tepukan tangan dan teriakan penonton memenuhi ruangan kala seorang pria manis berkebangsaan negeri tirai bambu menginjakan kaki masuk ke tempat itu.
seluruh kamera menyorot pada wajah rupawanya, mengikuti setiap gerak-gerik sang bintang tamu diprogram acara televisi tersebut.
ia tersenyum manis sembari melambaikan tangan ke kamera, menundukan kepala untuk memberi hormat kepada penonton dan sang pembawa acara."huang renjun! astaga, kamu semakin tampan saja.. bagaimana kabarmu?" pembawa acara tersebut memulai pembicaraan.
"baik, aku sangat baik. bagaimana denganmu?"
"aku baik, terima kasih sudah bertanya." keduanya melempar senyum, kemudian kim doyoung--selaku pembawa acara mengalihkan pandanganya pada kamera, mengatakan sebuah mengantar mengenai biografi seorang huang renjun yang menjadi tamu sekaligus kenalan lamanya.
huang renjun dengan balutan jas berwarna lilac dibalut kemeja putih didalamnya duduk dengan anggun melipat salah satu kakinya, kedua tangan saling menggenggam diatas lutut. rambut blonde yang memang ditata sedikit berantakan membuatnya terlihat seperti anak muda santai yang akan menghadiri acara non formal sahabatnya.
ia tersenyum manis, ada beribu kebahagiaan yang menggelitik perutnya. pemuda itu tidak bisa berhenti tersenyum hingga kemudian sang pembawa acara mulai mengalihkan fokusnya.
"wah, renjun.. kita bertemu lagi, hm?" ucap doyoung, membuat renjun terkekeh pelan. "jika kalian ingin tahu, pertemuan pertama kami adalah ketika aku mewawancarai pemuda ini di acara penghargaan relawan nasional, benar?"
renjun mengangguk, "ya, benar. kita berbicara banyak hal setelah itu,"
"ya! aku benar-benar dibuat nyaman berada disampingnya. tapi kemudian aku harus pergi dan kami kehilangan kontak,"
renjun membenarkan, "tapi kemudian aku melihatmu muncul di tv, dan kamu tahu? aku sampai bercerita kepada teman-teman kuliahku kalau kita pernah menjadi teman baik."
"oh, benarkah?" doyoung memasang wajah terkejut sekaligus terhibur.
"ya, tetapi mereka tidak mempercayainya!" seluruh penonton heboh mendengar betapa serunya percakapan mereka, "mereka tidak percaya sampai memintaku untuk menelponmu sebagai buktinya,"
"hahaha! astaga.. padahal kami tidak sempat bertukar apapun saat itu,"
"benar, aku juga sebenarnya takut kamu tidak mengenalku saat ini." renjun mencodongkan tubuhnya, pura-pura berakting berbisik, "kamu tahu? mereka bahkan masih tidak percaya aku akan duduk disini bersamamu,"
"wahh," doyoung menggeleng dengan dramatis, kemudian menatap ke arah kamera dengan memberikan tatapan tajam yang dibuat-buat. "teman-teman renjun.. kami itu sungguhan berteman, ya! ia tidak membual mengenai apapun. oke?!"
seluruh penontom bahkan renjun tertawa lepas mendengarnya, doyoung tanpa sadar melakukan hal tersebut diiringi dengan aegyo miliknya membuat seluruh penonton bahkan staff yang berjaga dibelakang kamera tertawa sendiri melihat tingkahnya. padahal kim doyoung sudah berkepala tiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
summer apocalypse
Fanfiction« jeno, renjun » huang renjun sangat menyukai kehidupan yang ia jalani. ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain, bertemu dengan orang asing dari berbagai belahan dunia, dikenal masyarakat sebagai malaikat berwujud manusia. renjun amat...