eight; decision

1.6K 282 4
                                    

"renjun, aku benar-benar meminta maaf atas perilaku keluarga besar kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"renjun, aku benar-benar meminta maaf atas perilaku keluarga besar kami." lee donghae membungkuk ringan penuh penyesalan.

renjun menggeleng, tanganya terulur sembari melambai cepat, ia tidak apa-apa justru malah permintaan maaf lee donghae yang membebaninya. pria paruh baya itu tidak salah sama sekali, peristiwa ini tidak ada hubunganya dengan itu.

renjun tahu dan ia juga sudah berhenti menyalahkan orang lain sejak lama. ini benar-benar murni karena memang gadis itu yang senang mencari masalah terlebih dahulu. bukan karena ajakan donghae yang menginginkanya datang ke pesta maupun berita perjodohanya dengan lee jeno.

"aku berjanji peristiwa ini tidak akan terulang lagi," renjun tersenyum menghargai kalimat itu--ya, meskipun sebenarnya tidak ada jaminan bahwa peristiwa itu tidak akan datang lagi.

sejenak renjun menduga bahwa pasti akan lebih banyak lagi peristiwa seperti ini karena merasa renjun cukup menyenangkan untuk menjadi bahan hiburan mereka.

ya, mereka tidak tahu saja siapa renjun sebenarnya.

"baik renjun, maafkan aku tapi aku tidak bisa berlama-lama. aku harus kembali ke kantor," lee donghae memasang ekspresi tidak enak hati, tetapi renjun cukup cepat mengerti bahwa pria itu memang sangat sibuk. ia juga tahu permintaan maafnya benar-benar tulus meskipun terkesan tidak sungguh-sungguh.

setelah kepergian lee donghae kini dihadapanya sudah ada kloningan pria paruh baya itu dengan versi yang lebih tampan dan masih segar. lee jeno memang tidak pernah terlihat mencolok ketika sang ayah hadir disampingnya. renjun jadi penasaran sebenarnya apa yang membuatnya menjadi seperti itu?

makan siang mereka telah selesai, seperti biasa kini hanya ada hidangan penutup yang sama sekali belum tersentuh didepan mereka.

"renjun, ingin jalan-jalan setelah ini selesai?" tawar pemuda itu tiba-tiba.

renjun diam, melirik pada arlojinya sebentar sampai kemudian mengangguk setuju. masih ada cukup banyak waktu untuknya beristirahat. pekerjaanya cukup ringan minggu-minggu ini. tidak seperti minggu kemarin yang bahkan membuatnya mimisan tak berhenti.

selanjutnya, setelah berbagai pertimbangan dan diskusi mereka mengenai tempat yang akan mereka sambangi setelah ini mereka mulai mengangkat kaki dari restaurant yang kini sudah menjadi langganan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
summer apocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang