MFMH : 8. For the sake of apology

7.8K 739 11
                                    

Pagi ini Lisa di buat geram karena kesulitan membuka bajunya untuk sekedar menyeka tubuhnya yang terasa lengket. Akibat tulang tangan kanan nya patah, Lisa harus kesulitan untuk bergerak bebas karena alat penyangga yang melingkar di leher nya untuk menyangga tangan yang di balut gift.

Beberapa saat yang lalu, suster yang merawat Lisa menawarkan diri untuk membantu nya, hanya saja Lisa menolak tawaran suster tersebut lantaran dia malu, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa tidak ada yang boleh melihat tubuhnya kecuali itu adalah istrinya nanti.

Bahkan selama ia dan Jennie bersahabatan, Lisa tidak pernah menunjukkan lekuk tubuhnya pada Jennie, begitu juga sebaliknya. Bahkan jika Lisa menginap di rumah Jennie, Lisa akan tidur di ruang tamu atau tidak di sofa kamar Jennie. Awalnya Jennie bingung kenapa Lisa tidak mau satu ranjang dengan nya, tapi beberapa bulan mereka bersahabat. Lisa memberitahukan pada Jennie tentang kespesialan nya dan hal itu jugalah yang membuat Lisa tidak mau satu ranjang dengan Lisa.

Menurut Lisa, menjaga lebih baik daripada mengobati. Maksudnya adalah, Lisa tidak mau kelepasan dan berakhir dengan sesuatu yang mengikatkan satu sama lain.

Lisa juga pernah mengatakan pada Jennie ketika Jennie bertanya kenapa Lisa tidak mau memanfaatkan situasi, seperti. Bisa saja kan Lisa tidak memberitahu Jennie tenang kespesialan nya dan berakhir menidurinya. Itu yang Jennie pikirkan, tapi Lisa menepis nya dengan berkata..

'sebagai sahabat mu, aku diberi kewajiban untuk menjaga dan melindungi mu. Kebahagiaan mu adalah kebahagiaan ku dan kesedihan mu adalah luka untuk ku. Jika pun aku menginginkan mu, sebisa mungkin aku menghindari karena aku tidak mau melakukan hal gila itu tanpa persetujuan mu. Bisa saja apa yang menjadi kenikmatan ku menjadi sakit hatimu.'

Semajak saat itulah Jennie percaya bahwa Lisa akan menjaga nya sepenuh hati dan melindunginya dari bahaya apapun. Perlakuan Lisa sukses membuat Jennie merasa aman dan nyaman di dekat nya. Hanya saja Jennie terus menepis rasa yang ada di hatinya. Menurut Jennie, Lisa tidak akan menyukainya melebihi sebatas teman, oleh karena itu dia berusaha untuk membuang jauh perasaan nya dan mulai membuka hati untuk orang lain, tapi hal buruk yang menimpa nya. Dia malah mencintai laki-laki yang hanya menginginkan tubuh nya, sedangkan sahabat nya mati-matian menjaga dirinya layaknya permata yang berharga.

Ceklek

Lisa mengalihkan pandangannya pada siapa yang membuka pintu kamar rawat nya dan itu Jennie. Dia mengenakan kaca mata hitam hari ini. Jennie menghampiri Lisa dan meletakkan sebuah paper bag di nakas samping bed rest Lisa.

Lisa menatap nya datar, sedangkan Jennie hanya memberikan senyum kecil untuk sahabat nya. Perlu kalian tahu bahwa hati Jennie sakit melihat tatapan datar itu. Tapi sebisa mungkin Jennie menahan isakan nya agar tidak di lihat oleh Lisa. Dari kemarin malam dia pulang, Jennie terus menangis didalam kamarnya dan tidurnya pun hanya 2 jam itu karena dia merasa gelisah, bayang-bayang ucapan terbata Lisa terus terngiang di telinga nya.

'H-hamil?'

Kata-kata terbata Lisa itu terus menghantuinya, entah kenapa Jennie terus memikirkan Lisa dan dia tidak mempedulikan kandungan nya. Menurut Jennie anak itu hadir bukan karena kemauan nya, oleh karena itu Jennie hanya mengabaikan rasa sakit di perutnya. Bahkan jika dia keguguran pun Jennie tidak perduli, yang Jennie mau hanyalah kata memaafkan dari Lisa.

"Butuh bantuan?" Tanya Jennie lembut tanpa melepaskan kacamata nya.

"Kenapa Lo datang kesini? Bukannya gue udah bilang ya! Gue muak liat muka Lo!! Mending Lo pergi sekarang, sebelum kesabaran gue habis dan berlaku kasar sama Lo." Ucap Lisa dingin, tatapan nya tajam dan bahkan kata-kata nya yang tajam itu menembus hati Jennie hingga terasa sesak.

My best friend is my Husband || JLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang