Kini Lisa tengah duduk di cafetaria rumah sakit bersama Tuan Kim dan Jackson. Tuan Kim belum menjawab pertanyaan Lisa, dia malah mengajak Lisa untuk pergi ke Cafetaria untuk makan siang.
"Jack! Kau boleh pulang sekarang, aku akan menginap malam ini. Kau bisa kembali besok pagi." Ucap Lisa. Kini mereka sedang bersantai baru menyelesaikan makan siang.
"Nee. Baik! Kalau begitu saya permisi Lisa, Tuan." Ucap Jackson beranjak dan membungkuk pada Lisa dan Soo Hyun.
Kedua nya mengangguk, Jackson pun pergi meninggalkan keduanya. Dan sekarang keadaan hening menyapa mereka.
"Kamu? Serius dengan ucapan mu?" Suara Soo Hyun memecahkan keheningan yang ada.
Jujur saja Lisa terkejut dengan Soo Hyun yang tiba-tiba saja membahas perbincangan mereka tadi, tapi Lisa secepat mungkin mengembalikan raut wajah tenang nya.
"Nee. Appa! Lisa serius dengan ucapan Lisa. Sebelum nya Lisa minta maaf karena sudah lancang meminta hal ini pada Appa. Tapi Appa, percayalah bahwa Lisa benar-benar tulus mencintai Jennie." Jawab Lisa serius menatap Soo Hyun.
"Seberapa serius nya kamu dengan Jennie?" Tanya Soo Hyun tegas.
"Aku tidak tahu seberapa serius nya aku pada Jennie dalam hitungan angka, tapi jika di ukur dengan dunia. Jika bisa Lisa akan memberikan nya untuk Jennie dan membuktikan seserius apa Lisa mencintai Jennie."
Hening, Soo Hyun tidak bertanya atau menjawab lagi. Dia hanya diam dan terus menatap Lisa yang juga menatap nya. Sebenarnya jika dilihat dari luar saja, Lisa kelihatan nya baik-baik saja dengan wajah santai nya. Tapi percayalah, bahwa didalam sana ada jantung yang berdetak cepat melebihi batas normal nya. Dan wajah santai itu hanya topeng untuk menutupi kegugupannya.
Sebelum membicarakan dengan Soo Hyun, Lisa terlebih dahulu menguatkan tekat dan mentalnya. Lisa, dia ingin serius. Kali ini biarkan lah dia egois menikahi sahabatnya sendiri. Lisa tidak tahu bagaimana reaksi Jennie nanti, yang paling penting sekarang adalah restu dari Tuan Kim. Jika beliau merestui nya maka yang tersisa hanya bagaimana cara Lisa menyakini Jennie untuk mau menerima nya dan menikah bersama dirinya.
Oke. Untuk malasan Jennie itu belakangan, sekarang ia harus fokus pada Tuan Kim. Jika restu sudah ia kantongi, maka tidak menutup kemungkinan dia bisa meyakinkan Jennie. Di terima ataupun tidak, Lisa akan pasrah saja pada ending nya nanti.
Di saat saat tegang seperti ini, Lisa lagi lagi dikejutkan dengan tingkah Soo Hyun. Ya, pria paruh baya itu tiba-tiba saja tertawa terbahak-bahak sampai sampai mengeluarkan air mata di sudut matanya.
Lisa hanya diam dan terus memperhatikan tingkah calon mertua nya yang aneh itu. Setelah beberapa saat, akhirnya Soo Hyun menghentikan tawanya, Lisa menyerahkan beberapa lembar tissue pada Soo Hyun.
"Terima kasih.."
Lisa hanya mengangguk dan tersenyum kikuk. Soo Hyun menarik nafas nya dalam kemudian menatap Lisa dengan serius, sontak Lisa memegangkan dudukan nya mengendap Soo Hyun.
"Baiklah.."
"Eh? Maksudnya?"
Melihat wajah polos Lisa, Soo Hyun lagi lagi tertawa tapi itu tidak bertahan lama. Dia berdiri dan menyuruh Lisa mengikuti nya berdiri tentu saja Lisa langsung melakukan. Lisa di buat bingung dengan Soo Hyun yang tiba-tiba memeluknya, Lisa tidak mau bertanya lagi. Dia hanya membiarkannya Soo Hyun memeluk nya hingga puas, Lisa bisa merasakan bahwa baju di bahunya basah. Bisa di pastikan bahwa itu akibat dari air mata Soo Hyun.
Lisa tersenyum dan membalas pelukan Soo Hyun, ia menepuk punggung Soo Hyun beberapa kali untuk menenangkan pria paruh baya itu.
Sedikit tenang, Soo Hyun pun melepaskan pelukan mereka dan menatap Lisa, tangannya terangkat untuk menyentuh pipi Lisa dan menepuknya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My best friend is my Husband || JL
Short StoryLalisa Manoban dan Jennie Kim bersahabat dari mereka menduduki Junior High School hingga saat ini mereka duduk di bangku akhir Senior high school. Lisa diam diam menaruh rasa pada sahabat nya, sedangkan sahabat nya menyukai seseorang yang tak lain a...