pernikahan itu benar-benar terjadi tak lama setelah renjun--atau junxie kembali ke korea selatan.
pemuda yang lebih muda beberapa menit itu pada akhirnya setuju untuk membantu sang kakak menikah dengan lee jeno. seorang cucu laki-laki keluarga lee yang di gadang-gadang menjadi the next generation better future akibat kesempurnaanya dalam memimpin.
lee jeno yang junxie kenal secara langsung benar-benar lebih tampan daripada yang terpotret pada kamera. junxie seperti melihat seorang malaikat. lihat, bahkan senyum bulanya saja mampu menggetarkan hatinya.
"renjun, jangan gugup." junxie menoleh pada lee jeno yang sudah menggenggam erat tanganya untuk dibawa bertengger pada lengan pria itu.
kini mereka berada pada ujung pintu menuju altar. dengan balutan tuxedo mahal berwarna putih pucat yang membalut apik tubuh keduanya.
jeno mengelus tangan junxie yang berkeringat dingin sembari memberikan senyum menenangkan, namun tiba-tiba ia berhenti dan menyeritkan dahi pada tautan tangan mereka.
"kenapa?" junxie bertanya,
jeno merasa ada yang salah, tangan renjun tidak selembut ini. meskipun memang lembut tetapi ini berbeda, bahkan garis tanganya juga terlihat asing. "tidak apa-apa," namun jeno memilih untuk menghiraukan hal tersebut. ia fokus kepada acara mereka kali ini, menghadap ke depan untuk mulai berjalan menuju altar.
acara ini diadakan secara private, hanya keluarga besar lee, kerabat-kerabat bisnis dan teman-teman akrab renjun yang diundang. junxie melihat mark lee, chenle, jisung dan lucas disini namun ia tidak melihat si psikater yang biasanya menemani hari-harinya. apa ia tidak diundang? atau haechan terlalu sibuk untuk bisa datang?
disisi lain, junxie mendapati fakta mengejutkan. mark lee rupanya adalah kekasih dari na jaemin--teman akrab renjun. yang dimana junxie harus berpura-pura untuk tidak mengenalnya sejenak sebelum mereka berkenalan. junxie merasa seperti ia sudah menjadi bagian dari hidup renjun--maksudnya, teman-teman renjun bahkan juga sudah menganggapnya seperti keluarga.
selain teman-teman renjun yang junxie kenal, ada banyak pasang mata yang ia tidak ketahui menatapnya benci. junxie tidak tahu apa yang ada dikepala mereka--membuat junxie bertanya-tanya apa renjun pernah berbuat salah sebelumnya pada mereka. tetapi meskipun begitu ia harus tetap tersenyum untuk menjaga citra baik kakaknya.
entah sampai kapan kebohongan ini terus berjalan, junxie hanya berharap renjun baik-baik saja dengan hidupnya saat ini. percayalah, junxie tidak seburuk itu. meskipun jujur saja ia sangat ingin mengutuk dunia yang tidak adil ini--tetapi untuk merebut apa yang sudah menjadi milik renjun--junxie tidak sejahat itu. rasa sayang dan hormatnya kepada sang kakak membuatnya tahu dimana ia seharusnya berdiri.
"renjun, boleh aku menciummu?" junxie tersentak, ia tidak sadar bahwa rupanya mereka sudah selesai membacakan ikrar sehidup semati. dengan gugup ia mengangguk kecil. merasakan tangan lee jeno memeluk tekuknya dari belakang dan merasakan sapuan lembut dibibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
summer apocalypse
Fanfiction« jeno, renjun » huang renjun sangat menyukai kehidupan yang ia jalani. ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain, bertemu dengan orang asing dari berbagai belahan dunia, dikenal masyarakat sebagai malaikat berwujud manusia. renjun amat...