DUA PULUH ENAM

895 125 7
                                    

Warning⚠
Chapter Ini mengandung adegan gore.

Phobia sama darah? Silahkan skip

Vote dulu sebelum baca

"(Y/n)!!!" Teriak Inui.

"Jangan dengarkan mereka. Apa kau lupa apa yang sudah mereka lakukan padamu. Apa kau juga lupa bahwa yang sudah membunuh Emma-chan adalah Kisaki dari Tenjiku" lanjut Inui.

Mata (y/n) memanas. Ia kembali ingat saat emma menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan (y/n).

Kedua Haitani itu menatap tajam Inui.

(Y/n) menatap kedua kakaknya dengan tatapan tajam. Ia mengambil aba-aba. "Kemarilah kalian" teriak (y/n).

Ran melayangkan tongkat besinya ke arah (y/n). Tapi gadis bermarga Haitani itu dengan mudah menahannya. (Y/n) menatap tajam ran. "Kali ini aku tidak akan lagi diam, aku akan melawan kalian". (y/n) merebut tongkat besi yang di pegang ran. Kemudian (y/n) memukul kepala ran dengan tongkat besi itu.

Ran terjatuh ke tanah, dan tak sadarkan diri. (Y/n) menatap kakak tertuanya. Tanpa disadari, rindou muncul dari belakang dan langsung mengunci pergerakan (y/n).

"Sialan" umpat (y/n). Ia terus berusaha melepaskan diri, tetapi gagal.

"Kau berani sekali rupanya. Kami sudah memberimu kesempatan, tapi kau sangat keras kepala dengan keputusanmu itu" rindou sangat kesal.

"Sudah kubilang, aku jadi seperti ini karena kalian" marah (y/n), ia benar-benar sudah muak dengan kedua kakaknya.

Saat rindou sedikit lengah, (y/n) menendang betis rindou yang membuat sang empu terjatuh. (Y/n) menghampiri rindou yang sudah terduduk. "Aku benar-benar sudah muak dengan kalian" (Y/n) memukul wajah rindou dengan tongkat besi yang sedari tadi masih ia pegang.

Rindou pun jatuh tak sadarkan diri. Karena (y/n) memukul kakaknya sangat keras hingga kakaknya itu tak sadarkan diri. Ia menghampiri ran, kemudian berjongkok dihadapan kakaknya itu. (Y/n) meletakkan tongkat besi yang tadi ia pakai di samping ran. "Arigato, aniki" ucap (y/n). Setelah itu ia pun meninggalkan kedua kakaknya yang terkapar.

Tidak lama setelah (y/n) pergi, ran tersadar. Ia pun duduk, dan melihat tongkat besi yang ada disampingnya.

Ran tersenyum tipis. "Kau sudah dewasa rupanya" gumam ran yang ditunjukan untuk adik perempuannya.

(Y/n) pergi menghampiri salah satu kontainer yang ada disana. Ia mengambil sebuah tas berukuran panjang yang memang ia sembunyikan dibalik kontainer itu.

Saat pergi ke yokohama tadi, ia memang membawa tas itu. Saat sudah sampai, ia langsung menyembunyikannya di balik kontainer. Tidak lama takemichi dan para anggota toman sampai juga disana. Dan (y/n) akhirnya menemui mereka semua.

(Y/n) membuka retsleting tas berukuran panjang itu, dan mengeluarkan sebuah katana dari dalamnya.

(Y/n) kembali ke pertempuran, sembari menyeret katananya. Saat ia kembali, rupanya kedua kakaknya itu sudah bangkit dan saat ini sedang berhadapan dengan Hakkai dan Angry.

(Y/n) tidak mempedulikannya, saat ini tujuan (y/n) adalah membunuh kisaki. Tapi, mendengar suara teriakan kesakitan dari Hakkai dan Angry membuat (y/n) tidak bisa fokus.

(Y/n) berusaha untuk tidak menghiraukannya. Ia akan membantu mereka berdua nanti. (Y/n) kembali berjalan menuju kisaki, yang dimana orang itu masih berada di atas kontainer.

Tapi lagi-lagi, (y/n) dibuat tidak fokus saat mendengar suara teriakan ran. Ia langsung melihat ke arah dimana kedua kakaknya berada. (Y/n) terkejut begitu melihat kedua kakaknya yang sudah terkapar.

(Y/n) berlari ketempat dimana kedua kakaknya berada. Saat sudah sampai, (y/n) terkejut begitu melihat darah keluar dari kepala kedua kakaknya. (Y/n) menjatuhkan katana nya. Kakinya melemas, dan akhirnya ia pun terduduk.

"Bagaimana ini mungkin, kalian tidak selemah itu " lirih (y/n). Tapi justru ia berfikir, apa pukulan yang (y/n) berikan sebelumnya membuat mereka jadi mudah tumbang seperti ini.

(Y/n) menundukkan kepalanya, air mata sudah bercucuran membasahi pipinya. "Gomen, (y/n) tidak menuruti kalian" isak (y/n).

(Y/n) mulai berdiri, dan kemudian ia menghampiri Angry yang baru saja mengalahkan mocchi. Ia menatap tajam orang itu. Tiba-tiba (Y/n) melayangkan satu tendangan kepada Angry, yang membuat sang empu terjatuh ke tanah. Tapi, Angry segera bangkit dan langsung membalas (y/n). Hal itu membuat keduanya bertarung satu sama lain.

Seluruh anggota toman terkejut menyaksikan itu, apa (y/n) sudah memihak ke tenjiku?

"(Y/n) apa yang kau lakukan. Kau sudah berjanji akan terus bersama Toman" teriak chifuyu.

(Y/n) terdiam. Dan satu pukulan dari Angry mengenai wajahnya, yang membuat (y/n) terlempar tepat di samping rindou.

(Y/n) masih terdiam. Apa yang sudah ia lakukan? Kenapa ia mudah sekali dipengaruhi? Semua pertanyaan itu terngiang-ngiang di pikiran (y/n).

(Y/n) sudah jatuh kedalam kegelapan, saat kedua kakaknya dan juga orang tuanya meninggalkan (y/n) lima tahun yang lalu. Namun, sebuah cahaya datang dan menyinari (y/n) yang diselimuti oleh kegelapan. Dan cahaya itu adalah Sano Shininchiro. Cahaya itu terus semakin membesar saat ia bertemu dengan emma,mikey, mitsuya, baji, draken, Kazutora, Inui dan Chifuyu. Saat cahaya itu semakin membesar, kegelapan itu mulai mengecil. Tapi, kegelapan itu kembali membesar saat Shininchiro meninggal. Saat ia bertemu kembali dengan kedua kakaknya, cahaya itu kembali membesar. Dan itulah kehidupan yang (y/n) jalani sekarang. Saat orang yang ia sayangi pergi meninggalkannya, maka kegelapan itu akan terus menyelimuti dirinya. Dan kegelapan itu sudah hampir menyelimuti dirinya sekarang.

(Y/n) mulai berdiri dan kemudian menghampiri ran. Ia memungut katana yang ia jatuhkan tadi, di samping ran. Ia kembali menghampiri kisaki yang masih berada di atas kontainer.

"Kisaki!!! Kemarilah dan lawan aku. Jangan menjadi seorang pengecut" teriak (y/n).

Tapi bukannya kisaki, justru kakucho yang datang menyerangnya. Karena terlalu cepat, (y/n) tidak sempat menghindari serangan kakucho. (Y/n) terlempar jauh ke salah satu kontainer yang ada disana. (Y/n) langsung bangkit tanpa mempedulikan rasa sakit di tubuhnya. Ia berlari menuju kakucho, tapi para anggota tenjiku datang menghalangi dirinya.

(Y/n) tanpa berpikir panjang mengayunkan katana nya,kemudian menebas tubuh salah satu anggota tenjiku yang menghalanginya dan orang itu langsung mati.

Sontak hal itu membuat yang lain, terkejut melihat nya.

"Dia Iblis"

"Dia menebas tubuhnya menjadi dua"

"Apa ini yang di maksud julukan 'Yang Terkejam' "

"Ayo pergi" ucap para anggota tenjiku. Tidak lama para anggota tenjiku itu berlari menjauhi (y/n).

(Y/n) diam sejenak, wajahnya terkena cipratan darah. Menurutnya menebas tubuh seseorang itu tidak cukup menyenangkan. Ia lebih suka menggunakan katana nya untuk memenggal kepala seseorang.

(Y/n) berlari menghampiri para anggota tenjiku. Kemudian, ia memenggal kepala mereka satu persatu. (Y/n) memenggal kepala mereka sembari tertawa seperti seorang psychopath.

TBC

Makasih udah baca.

Mbak y/n brutal sekali😀
Next chapter, kisaki akhirnya turun dari kontainer😎.

Y/n bilek : sayonara kisaki😻

Udah vote belum?
Follow juga akun author

Sampai jumpa di chapter selanjutnya.
Sayonara.

Haitani Brother X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang