06 - saat semua orang melihatnya sebagai orang jahat dan dia tidak

130 28 5
                                    

Yunho tidak tahu sejak kapan apartemen milik Jongho sudah berubah menjadi tempat tinggalnya. Meski Jongho jarang tinggal di apartemen karena memiliki rumah sendiri, tetapi Yunho merasa lebih baik seperti ini.

Karena setidaknya saat berada di sini, Yunho tidak perlu bertemu dengan perempuan yang dianggapnya sebagai monster daripada orang yang harus dipanggil sebagai Ibu. Yunho masih tahu batasan dirinya untuk tetap menjadi waras dan jika bertemu dengan monster itu, dia tidak bisa menjamin bahwa tidak akan terjadi hal buruk nantinya.

Dahulu, Yunho berpikir bahwa dirinya sedikit lebih beruntung daripada Jongho. Setidaknya Yunho masih memiliki Ibu, tetapi semakin lama dia berada di dunia ini, rasanya pemikiran itu hendak dirinya tertawakan.

Rasanya lebih baik kalau Yunho tidak punya Ibu sekalian seperti Jongho. Kalau memang kemungkinan terburuk Yunho tidak dirawat oleh keluarga Ayahnya, setidaknya dia tidak perlu merasakan kemarahan setiap bertemu pandangan dengan monster di rumahnya. Membuat Yunho bahkan merasa lebih baik tinggal di luar seperti ini daripada pulang ke rumah.

Namun, apa Yunho sejak awal memiliki rumah untuk pulang?

"Terkadang, aku tidak tahu harus membencimu atau kasihan denganmu." Suara itu membuat Yunho menoleh. Ternyata San dan dia meletakkan kantong plastik yang menampilkan dua kotak besar yang bertuliskan nama restoran ayam goreng. "Jongho tidak akan datang malam ini. Dia ada pekerjaan penting yang tidak bisa ditinggalkan."

"Aku tahu, San."

"Kalau bukan karena dia memintaku untuk membelikanmu ini, aku juga tidak mau berada di sini." San hanya menghela napas, kemudian menatap sekitarnya. "Aku tahu kamu seumur hidup tidak pernah diajarkan membereskan sesuatu, Yunho. Tapi apa sesulit itu untuk menyewa seseorang untuk membersihkan apartemen ini?" kemudian San menatap Yunho dan lagi-lagi menghela napas. "Apa kamu membuat Adikku kalau kemari menjadi tukang kebersihkan juga?"

"Nanti aku membereskannya, San. Jadi berhenti mengucapkan hal menyebalkan."

San menatap Yunho selama beberapa saat, kemudian berdecak sembari menggelengkan kepalanya. "Sampai detik ini, aku masih tidak paham apa bagusnya dirimu? Sampai Jongho membuang pacarnya saat di Amerika sana hanya demi dirimu."

Seharusnya, Yunho tidak perlu merasa tersinggung dengan perkataan San. Karena dia tahu sejak awal San tidak pernah menyukai Yunho karena faktanya dia adalah teman Mingi dan orang yang menurutnya membuat Seonghwa menderita. Perkataan San memang kenyataan yang sesungguhnya terjadi, tetapi nyatanya kepala dan perasaan Yunho tidak berjalan dengan semestinya.

Yunho merasa kesal mendengarnya.

"Berhenti membandingkanku dengan Juyeon, Choi San!"

"Apa aku menyebutkan namanya tadi?" tanya San yang menatap Yunho dengan tatapan menilai, lalu melengos. "Tapi kalau dirimu kesal, baguslah. Setidaknya masih menyadari kalau dirimu sebenarnya tidak layak untuk bersama dengan Adikku."

"Dia Adik tirimu, bukan benar-benar Adikmu, San!"

Namun, hal yang tidak Yunho duga adalah San yang hanya dalam satu kedipan mata, mencengkram kerah bajunya. Tatapannya terlihat marah dan Yunho baru menyadari kalau dia mengatakan hal yang salah.

"Kamu tidak berhak untuk berkomentar seperti itu saat dirimu juga mengalami hal yang sama." San mengatakannya dengan tatapan membunuh. Yunho pikir, setelah ini San akan meninju wajahnya karena perkataannya, tetapi kemudian lelaki itu menghempaskannya. Membuat Yunho terbatuk dan memegang lehernya, karena cengkraman San yang begitu kuat sehingga mencekiknya.

"Aku benar-benar tidak mengerti, apa bagusnya dirimu, Yunho? Aku bahkan benar-benar lebih tidak bisa mengendalikan emosiku setiap melihatmu."

"Choi San...."

The Fifth Season | 2HOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang