13%

601 138 4
                                    

"Park Jihoon, sini deh."

"Apaan?"

"Tolong makan ini."

Jihoon menatap bingung Haruto, ia hendak protes akibat ketidak sopanan Haruto yang memanggilnya tanpa embel-embel Kak. Tapi gak jadi, males soalnya.

"Napa? Keasinan apa gak enak?" tanya Jihoon malas saat Haruto menyerahkan nasi goreng buatan Jihoon di hadapannya.

"Udah makan aja."

"Iya kenapa badrul, jangan-jangan lo kasih racun lagi," tuding Jihoon curiga. Haruto mendecih kesal. "Udah makan aja buru! Apa susahnya sih."

Jihoon kemudian menghela napas berat, ia kemudian menatap bingung Haruto. "WOY MANA WOY SENDOKNYA?!"

"NAH ITU BUAYA! MANA SENDOKNYA! LO PIKIR GUE MAU MAKAN PAKEK KAKI APA HAH?"

"ASTAGA," Jihoon memejamkan matanya berusaha meredam emosi yang hendak meluap. "LO KAN BISA NGAMBIL SENDIRI, EMANG GUE BABU ELO! MASIH UNTUNG INI GUE MASAKIN!" seru Jihoon kesal, sampai muncrat-muncrat.

"Iya deh."

Haruto pun dengan malas bangkit berdiri dari duduknya dan pergi mengambil sendok. Sedangkan Jihoon merotasi matanya malas. Malas malas malas terusssss, hamdeh.

"Oh iy—"

Jihoon terdiam, saat hendak melangkah kakinya menginjak sesuatu.

Sendok.

Sendok?

Haruto...

"ADUH! PERUT GUE SAKIT!"























































































"Junghwan, lo pergi dulu deh," usir Mashiho saat Junghwan tiba-tiba saja mengekori dirinya dengan Jeongwoo.

"Lo mencurigakan, jadi gue ikutin. Terus tadi gue denger Kak Yoonbin ngomong hal aneh ke Kak Yedam, bikin gue tambah curiga," ujar Junghwan menyipitkan matanya curiga. Jeongwoo terkekeh lalu menempeleng kepala Junghwan. "Bayi bontot banyak gaya."

"Gue cuman mau ngomong doang kok sama Jeongwoo, gak usah sok tahu lo," sinis Mashiho menendang bokong Junghwan, niatnya mengusir.

"Emang kenapa sih?" protes Junghwan merasa aneh. "Kak Mashiho ini setelah kematian Kak Junkyu gak ngerasa bersalah apa gimana, udah ngomongin hal yang kasa—"

"WOI PLEASE NGACA LAH BABI!"

Junghwan nyengir, iya juga sih.... Cuman kan...

"Udah sana pergi lo, kadal!"

Junghwan cemberut, ia kemudian membiarkan Mashiho dan Jeongwoo pergi keluar rumah.

Ck, padahal Junghwan tidak sungguh-sungguh mengatakan itu.

Tapi... kenapa Junkyu bertindak terlalu jauh?




















































































































"YOON JAEHYUK!"






"Berisik lo anak anjing."

Asahi berhenti di tempatnya, pandangannya memburam, air matanya jatuh saat melihat pemandangan di depannya.

Special | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang