Langkah kaki itu terus melaju, bahkan dia tidak perduli dengan orang yang di tabrak nya. Bahkan banyak yang mengumpatinya, tapi dia tidak perduli. Satu yang harus segera ia lakukan, yaitu sampai pada tujuan secepat mungkin.
"B-bagaimana keadaan nya Appa?" Tanya nya masih terengah.
Soo Hyun menggeleng, membuat tubuh Lisa melemas dan jatuh terduduk dengan air mata yang sedari tadi dia tahan kini dengan lancang membasahi pipinya.
"K-kenapa ini bisa terjadi?" Tanya Lisa lemah menatap Soo Hyun yang juga nangis sama seperti nya.
"Appa juga tidak tahu Lisa-ya!! Appa berniat untuk mengajak nya makan siang, tapi ketika Appa hendak memanggil nya. Appa dikejutkan dengan darah berceceran di lantai kamarnya dan darah itu berasal dari pergelangan tangan nya." Jelas Soo Hyun sebenarnya.
Itu benar. Tadi siang, Soo Hyun berniat untuk mengajak Jennie pergi bersama untuk makan siang, kondisi rumah mereka sangat sepi karena para penjaga berada diluar rumah, sedangkan bibi Hwang tidak ada karena pergi membeli bahan masakan.
Karena tidak ada sahutan dari putri tunggal nya, Soo Hyun pun naik menghampiri Jennie di kamarnya, tapi lama Soo Hyun memanggil nya, Jennie tidak keluar juga. Pada saat dia memegang kenop pintu kamar, itu tidak terkunci. Awalnya dia ragu, tapi entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang tidak beres dan langsung masuk.
Betapa terkejutnya Soo Hyun melihat darah berceceran di lantai, Soo Hyun mengikuti jejak darah itu dan berakhir dengan tubuh Jennie yang sudah tidak sadarkan diri dikamar mandi dengan pergelangan tangan nya dengan luka yang menganga.
Karena panik, Soo Hyun pun mengendong tubuh Jennie dan terus mengatakan bertahanlah putri Appa kalimat itu terus ia lontarkan seiring perjalanan mereka kerumah sakit. Karena kalut dengan keadaan, Soo Hyun pun mengambil ponsel nya dan menghubungi nomer ponsel seseorang. Soo Hyun tahu bahwa hubungan Jennie dan Lisa sedang merenggang. Tapi entah kenapa yang ada di pikiran nya sekarang ini hanyalah keselamatan Jennie dan harus menghubungi Lisa.
Lisa diam, dia hanya bisa menangis dan menyalahkan dirinya sendiri. kenapa dia sangat bodoh sekali? Sudah dua kali dirinya kecolongan seperti ini. Dan lagi-lagi ia tidak ada di samping sahabat nya yang sekarang membutuhkan dukungan nya. Pikir Lisa.
"Lisa-ya!! Appa harus bagaimana? Appa takut Lisa, Appa takut Jennie kenapa-napa! Appa tidak mau kehilangan Putri Appa, Jennie satu-satunya harta paling berharga yang Appa punya. Appa bingung Lisa-ya." Lirih Soo Hyun sendu, membuat Lisa tidak tega dan berdiri menghampiri ayah sahabat dan memeluk pria paruh baya itu.
Siapa yang tidak terpukul dengan keadaan anaknya yang sangat kacau seperti itu? Soo Hyun, pria yang tegas itu memiliki kelemahan. Dia lemah jika sudah menyangkut putri tunggal nya, hanya Jennie yang dia punya sekarang dan Soo Hyun berjanji akan menjaga putri kecilnya itu.
Musibah tidka ada yang tahu kapan dia akan terjadi, begitu juga dengan keluarga Kim itu. Musibah yang menimpa Jennie membuat luka besar untuk Tuan Kim, putri yang ia jaga sepenuh hati nya dengan tega orang menghancurkan mentalnya.
Lisa, sebagai seorang sahabat dia merasa bersalah karena lalai menjaga sahabatnya sendiri. Untuk saat ini, biarlah Lisa mendengarkan suara hatinya, dia tidak mau egois atau dia akan kehilangan sahabat tercinta nya. Tuan Kim butuh orang yang bisa menangkan nya sekarang, dan Lisa sebisa mungkin untuk menjadi kuat agar Tuan Kim tidak patah semangat.
"Appa yang kuat ya! Lisa yakin, Jennie pasti baik-baik saja. Percaya sama Lisa, Jennie adalah gadis yang kuat, begitu juga dengan bayinya. Appa tidak boleh terpuruk seperti ini, jika Appa sendiri lemah, lalu siapa yang nantinya akan menguatkan Jennie?" Ucap Lisa memberi semangat untuk Soo Hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My best friend is my Husband || JL
Short StoryLalisa Manoban dan Jennie Kim bersahabat dari mereka menduduki Junior High School hingga saat ini mereka duduk di bangku akhir Senior high school. Lisa diam diam menaruh rasa pada sahabat nya, sedangkan sahabat nya menyukai seseorang yang tak lain a...