19

7.9K 894 85
                                    

Author Pov

hari sudah menjelang sore, baik Jennie ataupun Lisa mereka berdua masih belum mandi sedari pagi. setelah sarapan Jennie, Lisa dan Bunda mengobrol ringan di ruang tamu sehingga menghabiskan waktu berjam-jam.

sekarang ini di kediaman Manoban itu hanya ada Jennie dan Lisa karena Bunda baru saja pamit untuk pergi ke arisan.

"uhh punggung gue remuk." Lisa melenguh.

"mau Kakak pijitin?" tanya Jennie.

Lisa menggeleng. "ga ah, malah patah nantinya." canda Lisa terkekeh pelan.

Jennie pun mengembungkan pipinya, bersedekap dada. "ga sopan ya! Kakak itu udah suhu masalah pijat memijat."

tetapi Lisa tetap menggeleng, menatap Jennie dengan tersenyum lembut, "Kak Jennie pasti cape juga, jadi gausah deh."

Jennie mengangguk-anggukan kepalanya lalu memilih diam. ia memutar otaknya untuk berpikir bagaimana caranya membuat Lisa jatuh cinta kepada dirinya.

"step one udah oke, sekarang gimana caranya bikin Lisa jadi lesbi?"

"ah tapi gimana kalo ternyata Lisa sebenarnya homophobic? aduhh cinta bertepuk sebelah tangan gue."

"eh ga ga, lo ga boleh pesimis Jennie Kim. siapa sih yang bisa nolak karisma lo? orang yang lagi baca ini aja kena pelet Jennie Kim." batin Jennie sombong.

Jennie tersenyum bahkan sampai terkekeh karena merasa lucu dengan pemikirannya sendiri.

"Kak? Kak Jennie? Kak Jen?" Lisa melambaikan tangannya di depan wajah Jennie yang masih tersenyum tidak jelas.

"NINI!"

"YES HONEY?!" balas Jennie cepat. tapi kemudian Jennie menutup mulutnya.

Lisa menaikkan satu alisnya, "honey? aww jadi malu~" goda Lisa tersenyum jahil.

"a—apa sih..." ucap Jennie dengan pipi yang mulai merona.

"kiw kiw honey nya Jennie nih bos."

"Lisa~"

"ahahaha~ iya iya berenti deh, tau kok yang lagi mikirin pacarnya, kangen ya hari ini ga ketemu?" tanya Lisa.

mendengar itu dengan cepat raut wajah Jennie berubah. tidak ada lagi rona merah ataupun senyuman dari bibirnya, malah sekarang gadis kucing itu membuang pandangannya.

"g—gue ada salah ngomong?" batin Lisa.

"bisa ga kalo kita lagi berdua gini jangan bahas orang lain?" ucap Jennie serius.

terdiam sebentar, Lisa akhirnya memilih mengangguk pelan walaupun ia merasa ambigu dengan kalimat Jennie barusan.

"oiya, Kak Jennie ga balik? udah sore loh ini." Lisa mengalihkan topik pembicaraan.

Jennie menggeleng. "engga, entaran aja deh udah nyaman disini."

"malem ini malming cuy, yakali ga jalan sama calon." lanjut Jennie dalam hati.

"yaudah deh kalo gitu gue mandi dulu ya, Kak. lumayan gerah nih."

Jennie tidak membalas apapun selain menganggukkan kepalanya. baru saja Lisa berdiri dari duduknya, tiba-tiba pinggangnya berbunyi.

Pacar Abang ( JENLISA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang