Author Pov
selesai acara jabat tangan tadi, Lisa, Jennie dan Mino pun kembali duduk tenang di sofa dengan posisi Jennie berada di tengah keduanya.
"lo kok baru pulang sekarang? bukannya kata lo maren hari ini pulang cepet ya." Mino menatap Lisa penasaran bercampur khawatir.
"emang pulang cepet Bang, tapi gue nemenin si Ojeh dulu nungguin jemputan. belum lagi pas di jalan balik tadi gue keserempet mobil."
"lo keserempet?! ada yang luka?! coba sini gue liat."
Mino beranjak dari duduknya lalu berdiri di hadapan Lisa. ia mengecek setiap sisi tubuh Lisa membuat si empu tubuh memutar bola matanya malas.
"santai aja Bang, gue ga kenapa-napa kok cuman sepeda gue aja lecet dikit tadi." ucap Lisa menenangkan Mino.
Mino yang mendengar itupun menghembuskan nafasnya lega, melihat betapa perhatian dan khawatirnya Mino kepada Lisa membuat Jennie tersenyum.
"kalian berdua lucu deh." celetuk Jennie.
Mino menundukkan kepalanya malu, ia ketauan terlihat protektif kepada Lisa, hal itu membuatnya takut Jennie akan risih.
sedangkan Lisa, ia balas menatap Jennie. "Bang Mino tuh emang gini, Kak. dia protektif banget sama gue apalagi kalo masalah kesehatan." Lisa menyeringai ke arah Mino yang sudah melototkan matanya.
"tapi gue seneng kok diperlakuin gitu, karena gue sayang bangett sama Abang gue ini. Kak Jennie pasti betah sama Bang Mino, sifatnya itu bikin orang-orang nyaman sama dia." lanjut Lisa.
ia tersenyum lembut menatap Jennie dan Mino bergantian. Mino pun berdehem lalu kembali duduk di tempat semula, ia sekarang merasa cukup malu karena adeknya memujinya seperti itu di depan kekasihnya.
"mulut lo manis banget ya, kalo mau bikin image lo baik di depan Jennie itu percuma karena tar gue sendiri yang bongkar kejelekan lo." Mino tersenyum mengejek ke arah Lisa.
"HEH BANG! KOK GITUU." Lisa mengerucutkan bibirnya membuat gadis poni itu terlihat imut berkali-kali lipat.
Jennie tersenyum gemas, tanpa rasa canggung lagi dia mencubit pelan pipi kiri Lisa. "hihi imut banget asli."
bukannya malu, Lisa malah semakin membuat wajahnya terlihat lebih imut membuat Mino yang melihat itu berdecak.
"dia itu bukan imut, tapi sok imut, Babe."
Lisa memicingkan matanya, "bab beb bab beb, daripada lo malu-malu tai anjing." Lisa menjulurkan lidahnya.
Mino ingin mendorong tubuh Lisa tapi tertahan oleh Jennie yang berada di tengah mereka berdua.
"haishh kamu ini, Lisa cuman becanda lagian dia emang beneran imut kok." Lisa tersenyum penuh kemenangan merasa dibela.
"baru aja kalian tadi sayang-sayangan malah mau berantem hadehh." Jennie menggelengkan kepalanya pelan.
ia pun mengambil gelas yang ada di meja tapi ternyata isinya sudah habis. Lisa dan Mino yang melihat itu langsung berdiri ingin mengambilkan minum.
"gue aja Li, lo ngobrol-ngobrol santai aja sama Jennie itung-itung biar lebih deket." ucap Mino.
tetapi Lisa menggelengkan kepalanya. ia langsung mengambil gelas Jennie lalu bersiap ingin pergi.
"harusnya lo berdua yang ngobrol-ngobrol tuh, kapan lagi yekan bisa berduaan gini mana ini pertama kalinya Bang Mino ngajak cewe ke rumah."
setelah mengucapkan itu Lisa memberikan wink ke mereka berdua dan berlalu dari sana menuju dapur.
Mino yang melihat itu menatap geram adeknya, tangan nya terangkat ingin memukul Lisa, tentu saja hanya pura-pura. ia mana tega melukai adek kesayangan nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Abang ( JENLISA )
RomanceJennie dan Mino sudah berpacaran selama 5 bulan. Mino pun berinisiatif ingin mengenalkan Jennie ke keluarganya dan disana Jennie bertemu dengan adik dari kekasihnya yang bernama Lalisa Manoban. pict by pin