26. Misi Duo Bestie

2K 321 63
                                    

Jeno mengetuk-ngetuk kakinya pelan, sudah lima belas menit ia berada di depan rumah Giselle tapi gadis itu belum keluar juga.

Jeno bahkan rela tidak tidur lagi setelah subuhan, agar bisa bareng dengan Giselle dan agar ia bisa meminta maaf karena telah meninggalkannya kemarin, ia tentu saja merasa bersalah atas apa yang ia perbuat kemarin.

Kemarin malam saat ia pulang, ia ingin singgah di rumah Giselle— ingin meminta maaf karena telah meninggalkannya tapi ia melihat lampu rumahnya sudah gelap.

Jeno berharap Giselle masih mau memaafkannya, ia memang bajingan telah meninggalkan gadis itu begitu saja tanpa permisi.

Oleh karena itu kemarin malam ia tidak bisa tidur karena terlalu merasa bersalah, ia tidak menyangka kalau dirinya meninggalkan Giselle begitu saja.

Jadi.. ia sekarang berdiri di depan rumah gadis itu berniat untuk mengajaknya berangkat bareng dan juga meminta maaf.

Jeno tau kalau Giselle tidak mungkin bersama Yuta lagi ke sekolah— setelah kejadian minggu lalu dan Jeno juga tau Ningning tidak bisa menjemputnya karena akan di antar oleh Mamanya, itu— Ningning sendiri yang mengatakannya dalam grup kelas mereka.

Jeno tidak ingin menghubungi atau memanggil Giselle, memberitahunya kalau ia ada di luar karena ia takut Giselle malah tidak akan keluar dari rumahnya.

Sedangkan dari dalam kamar Giselle, ia mengumpat melihat Jeno ada di depan, ia melihatnya dari jendela— mungkin Jeno tidak menyadari itu.

"ITU COWOK MASIH BERANINYA MUNCUL DI HADAPAN GUE SETELAH NYAMPAKIN GUE BEGITU AJA? HAH!?"

Giselle mendumel dalam hatinya, ia shock saat akan pergi mandi— ia melihat Jeno telah menunggunya dari jam 06.30. Padahal ia tau kebiasaan Jeno yang baru akan ke sekolah jam 07an.

Giselle rasanya ingin keluar lalu menendang cowok itu atau melemparinya tabung gas ke kepalanya tapi masih ia tahan.

Giselle melihat jam dindingnya dan mengumpat bel akan berbunyi 15 menit lagi, ia panik. Ia tidak ingin bertemu Jeno apalagi bareng dengannya karena ia sedang dalam misi akan mencueki cowok itu.

Giselle berbalik ke arah meja belajarnya mendengar hp-nya berbunyi ia mendekat dengan takut. Takut jika Jeno menelponnya dan menyurunya untuk keluar tapi ia bernafas lega melihat nama 'Ajun Alay' muncul di layar hp-nya.

"Halo. Lo dimana anjir!? lama banget?"

"Ajunnnnnn!!!!"

"Jenong ada di depan rumah gue...."

"Jangan keluar biar gue jemput!"

"Awas lo nyamperin dia. Ingat kita tuh dalam misi ngasih pelajaran tuh cowok."

"Iya. Iya. cepetannn.."

"Ehhhh Ajun."

"Apaaa?"

"Heejin gimana?"

"Gue sama Heejin udah ada di sekolah dari tadi kali. Lagian ini udah jam tujuh, Cell"

"Oh hahaha. iya. jemput gue cepetan bestieee"

Giselle menunggu Junkyu dengan gugup, ia sampai tidak menyadari jika ia mondar-mandir di dalam kamarnya.

"ICELLL GUE UDAH DATENG. KELUAR SINI!!!!"

Jeno mendelik melihat tamu tak di undang berdiri di depan rumah Giselle dan berteriak.

"Ngapain lo di sini?" tanya Jeno nyolot.

"YUHUU... ICELL CEPETAN DONG GUE DI GANGGU DUDA"

Jeno mengumpat, mendengar Junkyu menyamakannya dengan duda.

MOVE ON BRO!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang