Hai Vote dulu yuk sebelum baca
"Ini adalah era kita, Oke. Maafkan aku kakucho. Tapi, kau satu-satunya yang aku miliki" balas izana dengan nafas yang tersenggal-senggal.
Mendengar balasan dari izana, membuat kakucho terharu. Izana terbatuk, dan keluar darah dari mulutnya.
"Bertahanlah izana, kakucho. Ambulans akan segera datang" ucap (y/n).
"Mikey, kau bilang kau ingin menyelematkanku kan" ucap izana.
"Tentu saja, kau itu saudaraku. Sekarang berhenti bicara izana " balas mikey.
Izana mulai bercerita tentang masa lalu nya "Aku bukan saudaramu, shininchiro ataupun emma. Aku bukan saudara siapa pun" kata izana.
"Jadi...mikey, bisakah kau menyelamatkanku" tanya izana.
"Aku tidak bisa diselamatkan, ya" lanjut izana.
"I-izana, jangan berkata seperti itu. Kau pasti selamat. Kau jangan banyak bicara dan bertahanlah" suara (y/n) mulai bergetar. Ia benar-benar tidak tau, kalau ternyata masa lalu izana begitu kelam.
Izana menatap (y/n) "(Y/n) kau tau? Kau sedikit mirip dengan emma" ucap izana.
"Izana..." air mata (y/n) mulai berjatuhan.
Setelah itu izana pun menghembuskan nafas terakhirnya. Kakucho terkejut, ia mulai duduk.
"Izana! Hei dengarkan aku" panik kakucho.
"Izana!!!" Teriak kakucho sembari menangis.
Kakucho berbaring di samping izana, kemudian memegang tangannya. Ia menatap izana yang sudah tak bernyawa.
"Izana. Aku tidak akan membiarkanmu merasa sendiri. Aku juga akan...pergi ke sana...sekarang. Tampaknya, kita payah dalam hidup" ucap kakucho sembari menangis.
Tiba-tiba salju turun. Kakucho pun beralih menatap langit malam. Tidak lama ia pun tak sadarkan diri.
Ran menghampiri izana dan kakucho. Ia berjongkok kemudian menutup kedua mata izana. "Pergilah dengan tenang. Aku sudah melihat kisah hidup kalian. Bagaimana pun juga, aku selalu menganggumi kalian" ucap ran yang ditujukan untuk izana dan kakucho.
"Ambulans dan polisi akan segera datang. Sebelum salah satu dari kita terkena masalah, pergilah dari sini secepatnya" titah mikey.
"Kau juga pergi dari sini" ucap mucho.
"Kami yang akan tinggal" sambung mocchi.
(Y/n) menghampiri ran. Ia menundukan kepalanya. "Kalian juga. Akan tinggal?" Tanya (y/n).
Ran melirik ke arah (y/n), kemudian berdiri dihadapan adik bungsunya. Tidak lama ia pun mengangguk "Tapi sekarang, meskipun kami akan meninggalkanmu, kami tidak akan terlalu khawatir. Kau sudah dewasa sekarang, kau bisa mengurus dirimu sendiri" ucap ran. Ia menangkup wajah (y/n).
"(Y/n) akan tinggal disini juga. (Y/n) sudah membunuh banyak anggota tenjiku, bukankah (y/n) harus bertanggung jawab" kata (y/n).
Ran terkejut mendengar perkataan (y/n). "Tidak, kau akan pergi bersama mikey dan teman-temanmu. Kami yang akan bertanggung jawab untukmu. Kau tidak boleh merasakan dinginnya tinggal dibalik jeruji besi" tegas ran.
"Ta--" belum selesai (y/n) bicara, tapi ran sudah memeluknya terlebih dahulu.
"Jangan keras kepala, Oke. Ini demi kebaikanmu. Jika (y/n) merindukan kami, temui kami di lapas, ya. Jangan lupa obati juga luka dikakimu" ucap ran.
Air mata (y/n) membasahi seragam yang di pakai ran. Dengan sangat sulit, ia pun mengangguk.
Ran melepaskan pelukannya. Ia menatap wajah (y/n), kemudian menghapus air mata sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haitani Brother X Readers
FanfictionWARNING SPOILER⚠ YANG GAMAU KENA SPOILER BOLEH SKIP Haitani (Y/n) adik kandung dari haitani bersaudara.Namun, karena sebuah kejadian (y/n) yang masih berumur 9 tahun harus berpisah dengan kedua orang tua nya dan juga kedua kakaknya. Hal itu membuat...