"haechan,"
"hm?" haechan kembali memasang atensi pada junxie,
"apa kamu mengenal kekasih renjun?" lee haechan--psikater yang selama kurang dari dua minggu ini menemaninya itu mengalihkan pandang sejenak memandang foto-foto kebersamaan renjun dengan jeno.
"ya, jeno sepupu jauhku." mata junxie berbinar.
"wah, benarkah? apa renjun tahu itu?"
haechan mengangguk, mereka bertatapan kembali. "kami memiliki marga yang sama, tetapi karena berbeda kakek dan nenek kami terpisah jauh. kenapa?"
"jeno--orang itu seperti apa?"
"aku tidak tahu, terakhir kami bertemu itu saat kami berumur sepuluh tahun." haechan masih mengingat betul bagaimana konflik keluarga mereka yang menyebabkan kedua keluarga itu akhirnya berpisah jauh--berpisah dalam artian memutus tali silaturahmi.
ya, bagaimanapun materi adalah segalanya di dunia ini. manusia yang penuh ambisi akan melakukan berbagai cara untuk hidupnya. bahkan ikatan keluarga tidak ada apa-apanya. lihatlah, sekarang haechan akan menjadi salah satu orang yang membongkar ketamakan keluarga lee sialan itu.
pemuda tan itu dapat melihat binar mata junxie yang meredup. "kenapa kamu ingin tahu sekali, hm?"
"aku hanya ingin tahu seperti apa orang yang mencintai saudaraku," haechan mengangguk saja lantas fokus kembali dengan data-data perkembangan junxie yang ada di laptopnya.
junxie melakukan banyak terapi untuk memperbaiki psikologisnya setelah bertahun-tahun hidup dalam lingkungan yang buruk. renjun sudah mempersiapkan segalanya dan bahkan mengutus haechan secara langsung sebagai rekan.
jadi selama kurang dari dua minggu ini keduanya benar-benar bekerja keras. bahkan tak jarang haechan menginap hanya agar dapat mengamati pemuda manis itu disetiap detiknya. renjun pun sama sekali tidak keberatan. toh, semakin cepat penyembuhan ini semakin baik pula untuknya.
"junxie, bagaimana jika ada seseorang yang mencintaimu?" junxie diam mendengar pertanyaan tiba-tiba itu.
"apa ini bagian dari pengobatan?" haechan mengangguk, membuat junxie lantas berpikir. "kamu bilang setiap manusia layak untuk mendapatkan cinta terlepas dari siapapun dan apapun yang ada pada diri orang tersebut.." terjeda, "mungkin aku akan menunjukan siapa aku kepadanya dan melihat apakah ia masih tetap mencintaiku terlepas dari semua yang ada padaku? kamu bilang jika seseorang tidak bisa mencintaimu seperti kamu mencintai dirimu sendiri--itu berarti dia tidak pantas untukmu, kan?"
"jadi jika dia mencintaiku dengan baik, aku akan mencoba mencintainya dengan baik juga. love it's about give and take, right?"
"lalu bagaimana jika justru sebaliknya--maksudku, tidak ada orang yang mencintaimu?"
junxie tersenyum manis hingga matanya bulatnya menyipit--begitu cantik menurut haechan. "tidak ada yang tidak mencintaiku di dunia ini.. pasti ada satu--setidaknya diriku sendiri. dan aku merasa cukup dengan hal itu, aku bisa mencintai diriku sendiri dan aku bisa membuat diriku berharga untuk diriku sendiri. oh, bahkan tanaman yang aku rawat, hewan peliharaan yang aku sayangi bahkan orang-orang yang aku bantu--pasti menganggapku berharga. mereka juga pasti membutuhkan aku di hidup mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
summer apocalypse
Fanfiction« jeno, renjun » huang renjun sangat menyukai kehidupan yang ia jalani. ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain, bertemu dengan orang asing dari berbagai belahan dunia, dikenal masyarakat sebagai malaikat berwujud manusia. renjun amat...