Author Pov
Kediaman Manoban
Lisa baru saja tiba di rumahnya, ia sekarang sedang santai menyesap teh es di ruang tamu. ia menunggu Jennie dan Mino datang dengan menonton televisi yang saat ini sedang menampilkan sinetron.
merasa bosan apalagi alur sinetron itu tidak dapat ia pahami, Lisa menghela nafas.
"ini pada ke mana dah? tumben banget lama pulang." gumam Lisa menatap ke arah pintu.
"apa jangan-jangan hari ini ga belajar?"
"tapi kan tadi Kak Jennie udah ngabarin kalo hari ini belajar."
"aishhh tau lama gini mending gue nongki bentar di kang cilok sekalian curhat." Lisa mengacak rambutnya kesal.
"oke tunggu 5 menit lagi, kalo masih belum dateng gue mau turu."
Lisa menyandarkan punggung nya ke sofa lalu memilih untuk memainkan handphone. ia berselancar di media sosial Whatsapp sekalian mengecek apakah Jennie sedang online atau tidak.
setelah itu ia beralih untuk mengecek status Jennie apakah ada sw terbaru namun kemudian ia menghela nafas kecewa. sama sekali tidak ada, entah kenapa Lisa menjadi khawatir.
tak terasa sudah 5 menit berlalu, Lisa masih menatapi roomchat nya dengan Jennie. jarinya sedari tadi terus mengetik beberapa kata tapi kemudian ia hapus lagi.
"oke tenang Lisa, dia bareng Bang Mino pasti bakal aman. yang lo lakuin sekarang adalah turu."
Lisa bangkit dari sofa lalu melangkah menuju kamarnya. begitu sampai di kamar, Lisa tersenyum senang. ia menghirup aroma kamarnya itu kemudian bergumam, "ohh paradise~ I'm coming~"
Lisa sudah berancang-ancang ingin melompat le atas kasur, belum sampai tubuhnya mengenai kasur tiba-tiba handphone di sakunya berdering.
DUG
"AHHH BABIIII."
Lisa memekik, memaki, dan menghentakkan kaki. kepalanya baru saja terbentur dinding karena salah perhitungan dalam meloncat apalagi suara dering handphone nya membuat ia benar-benar tidak fokus.
"SIAPA SIH YANG NELPON?! BAWA BALA BANGSAT!"
Lisa merogoh sakunya, tanpa melihat siapa yang menelepon Lisa langsung mengangkat panggilan itu.
"APA ANJING?!"
"HEH MULUT LO!"
Lisa langsung menjauhkan handphone nya dari telinganya begitu mendengar pekikan. ia meneguk ludahnya kasar saat mengetahui yang menelpon nya adalah abangnya, Mino.
"e—eh Abang ku yang ganteng~ hehe maaf Bang tadi kirain temen yang nelpon."
"ck ga pernah sopan emang mulut lo! sekarang lo dimana?"
"maaf atuh Bang, gue lagi di kamar, nungguin kalian dateng."
"oh bagus kalo gitu, motor gue ban nya kempes."
"apa yang bagus dari kabar lo itu anjir."
"maksudnya bagus kalo lo dirumah, ban gue kempes jadi ga bisa nganterin Jennie ke rumah."
"terus? gue harus bilang wow gitu?"
"KESIAN LAH ANJENG! BUKAN WOW!"
"selow Bang, becanda akutuh."
"jadi gimana nih? ga jadi belajar?"
"JADIII!" itu suara Jennie.
"o—oh kirain ga jadi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Abang ( JENLISA )
RomansaJennie dan Mino sudah berpacaran selama 5 bulan. Mino pun berinisiatif ingin mengenalkan Jennie ke keluarganya dan disana Jennie bertemu dengan adik dari kekasihnya yang bernama Lalisa Manoban. pict by pin