DUAPULUH

918 130 21
                                    

○Hai Coba ceritain gimana kalian bisa ketemu book ini?

○Kalian asalnya dari mana?

○Kapan sekolah?

Vote dulu yuk sebelum baca


"Eughh" (y/n) mulai membuka matanya saat cahaya matahari menyinari wajahnya. Ia duduk lalu menatap sekitar. (Y/n) menoleh ke samping,dan melihat ran yang masih tertidur. Ia berdiri kemudian berjalan menuju pintu keluar.

Tapi karena ia belum sadar sepenuhnya, tanpa disadari ia malah berjalan ke arah tembok. Karena hal itu kepala (y/n) menabrak tembok  "Aduhhh" refleks (y/n), ia memegangi kepalanya yang terasa sakit.

Hal itu sontak membuat ran terbangun. "Ada apa (y/n)" kagetnya. Ran melihat (y/n) yang sedang mengusap-usap kepalanya. Ran menarik nafas lega.Kemudian berjalan mendekati (y/n).

"Kau tidak apa-apa?" Tanya ran.

"Tidak, hanya pusing sedikit. Maaf (y/n) membangunkan aniki" balasnya.

Ran menoleh ke arah jam dinding "Tidak apa-apa, lagipula ini sudah siang."

(Y/n) hanya mengangguk-ngangguk saja. Ia keluar dari kamar ran, hendak menuju ke kamarnya.Ia sudah berada di depan pintu kamarnya.Tapi, saat ia membuka kamarnya, ia melihat kamarnya sudah sangat berantakan. Ada beberapa bercak merah di kamarnya. Kaca yang ada di lemari sudah pecah. Tapi kaca di meja rias masih tetap utuh, ada tulisan di kaca itu. Jendela kamar (y/n) terbuka, padahal ia sudah menutup nya kemarin malam.

(Y/n) terkejut, tapi ia tetap berusaha tenang. Ia menghampiri lemarinya di mana ia menyimpan beberapa barang berharganya disana. Ia memeriksa lemarinya.(Y/n) sedikit bingung, jika pencuri yang melakukan ini maka sudah pasti perhiasannya yang ada di lemari ini hilang. (Y/n) sudah memeriksa lagi, tidak ada barang yang hilang.

"(Y/n), ayo makan"

(Y/n) menoleh ke arah suara itu, dan melihat kakaknya rindou ada di balik pintu.

Rindou menghampiri adiknya "(Y/n), ada apa ini"

(Y/n) mengangkat kedua bahunya "entahlah, saat (y/n) masuk sudah seperti ini."

"Hei kenapa kalian lama sekali. Ayo ma--" Ran tidak melanjutkan perkataannya, ia terkejut begitu melihat kamar (y/n) yang sangat berantakan.

Ran celengak-celinguk melihat kamar adik perempuannya. "Ada apa?" Tanya ran.

(Y/n) dan rindou mengangkat kedua bahunya. Ran berjalan ke arah meja rias (y/n). " 'kau harus mati (y/n)' " ran membaca tulisan yang ada di kaca itu.

(Y/n) dan rindou menghampiri ran. Rindou terkejut begitu melihat tulisan yang di baca ran,saat masuk ia tidak menyadari ada itu. Tulisan itu ditulis dengan sesuatu yang berwarna merah.

Rindou mengusap tulisan di kaca itu. "Ini seperti--"

"--darah" potong ran.

(Y/n) menunduk sembari mengepalkan tangannya. Ran dan rindou menoleh ke arah adik perempuannya. Rindou mengelus punggung (y/n). "Tenang, kita pasti bisa menemukan pelakunya."

(Y/n) mendekati kaca itu, kemudian meninju kaca riasnya hingga kaca itu sedikit retak. Ia terus meninju kaca itu berkali-kali sampai tangannya berdarah dan kaca itu benar-benar hancur.

"(Y/n), cukup!" Tegur rindou.

"Biarkan saja, dia saat ini sedang meluapkan emosinya." Ucap ran.

(Y/n) menghentikan aksinya.Tubuhnya melemah,ia seperti tidak punya tenaga, bahkan untuk berdiri. Ia terduduk, (y/n) mendongak menatap kosong kaca yang sudah pecah di hadapannya.

"Shhh, sakit" ringis (y/n) sembari memegangi tangannya yang berdarah.

Rindou menghampiri (y/n), kemudian ia memeluknya. (Y/n) hanya diam tidak membalas. Tidak lama ia justru menangis kencang dipelukan rindou. (Y/n) saat ini benar-benar takut. Rindou bahkan bisa merasakan jantung (y/n) yang berdetak sangat cepat.

•••••

(Y/n) saat ini sedang berada di ruang keluarga.Rindou terus bersama (y/n) sejak tadi.Meskipun (y/n) sudah berhenti menangis tapi ia sekarang jadi takut jika ditinggal sendirian.

Ran muncul dari dapur sembari membawa segelas air dan kotak P3K. Ia memberikan segelas air itu pada (y/n).

"Minumlah"

(Y/n) hanya mengangguk, kemudian meminum air yang diberikan kakaknya itu. Ran membuka kotak P3K,kemudian mulai mengobati luka di tangan (y/n).

"Sayang sekali kita tidak memasang CCTV dikamarmu,dan kamarmu juga kedap suara,sehingga kita tidak tau kapan itu terjadi" ucap ran.

"Untung saja tadi malam kau tidur denganku. Jika tidak--" ucapan ran terputus saat suara bel pintu terdengar.

Ran menghampiri pintu untuk melihat siapa yang datang. Ia membukanya. Dibalik pintu terlihat ada mikey dan emma.

Tadi (y/n) mengatakan bahwa ia ingin bertemu dengan emma. Akhirnya kedua kakaknya menelpon mikey untuk datang  bersama emma.

"Konnichiwa Haitani-san" sapa emma ramah.

Ran tersenyum tipis "Konnichiwa, masuklah."

Emma tersenyum ramah, ia masuk kedalam rumah diikuti mikey dan ran dibelakangnya.

(Y/n) mulai berdiri "emma-chan."

"(Y/n)!" Teriak emma.

(Y/n) berlari ke arah emma, kemudian memeluknya. Emma dengan senang hati membalas pelukan (y/n). Satu minggu tidak bertemu dengan emma benar-benar membuat (y/n) sangat merindukannya.

Bagaimana jika tidak bertemu selamanya?

TBC

Makasih udah baca. Semoga suka.

Mon maaf ini cerita kek nya makin lama makin gak nyambung. Iya gak sih?🗿. Komen pendapat kalian.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya.
Sayonara





Haitani Brother X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang