18%

530 126 7
                                    

"BUKAN GUE!"

Hyunsuk menatap Junghwan tak percaya, sedangkan yang lainnya menatapnya penuh tanda tanya. Ada apa?

"LO KALAU NGOMONG JANGAN SEMBARANGAN!" seru Hyunsuk frustasi. "BENERAN BUKAN GUE!"

"Terus siapa kalau bukan elo, Kak?" tanya Junghwan santai. Hyunsuk memejamkan matanya, berusaha menahan emosi yang menjalar di tubuhnya.

Hyunsuk tidak mungkin melakukan itu.. kan?

"Kak Hyunsuk..."

"KENAPA KALIAN GAK ADA YANG PERCAYA SAMA GUE?!" Hyunsuk tampak kacau, tatapan teman-temannya, semuanya berubah menjadi kecurigaan, termasuk Haruto dan Doyoung yang sedari tadi diam saja.

"Kak Hyunsuk, ke kantor polisi aja yuk. Kita buktiin di sana aja," saran Jihoon yang tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Hyunsuk.

Hyunsuk tidak bodoh sampai-sampai tidak tahu maksud tersembunyi dari saran Jihoon.

"Gue ke toilet dulu."

Yoonbin pergi begitu saja setelah mengatakan itu, namun tak lama Yedam ikut melenggang pergi. Sepertinya pemuda itu takut, terlihat dari tatapannya yang mengarah kepada Hyunsuk.

"Gue kecewa gak ada yang percaya sama gue, padahal gue di sini yang paling berusaha menjaga nyawa kita sama-sama," ujar Hyunsuk dengan percaya dirinya. Kedua alis Jihoon menukik tak suka. "Sorry?"

"Lo bilang lo yang paling menjaga?" tanya Jihoon memastikan, tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Emang bukan?"

"Choi Hyunsuk, kayaknya sampai saat ini lo masih gak ngerti ya?" Jihoon mengeraskan rahangnya, Junghwan di sebelahnya sudah menunduk.

Pasti pertengkaran lagi. Pemuda itu kemudian menoleh ke arah Doyoung yang masih saja datar.

"Kalau lo becus ngejaga, gak ada akan ada yang mati," sarkas Jihoon menatap Hyunsuk tajam. Sedangkan yang ditatap tajam tampak tidak takut juga.

"Lo ada usaha apa Jihoon?" tanyanya remeh. "Gak ada apa-apa kan?"

"Iya, gue gak ngapa-ngapain. Tapi seenggaknya itu lebih baik daripada elo yang punya rencana bunuh kita semua."

Junghwan menutup telinganya keras-keras, perkataan Jihoon itu... adalah luka yang dalam baginya.

"Ju—"

"UDAH CUKUP, GUE PERGI DULU!"

Junghwan bangkit berdiri, tak mau mendengar sepatah katapun dari Hyunsuk maupun Jihoon. Pemuda itu pergi begitu saja.

Haruto menghela napasnya. "Nanti kalau kita semua mati, baru deh kalian berdua bisa ribut."

Itu perkataan terakhir Haruto sebelum akhirnya pemuda itu juga ikut pergi. Sedangkan Doyoung tetap di sana, mencengkram erat jaketnya dengan senyum kecil.

Ini... terlalu cepat kan?
































































































Junghwan keluar dari sana, di rumah sakit itu terlalu sesak. Semuanya tampak penuh kesuraman di rumah sakit, Junghwan tidak bisa lagi seperti dulu, meminta salah satu kakaknya itu menghiburnya. Siapa yang ingin ia minta tolongi?

Mereka semua terlalu sibuk mencari pelaku, mereka bahkan tidak sadar bahwa di rumah panti itu...

...sudah tidak ada lagi yang namanya kehangatan. Di mana ketak kasih sayang mereka dulu?

Special | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang