkan dirinya.

Jeno menggelengkan kepalanya melihat Giselle yang menepuk-menepuk pipinya, mencoba membuatnya sadar.

"Ayo Lomba.." ucap cowok itu.

"Males."

"Lari sampe Basecamp NC, yang kalah traktir sarapan!"

Giselle mengumpat melihat Jeno sudah berlari, "GUE GAK BILANG IYA!!!!"

"WLE. KEJAR KALO BISA"

"EH SINI LO!!!"

....

"Besok nonton KKN, yuk.."

"Ogah. Gak suka horror. Skip."

"Kenapa? Seru kok."

"Ya itu kan Elo."

"Aku.. sayang, astaga orang-orang bakal kaget denger kamu ngomong gini."

"Bacot."

Jeno terkekeh, bagi Jeno membuat Giselle menggerutu, punya kesenangan sendiri untuknya.

"Anak-anak yang lain mau nonton lho, gak mau ikut?"

"Emang besok jam berapa?"

Jeno tersenyum, "Malem."

Giselle melotot, "Gila aja kali, nonton horror malem-malem! Gak! Gue gak mau ikut!"

"Gak nyeremin kok."

"Pokoknya gak! Gue gak bisa nonton horror kalau malem, ntar gue gak bisa tidur."

"Aku sleep call, deh."

"Gak mempan!"

"Yaudah sore— jangan protes. Anak-anak pasti maki-maki aku karena ubah jadwal."

Giselle hanya bisa berdecak sambil memakan buburnya.

MOVE ON BRO!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang