01 - akhir dan awal untuk semuanya

428 65 8
                                    

Kalau ada hal yang bisa Jongho puji dari Yunho saat ini adalah pengendalian dirinya saat menghadiri pernikahan Hongjoong dan Seonghwa. Tidak membuat kekacauan saat menjadi tamu undangan pernikahan bersama Jongho tentu adalah sebuah rekor tersendiri untuk Yunho yang emosinya tidak pernah bisa terkendali jika berhubungan dengan Seonghwa.

Meski sebenarnya Jongho tahu tatapan ke meja mereka bukan hanya untuk Yunho, tetapi juga untuk Kakak tirinya, San. Karena di meja mereka, ada satu orang yang berada di sebelah San. Orang yang seharusnya tidak mungkin bersinggungan dengan San karena dunia mereka yang berbeda, tetapi nyatanya mereka tiba bersama. Mingi tetap ada di meja tersebut dan memilih untuk duduk bersebelahan dengan San setelah semua yang terjadi kepada mereka.

Jongho tidak akan memberikan komentar apa pun untuk kisah cinta San, karena dirinya juga tidak lebih baik dari Kakak tirinya itu.

"Jongho...," panggilan itu membuatnya menoleh dan menatap Yunho yang terlihat menyedihkan di matanya. Suara pendeta yang jelas tengah mengucapkan janji pernikahan Hongjoong dan Seonghwa, membuatnya paham alasan Yunho memanggilnya.

"Yunho Hyung apa mau ikut aku pergi makan gopchang?"

"Apa ajakan itu berlaku sekarang?"

"Kalau mau, kita bisa pergi."

Jongho sebenarnya tahu Yunho tidak akan mau memakan itu, tetapi dia hanya mengikuti skenario lelaki itu. Jadi saat mereka akhirnya keluar dari tempat resepsi dan berjalan menuju parkiran bersisian. Tidak ada yang mereka katakan dan Jongho tidak punya keinginan untuk menghibur Yunho, karena perasaan sedih menurutnya tidak perlu untuk ditutupi.

"Aku ternyata tidak sanggup melihatnya berbahagia," perkataan Yunho saat Jongho baru mengeluarkan kunci mobil dari sakunya, membuatnya menoleh. Menatap Yunho yang seperti mayat hidup. Pucat dan seperti tidak ada keinginan untuk melanjutkan hidup. "Aku tahu kalau berharap Seonghwa di detik terakhir membatalkan pernikahannya adalah hal mustahil. Kamu boleh mengataiku bodoh, Jongho."

"Kalau hari biasa, aku tidak perlu menunggu izinmu untuk melakukannya, Yunho Hyung." Jongho menghela napas dan menekan tombol untuk membuka kunci pintu mobilnya. "Tapi karena dirimu sudah cukup menderita, jadi katakan mau makan apa? Tidak ada alkohol yang terlibat, karena aku tahu dirimu jika sudah mulai memutuskan untuk minum, Yunho Hyung."

"Kamu bilang mau makan gopchang"

"Dan aku yakin dirimu tidak akan tertarik makan di tempat yang biasa aku datangin."

"Tidak apa-apa," jawaban Yunho membuat Jongho menatapnya dengan pesimis. "Anggap hari ini aku akan melakukan semua hal yang tidak seperti orang yang kamu kenali. Aku sudah terlalu lelah untuk menjadi diriku yang biasanya."

Kalau Jongho tidak mengenal Yunho sejak lama dan tidak tahu kehidupannya selama ini, mungkin dia akan berkomentar bahwa dia terlalu dramatis. Namun, mengingat Yunho yang terlalu banyak diberikan ekspetasi yang bahkan tidak diharapkannya, membuat Jongho hanya bisa menghela napas.

Alasan yang sama sehingga Seonghwa memutuskan untuk bertahan bersama Yunho selama ini. Kalau tidak banyak kesalahan-kesalahan fatal yang Yunho lakukan kepada Seonghwa, mungkin hari ini yang Jongho hadiri adalah penikahan keduanya. Juga yang menjadi manusia menyedihkan yang dilihatnya saat ini adalah Jongho.

Kehidupan ini adalah tragedi bagi yang mengalaminya dan komedi bagi yang melihatnya.

Sepanjang perjalanan, Jongho membiarkan Yunho yang terus mengganti lagu-lagu yang bahkan belum selesai dimainkan oleh pemutar musiknya. Hingga akhirnya mobil yang mereka kendarai hanya memutar 1 lagu yang merupakan piano cover dari lagu KPOP yang dinyanyikan oleh grup Hwiyoung yang berjudul O Sole Mio.

The Fifth Season | 2HOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang