08 - saat realitas dan harapan hanyalah setipis benang

105 24 7
                                    

"Lepaskan aku, Yunho!" teriak perempuan yang tidak dipedulikan oleh Yunho karena terus menyeretnya untuk mengikutil langkahnya. Tidak peduli dengan pandangan semua orang di kantor Jongho yang menatap keduanya, karena sejujurnya Yunho tahu sejak awal dirinya bahkan sudah tidak punya citra yang bisa dibanggakan. "Jung Yunho, aku ini Ibumu!"

Namun, yang mungkin tidak diduga oleh perempuan itu adalah Yunho memang benar-benar melepaskan pegangannya. Meski sebelum melakukannya, Yunho mendorong tangan Ibunya dan membuatnya terjatuh ke lantai. Tentu itu membuatnya berteriak, tetapi tidak ada yang menolongnya karena mereka berada di parkiran basement. Kemudian perempuan itu menatap Yunho dengan marah.

"Kamu pikir ini cara yang benar untuk memperlakukan Ibumu, Jung Yunho?!?" teriak perempuan itu yang mana Yunho tidak memberikan reaksi apa pun. "Kamu semakin lama semakin kurang ajar kepadaku karena Seonghwa! Seharusnya aku...."

Yunho yang mendengar Ibunya masih membawa-bawa nama Seonghwa membuatnya emosi dan segera memotong perkataan perempuan itu. "Dia sudah menikah dengan orang lain dua bulan yang lalu!" Teriakan Yunho itu cukup membuat perempuan itu terdiam, kemudian setelah beberapa saat menatap dengan marah. "Jangan menatapku seperti itu seolah-olah ini bukan hasil pengajaranmu selama ini kepadaku."

"Jung Yunho! Kamu pikir kamu sedang berbicara kepada...."

Lagi, Yunho memotong perkataan Ibunya dengan berkata, "Berhenti memanggil namaku seolah aku yang paling bersalah, sedangkan semudah meminta maaf kepadaku tidak bisa dilakukan!"

"Jung Yunho! Aku tidak membesarkanmu untuk menjadi seperti ini!"

Yunho hanya mendengkus saat supir Ibunya terlihat panik dan membantunya untuk berdiri. Meski kemudian melihat Ibunya yang bukannya berterima kasih, justru mendorong lelaki itu dan mengibaskan pakaiannya yang disentuh oleh supir tersebut. Seolah lelaki yang membantu Ibunya akan menularkan penyakit mematikan jika tidak dikibaskan oleh tangannya.

"Aku juga tidak pernah meminta untuk dilahirkan olehmu," ucap Yunho saat tatapannya bertemu dengan Ibunya. "Juga berhenti muncul dikehidupan Jongho. Aku tidak akan membiarkanmu untuk menggunakannya untuk mengendalikan diriku."

Perempuan itu mendengarnya tidak menutupi dirinya yang berusaha untuk tidak menertawakan perkataan Yunho. Membuat Yunho bertanya-tanya, untuk apa sebenarnya dia hidup sampai sekarang kalau harus melihat orang yang harus dipanggilnya sebagai Ibu adalah perempuan moster semacam ini. Yunho memutuskan untuk berjalan ke mobilnya yang dia parkirkan, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar tawa Ibunya.

Tawa yang sama karena berhasil membuat Ayahnya berada pada kondisi koma selama setahun ini. Meski sebenarnya harapan Ibunya adalah Ayahnya mati, tetapi jatuh koma pun sepertinya sudah cukup baik untuknya karena bisa melakukan apa pun tanpa perlu menunggu persetujuan.

"Selama kamu masih berada disekitar Jongho, aku tidak akan melepaskan kesempatan untuk menjadi perempuan terkaya dan paling berpengaruh, Yunho."

Butuh pengendalian diri yang benar-benar maksimal untuk Yunho tidak melakukan hal paling rendahan yang bisa dilakukan oleh seorang lelaki dan anak kepada Ibunya, yaitu memukulnya. Yunho memutuskan untuk melanjutkan langkahnya dan tidak berbalik sama sekali meski mendengar namanya diteriakkan oleh Ibunya.

Yunho tahu kalau dirinya hanya memberikan Jongho masalah dan bukan hal yang diharapkan oleh lelaki itu. Namun, Yunho juga tahu kalau dirinya memang manusia paling egois yang mungkin dikenal oleh Jongho, karena meski sudah mengetahui hal itu, dia tidak pergi. Meski benci mengakuinya, perkataan San kepada Yunho beberapa hari yang lalu memang benar.

Karena Yunho adalah pilihan paling buruk dari terburuk yang bisa dipilih oleh Jongho untuk berada di hidupnya. Yunho tahu, dulu Jongho memiliki beberapa teman, tetapi semenjak Yunho benar-benar bisa memonopoli waktu lelaki itu, dia tidak pernah terlihat bersama orang-orang yang disebut sebagai teman.

The Fifth Season | 2HOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang