renjun sedang fokus membaca dokumenya kala mendengar dering ponsel yang memekikan telinga. ia menyeritkan dahi, ponselnya bergetar menampilkan panggilan nomor tak dikenal. namun tak lama ia langsung menyentuh tombol hijau.
"halo?"
"huang renjun, benar?" suaranya tidak asing, tetapi tetap saja renjun tidak mengenalnya.
"ya, ini aku."
"aku lee donghae, kita bertemu pada pesta peresmian rockstar dua bulan yang lalu. apa kamu mengingatnya?"
renjun terdiam sebentar, otaknya memproses. "ah.. tuan lee, iya aku mengingatnya. bagaimana kabar tuan lee?"
"baik, kabarku baik sekali. bagaimana denganmu?"
"aku baik tuan," renjun menjawab dengan tenang ditengah otaknya memproses darimana tuan lee mendapatkan nomor teleponya. namun tentu saja pertanyaan seperti itu sangat tidak sopan jika dikatakan. "jadi, ada yang perlu aku bantu, tuan?"
lee donghae diseberang sana tertawa kecil, "tidak, renjun. hanya saja kebetulan aku sedang berada di dekat kantormu. berkenan makan siang bersamaku, renjun?"
sebentar, mendadak otak renjun berhenti bekerja. ini terlalu tiba-tiba, mereka bahkan tidak pernah bertemu lagi setelah pertemuan mereka bersama jaemin dua bulan yang lalu. oke, barangkali renjun mengerti bahkan orang kaya sepertinya pasti mempunyai banyak koneksi sehingga mendapatkan sebuah nomor telepon bukanlah hal yang sulit. terlebih itu nomor telepon seorang huang renjun.
tetapi bagaimana dengan makan siang?
mereka tidak sedekat itu untuk dapat makan siang bersama."renjun?"
"ah, ya tuan?"
"apa pekerjaanmu begitu banyak? jika iya maafkan aku telah menganggu. tetapi bagaimana dengan tawaranku tadi? kamu berkenan?"
"hmm, ya tuan lee. aku berkenan," renjun tidak memiliki alasan untuk menolak, terlebih lee donghae bukan orang sembarangan. lagipula renjun juga tidak boleh berpikir yang tidak-tidak.
"baiklah, aku akan kirimkan alamatnya. terima kasih renjun, selamat siang."
"selamat siang," panggilan diputus secara sepihak. renjun menaruh ponselnya asal diatas meja. pandanganya lurus kedepan dengan kepala yang sibuk menerka-nerka.
oh, kepala renjun memang sudah terancang sedemikian rupa untuk mengatur sebuah rencana atau setidaknya memikirkan skenario yang akan terjadi. itu sudah secara otomatis. dan dalam hal ini renjun menerka ada dua skenario, pertama akan ada kerjasama yang terjalin atau yang kedua akan ada sebuah hubungan yang terjalin.
KAMU SEDANG MEMBACA
summer apocalypse
Fanfiction« jeno, renjun » huang renjun sangat menyukai kehidupan yang ia jalani. ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain, bertemu dengan orang asing dari berbagai belahan dunia, dikenal masyarakat sebagai malaikat berwujud manusia. renjun amat...