tidak ada honeymoon untuk pasangan baru lee jeno dan lee renjun. si dominan bulan sabit itu bahkan hanya diberi waktu satu bulan untuk lepas dari jeratan pekerjaan. junxie pun bisa mengerti hal itu, jeno memang sosok yang pekerja keras dan pertanggung jawab. toh ketika mereka dirumah sendirian tanpa lee donghae itu sudah seperti honeymoon bagi mereka.
junxie mengerti jeno sedang merintis usahaanya sendiri, ia tidak hanya ingin mengambil alih perusahaan orang tuanya namun ia juga ingin membuktikan bahwa ia mampu mendirikan miliknya sendiri. terlebih yayasan yang akan ia buat ini khusus untuk suami tercintanya.
menghabiskan waktu bersama jeno adalah rutinitas yang junxie senangi. jeno senang mengajaknya berolahraga bersama, menonton film, menghancurkan dapur bibi lim bahkan di penghujung haripun mereka senang melakukan deeptalk sebelum terhanyut dalam alam mimpi.
rutinitas seperti ini adalah rutinitas paling mendamaikan hati. junxie sampai merasa ia selalu menjadi orang yang positif dan lebih baik disetiap harinya. junxie sekarang mengerti mengapa sang kakak begitu mencintai sosok bulan sabit ini.
"jeno," junxie menghampiri jeno yang tampak sedang memeriksa beberapa dokumen. iya, terkadang jeno tidak benar-benar meninggalkan pekerjaanya.
"hm?" jeno bergumam tanpa menoleh, namun tanganya terulur untuk menyambut junxie dan membawa yang lebih tua sebulan darinya untuk duduk dipangkuan.
junxie diam diatas pangkuan jeno, membiarkan pemuda itu berkutat terlebih dahulu dengan dokumenya sembari ia memainkan anak rambut jeno yang mulai agak memanjang.
"aku akan potong rambut besok," ucapnya, membuat junxie menggeleng keras.
"tidak perlu, kamu tampan dengan rambut panjang." jeno kini menoleh menatap lamat mata sang terkasih. ia diam untuk beberapa saat.
"sungguh?" junxie mengangguk semangat sambil tersenyum lebar. selanjutnya jeno ikut tersenyum kepalanya bergerak maju untuk mencium junxie awalnya ciuman itu hanya berupa kecupan-kecupan singkat namun lama-lama jeno membuat tautan bibir mereka semakin intens.
ia bahkan tidak sadar bahwa sudah menaruh dokumenya diatas meja dan fokus dengan junxie yang ada dipangkuanya. tanganya naik untuk mengelus sisi pinggang yang mungil.
ciuman dilepas ketika junxie membutuhkan pasokan udara. keduanya bertatapan dengan senyum tipis. jelaga jeno tampak memandang penuh puja pemandangan diatasnya. "renjun, kita belum pernah melakukanya sama sekali padahal ini sudah hari ke tujuh pernikahan kita," ucapnya disertai tatapan memelas.
junxie terkekeh, ia gugup setengah mati. ini akan menjadi kali pertama junxie melakukan seks dengan kesadaran penuh tanpa campur tangan narkoba. dan itu bersama dengan seseorang yang dicintai kakaknya--meskipun tidak bisa dipungkuri junxie menyukai pria ini juga.
it's hard not to fall in love with someone when they see the mixed up parts of your soul.
when they understand the darkest and dustiest corners of your mind.
KAMU SEDANG MEMBACA
summer apocalypse
Fanfic« jeno, renjun » huang renjun sangat menyukai kehidupan yang ia jalani. ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain, bertemu dengan orang asing dari berbagai belahan dunia, dikenal masyarakat sebagai malaikat berwujud manusia. renjun amat...