05 - masa lalu yang kembali datang dan kehidupan mereka yang kusut

114 27 0
                                    

"Joseph, is that you?!?" suara melengking itu membuatnya berhenti berjalan dan kemudian menoleh. Hanya untuk melihat teman sekamarnya saat berkuliah di Amerika, dengan tergesa datang menghampirinya.

Bukan pelukan yang Jongho dapatkan—meski bukan berarti dia mengharapkannya karena sejujurnya dia tidak begitu suka sentuhan fisik—tetapi justru tepukan di bahunya yang seperti sengaja diberikan dengan tenaga maksimal. Tentu membuat Jongho meringis, sementara lelaki yang menepuk kencang bahunya, justru bersedekap.

"How could you not call me at once?!? Do you even forget me as your friend, Joseph?"

"Oh my god, Erica! Stop being such a drama king." Suara berat itu membuat Jongho menoleh dan melihat Yuna melengos. "Kalau aku jadi Joseph, aku juga tidak mau menghubungi drama king sepertimu."

"Hei ... HEI! Namaku Eric!" Protes Youngjae, tetapi kemudian menatap Jongho yang tidak memberikan respon. "Kenapa aku tidak dibela?!?"

Yuna hanya memutar matanya, kemudian tersenyum saat tatapannya bertemu dengan Jongho. "Long time no see, Joseph! Atau aku harus memanggilmu dengan Jongho karena sedang di Korea?"

"Both is okay, Hussey."

"Wow, mendengar nama Hussey sepertinya sudah lama sekali," komentar Yuna sembari tertawa pelan. "So ... how is your life now, Joseph?"

"Aku baik-baik saja, Hussey. Kamu sendiri bagaimana?"

"Boring AF, tapi harus tetap berada di sini sampai setidaknya pernikahan bisnis selesai."

Jongho mendengar penjelasan Yuna hanya menganggukkan kepala, meski sebenarnya dia sedikit merasa penasaran tentang pernikahan bisnis. Namun, belum sempat Jongho bertanya lebih lanjut kepada Yuna, dia kemudian mendengar, "Apa kalian benar-benar ingin mengabaikanku di sini? Aku masih bersama kalian kalau memang tujuannya untuk melupakan eksistensiku."

"Cari perhatian saja dengan Joel oppa, Erica!" sahut Yuna cuek, kemudian matanya membesar dan sebelah tangannya menutup mulutnya. "Ups ... did I spill something not supposed to be spilled?"

Jongho melihat Youngjae yang panik, tetapi dia hanya tersenyum. Yuna pada akhirnya hanya tertawa dan menepuk tangannya. Seolah perkataannya barusan memang sengaja dilakukannya untuk membuat suasana seperti ini.

"See, Erica? Joseph itu bukan seperti orang lain yang akan bersikap petty kalau mendengarmu bersama dengan mantan pacarnya."

"Kamu benar-benar menyebalkan, Hussey." Youngjae berdecak, kemudian mendelik ke arah perempuan yang tingginya sama sepertinya. "And stop calling me as Erica!"

"But you are more prewtty than meeeh at college years."

Youngjae seperti hendak memaki Yuna, tetapi kemudian hanya bisa menghela napas. "Terserah perkataanmu, Hussey."

Yuna pura-pura tersedak mendengar perkataan Youngjae barusan. Kemudian menatap Youngjae dengan tatapan mengejek, "Apakah pacarmu mencuci otakmu sehingga bisa menjaga perkataanmu? Or maybe because you will get into trouble on the bed if reacting like the old day?"

"Hussey Shin!"

Jongho hanya tersenyum dan membiarkan Yuna bersembunyi di belakangnya. Menjadikan Jongho sebagai tameng Youngjae yang mencoba untuk menarik Yuna keluar. Keduanya memang berisik, seperti terakhir kali Jongho bertemu dengan keduanya bertahun-tahun yang lalu, dan entah kenapa justru itu yang membuatnya tersenyum. Aneh rasanya saat menyadari orang yang sudah lama tidak Jongho temui, ternyata masih tidak berubah.

Namun, saat suara teriakan Yuna dan Youngjae akhirnya berhenti, saat itulah senyuman Jongho juga berhenti menghiasi wajahnya. Karena ternyata, meski sekian waktu telah terlewati, Jongho masih tidak bisa menghilangkan rasa bersalahnya setiap tatapannya bertemu dengan lelaki itu.

"Hai, Joseph." Sapa lelaki yang sebenarnya menjadi sumber keributan Yuna serta Youngjae sejak tadi. Kemudian, dia tampak tidak terkejut saat melihat Yuna muncul dari balik tubuh Jongho, "Oh, ternyata ada Hussey."

"Joel oppa, are you sure not regret choosing Erica as yours?"

Lelaki itu hanya tertawa mendengarnya, sementara pada akhirnya Yuna harus berlari sekencang mungkin karena Youngjae berusaha menangkapnya. Pada akhirnya, Jongho hanya bisa menatap lelaki yang pernah menjadi pacarnya di masa lalu. Meski sebenarnya Jongho tidak terkejut kalau Youngjae memang berakhir bersama dengan lelaki itu.

Karena siapa yang tidak akan jatuh cinta kepada Juyeon?

"Jadi ... apa kamu sudah bersamanya?" tanya Juyeon yang membuat Jongho hanya bisa tersenyum tipis.

Seharusnya Jongho tahu, jika bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya, pertanyaan ini tidak akan mungkin terelakkan untuk didengarnya. Mungkin kalau ada yang perlu disyukuri, Juyeon itu bukanlah orang yang cukup peka terhadap....

"Aku dengar dia baru kehilangan tunangannya," perkataan Juyeon membuat Jongho hanya tersenyum. Meski Jongho rasanya hendak menertawakan dirinya sendiri karena terlalu naif berpikir bahwa semua orang yang dari masa lalunya tidak berubah. Karena tidak mungkin ada yang dari kalangan mereka yang tidak mengetahui kisah hidupnya Yunho, Seonghwa, dan Hongjoong. "Aku melepaskanmu bertahun-tahun yang lalu bukan untuk melihatmu menjadi side kick, Joseph."

"Bukankah Joel Hyung lebih baik fokus dengan hubunganmu dan Eric?"

Juyeon hanya menghela napas, tidak merasa heran jika pertanyaannya hanya akan mendapatkan pertanyaan baru sebagai jawaban dari Jongho. Tidak ada yang berkata apa-apa setelah itu dan rasanya canggung berdiri dengan jarak seperti ini dan menatap satu sama lainnya di tengah-tengah mall mewah di mana semua orang berlalu lalang.

Bahkan saat akhirnya Yuna dan Youngjae kembali, kecanggungan di antara Jongho dan Juyeon tidak hilang. Justru semakin canggung karena Youngjae ikut merasa canggung. Setidaknya, Yuna untuk kali itu tahu untuk menempatkan diri, sehingga mengajak Jongho untuk ikut makan siang dengannya.

Meski sebelum berpisah dengan Juyeon dan Youngjae, berkata, "Kalian sebaiknya tidak membuat keributan, karena aku sudah benar-benar kehabisan alasan untuk menjadi side kick kalian!"

Jongho tidak tahu hal yang sebenarnya terjadi antara Yuna, Youngjae, dan Juyeon. Biasanya, Jongho tidak akan penasaran karena Yuna itu tipikal perempuan yang akan bercerita tanpa diminta. Namun, sampai mereka berpisah setelah makan siang—dan Jongho menawarkan diri mengantar Yuna ke tempat tujuan selanjutnya—tidak ada yang diceritakan kepadanya.

Membuat Jongho pada akhirnya mencari tahu dan membuatnya tersedak tehnya begitu membaca informasi yang disampaikan oleh San, Kakak tirinya. Karena Jongho pikir kehidupannya adalah yang paling kusut, tetapi ternyata kekusutan itu tidaklah ada apa-apanya dibandingkan dengan Juyeon, Yuna, dan Youngjae.

The Fifth Season | 2HOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang