22% : epilog - teach the past

1K 135 8
                                    

Pemuda itu mematikan pemantiknya saat dilihatnya anak kecil berlari ke arahnya dengan senyum yang mengembang, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa ia adalah anak yang paling bahagia di dunia ini.

"Kan udah gue bilang, matiin pemantiknya. Gak baik masih ada anak-anak."

Pemuda itu tertawa kecil sebelum akhirnya membuang pemantik tersebut di tong sampah. Pandangannya lalu mengarah ke arah anak-anak kecil yang sedang bermain dengan sangat bahagia, oh ngomong-ngomong di gendongannya sekarang terdapat seorang anak kecil laki-laki.

"Jihoon, kamu makan permen berapa? Gigi kamu ompong tahu."

Pemuda itu—Hyunsuk, tersenyum sembari mengelus puncak kepala Jihoon kecil. Di sebelahnya ada Chanyeol, Park Chanyeol. Ia yang membimbing Hyunsuk semenjak kejadian 7 tahun lalu. Hyunsuk sendiri sekarang mendirikan Panti Asuhan.

Ia tidak tahu kenapa, ia senang sekali berada di Panti Asuhan, itu mengingatkannya pada orang-orang yang ia sayangi di masa lalunya. Hyunsuk sangat menyayangi mereka, seperti menyayangi nyawanya sendiri.

BAKH!

Hyunsuk meringis saat seseorang menabrak bahunya dengan kencang, ia kemudian menoleh.








Hyunsuk meringis saat seseorang menabrak bahunya dengan kencang, ia kemudian menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Kim Junkyu?!"

"Maaf, aku buru-buru dicariin Mama!"

Hyunsuk tidak bisa berkata-kata  mulutnya menganga menatap Junkyu kecil yang sudah pergi berlari kemudian memeluk sang Ibu dengan tawa yang menggelegar.

Tawa yang tidak pernah ia lihat semasa hidup Junkyu dahulu. Apa ini kehidupan Junkyu di kehidupan selanjutnya?

Hyunsuk tersenyum sampai-sampai matanya membentuk sabit, ia menatap Junkyu dengan teduh.

"Kim Junkyu, jadilah orang yang bahagia selamanya di kehidupan ini. Terima kasih sudah lahir kembali dan bikin rasa bersalah yang ada di benak gue sedikit berkurang."







































































































"KIM DOYOUNG! GIMANA?!"

"Gak bisa, haha."

Doyoung tersenyum lebar begitu membawa surat keputusan pengadilan.

Ia... tidak diijinkan bebas bersyarat. Permintaannya ditolak, tapi itu wajar. Doyoung senang sekali berada di sini—tidak bukan berarti Doyoung senang berada di penjara.

Ia senang akan rasa bersalahnya, jika rasa bersalah di dalam dirinya masih hidup—itu berarti teman-temannya belum memaafkannya.

Dan jika begitu, entah mengapa Doyoung justru berterima kasih.

"Gak perlu khawatir lah, tahun depan bisa dicoba lagi kok," ujar salah satu teman Doyoung di penjara itu—Sunghoon. Doyoung hanya mengangguk saja sembari tersenyum.

Pemuda itu kemudian beranjak pergi ke toilet dan menatap dirinya sendiri di cermin.

Ia menyibak anak poninya, dan luka itu masih ada.

Namun dibanding kebingungan, Doyoung justru bersyukur. Jika tanda itu masih ada, artinya semesta ini memperingati Doyoung untuk tidak pernah lupa akan kejadian tujuh tahun yang lalu.

Hidup itu baik.

Hanya saja Doyoung yang salah menjalani kehidupan ini, dan anggapannya selalu tidak berjalan sesuai rencana.

Padahal memang seharusnya manusia tidak merencanakan apapun.



"KIM DOYOUNG, ADA KUNJUNGAN!"

"Siapa?"

"CHOI HYUNSUK!"























































Fin.
























Note;

halooo hai haiii
kembali lagii setelah sekian lama teman teman
dari dulu aku udah tekankan ya kalau
aku tuh kurang jago buat ending dan
ngerangkai kata-kata, jadi aku bahkan
untuk publish satu chapter itu mikirnya
banyak banget gais T_T kalian yang
negatif thinkingan pasti tahu dan ngerti
hahaha.

jadi buat yang gak pas di ending atau
bahkan mikir book ku yang ini gagal,
entah gagal nge feel karena apa, aku
cuman bilang gapapa gaiss T_T aku
ngerti hahaha.

iya emang di book ini aku gak tekanin
thriller atau clue-clue misteri seperti
book ku yang lain, yang aku tekanin itu
pelajaran apa yang bisa kalian dapetin
dari book ini, menurut kalian apa?? :D,
kalau kalian ngeuh juga, aku lebih
membawa alur book ini serius dibanding
kan book aku yang lainnya, yang bahkan
ada candaan walaupun situasinya serius.
ada beberapa yang nanya kenapa cover
nya asahi, jaehyuk? jawabannya ga ada
yang special kok, menurutku kasusnya
jaehyuk dan asahi yang nandain lebih
banyak munculnya pelaku yaitu Doyoung.

dan ini hal jujur sejujurnya gais, aku
udah berpikir banyak kali untuk unpub
ini book T_T, buat kalian yang dah baca
sampai di chapter ini makasii banyak 💓

dan buat seterusnya, aku harap sih
memang cerita ini ngga di unpub T_T
terus aku mau tanya gaiss menurut
pendapat kalian gimana book ini?
kecewakah? ngefeel kah? atau gimana?
drop aja semuanya di siniii 🤩

tapi kritik apapun aku terima kok gaiss,
aku berharap kalian yang baca ini jangan
bawa serius sampe ke RL yaa T_T

mereka di RL lucu gemes kok gess ahaha 🤩🤩

anw see u in my new story, babaiiii. ayoo baca yang lainnya 🤩🤩🤩

Special | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang