Sudah dua bulan sejak Naruto mengetahui tentang ujian jonin. Dia telah menghabiskan waktu luang dengan Samui dan rekan satu timnya. Dia tahu dia lebih dari siap. Berdiri di depan ruang tunggu kumos jonin dia masuk dan kemudian menunggu teman-temannya baik dari kumo maupun Konoha masuk.
Segera dia melihat tim dari konoha yang termasuk Neji hyuga, Eizen Sarutobi dan Kiba Inuzaka. Berjalan ke arah mereka Naruto berkata "Neji, bagaimana kabar kalian?"
"Naruto sudah lama bagaimana kabarmu. Apakah kamu menjadi lebih kuat?" Kiba bertanya sambil menyapa temannya.
"Heh, kurasa aku punya, bagaimana kalau kamu pikir kamu bisa menyentuhku?" Kata Naruto dengan nada mengejek.
"Saya ingin Anda tahu bahwa saya telah berlatih sangat keras dan saya bisa menghadapi sebagian besar jonin di rumah." Kiba berkata dengan gusar.
"Hai hai aku yakin aku tak sabar untuk menghadapimu. Pokoknya Neji aku punya jawaban untuk 'itu' datang kepadaku sebelum ujian ke-3. Masuk juga ke final aku ingin menghadapimu." Kata Naruto sambil tersenyum.
"Terima kasih atas kebaikanmu Namikaze sama." Neji berkata dengan membungkuk pendek.
"Bukan dari itu Neji kita berteman. Tidak apa-apa. Jadi bagaimana semuanya kembali di konoha?" tanya naruto.
"Sangat menyenangkan kami membantu kabut dalam perang saudara mereka dan sekarang dalam perjanjian dengan mereka juga. Semua pemula sudah membuat chunin dan kami 3 yang dinominasikan untuk ujian jonin. Katakan mengapa kamu di sini tanpa tim. " Tanya Eizen
"Saya tokebetsu Jonin, saya bisa mengikuti ujian sendirian. Katakan bagaimana Jiji?" Naruto menjawab dengan senyuman.
"Tokebetsu atau tidak, aku akan menendang pantatmu di final. Dan jiji baik-baik saja dia hanya sangat merindukanmu. Hokage sama banyak mengeluh tentang betapa memaksa dewan terhadapmu." Kata Eizen sambil membalas senyuman naruto.
"Ah orang tua bodoh itu tidak akan bisa menyentuhku. Aku sudah menyiapkan semua hukum yang diperlukan jika mereka mencoba sesuatu." kata Naruto.
Saat itulah naruto melihat Samui dan teman-temannya yang lain dari kumo. Mengucapkan selamat tinggal kepada tim konoha, dia berjalan ke arah mereka. Naruto memberi mereka senyum ceria. "Hai guys kalian sudah siap untuk ujian.?"
"Kamu bertaruh, kamu sebaiknya bersiap-siap, pirang, aku akan menendang pantatmu kali ini." Karui menggeram pada Naruto, kekalahannya yang terus-menerus melawannya dalam pertarungan kembali padanya dengan kekuatan penuh.
"Heh apa pun yang kamu katakan karui chan, aku akan membawamu ke sana kapan saja." kata Naruto menggoda.
Wajah Karui menjadi merah karena ejekan itu dan hendak menerkamnya ketika Samui berkata, "Karui santai dan Naru kun berhenti memusuhinya itu tidak keren."
"Aww tapi itu menyenangkan Ui chan." Naruto berkata dengan rengekan kecil. Menyebabkan gadis itu memukul kepalanya dengan ekspresi tanpa emosi di wajahnya. Naruto menyeringai mendengarnya dan mengangkat tangannya dengan sikap menenangkan. Teman-teman yang lain melihat pemandangan itu dengan senyum terukir di wajah mereka.
Kiba kemudian berjalan ke arah naruto dan berkata, "Hei, keberatan jika kamu datang ke samping, aku perlu memberitahumu sesuatu yang penting." Naruto mengangguk ketika dia mendengar kegugupan serius dalam suara kiba.
"Ada apa Kiba?" Naruto bertanya dengan suara rendah.
"Beberapa tempat pribadi di mana satu-satunya yang bisa tahu adalah kau dan aku." kata Kiba. Membuat Naruto mengangguk. Dia menyalurkan chakranya dan mengaktifkan mangekyou sharingan abadinya dan berkata.
"Tsukuyomi." Segera dia dan kiba berada di dalam genjutsu. Kiba melihat sekeliling dengan penuh minat saat naruto melanjutkan, "Ini adalah genjutsu terkuatku di sini, aku setara dengan dewa. Sekarang katakan padaku apa yang ingin kau katakan padaku?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto : Kelahiran Si kilat Kuning
FanfictionUpdate Di usahakan Setiap Hari "Sarutobi, ambilkan aku tiga gulungan kosong, dan kuas dan tinta." bisik Minato. Hiruzen mengangguk, memberi perintah kepada ANBU melalui tanda tangan rahasia yang membawakannya barang-barang yang dibutuhkan dalam sede...