02☀️

4K 247 7
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya pukul 17.48 Johnny baru pulang dari kantor.

Kemudian pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri lalu ke meja makan berkumpul dengan yang lainnya.

"Perusahaan daddy yang disini gimana Jo." Tanya Vincent pada Johnny.

"Aman sih sejauh ini, kan William's Group sama JLW corp udah kerjasama jadi lumayan gampang nge handle nya." Jawab Johnny.

"Haechan kalo makan yang banyak, liat makan apa kamu kayak itu." Ucap Johnny saat melihat piring anaknya hanya ada makanan sedikit.

"Udah, ini pas buat adek."

"Sayurnya kenapa ga dimakan."

"Haechan ga suka Pa, sayur itu pait rasanya......kecuali wortel." Cicit Haechan diakhir kalimatnya.

"Haechan kamu tau kan kalo Papa sayang sama kamu, nurut bentar aja sama Papa, Papa gak mau kamu sakit." Ucap Johnny.

"Jangan dipaksa Jo." Tegur Olivia karena ia tau bahwa Johnny sangat disiplin soal makanan Haechan.

"Dia harus belajar makan dengan benar mom, dia itu sudah besar."

"Tambah kalo gitu porsinya, kamu sudah besar Zel harus makan yang agak banyakan lagi dari ini, ya karena ini kamu sering sakit." Kata Johnny sambil menambahkan makanan di piring Haechan.

Haechan hanya diam dan memakan makanan dari Johnny.

Beberapa menit kemudian acara makan itu sudah selesai tinggal dibereskan oleh maid saja nanti.

Maid itu tidak selalu disini mereka akan ke rumah William hanya membersihkan rumah, memasakkan makanan dan lain-lain yang dilakukan oleh para maid biasanya.

"Haechan langsung ke kamar ya, belajar yang bener, vitaminnya diminum oke." Johnny mengelus rambut anaknya.

"Iya Papa, adek sayang Papa." Ucap Haechan sambil memeluk Johnny.

"Papa love you too son, dah ke kamar gih." Johnny mengecup kening Haechan.

Haechan berjalan menuju lift untuk akses ke
kamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Johnny pergi ke ruang tengah menghampiri orang tuanya dengan membawa berkas-berkas dari kantornya.

"Kamu ngapain John?." Tanya Vincent.

"Mau ngerancang buat bisa menang tender sama perusahaan sebelah, ini lumayan banget buat perusahaan aku." Jawab Johnny.

"Emang perusahaan daddy itu kurang buat hidup kamu."

"Bukan gitu, aku cuma mau mandiri buat berdiri in JLW corp."

"JLW punya mu itu udah besar John udah terkenal juga kan." Kata Olivia.

"Gak bisa mom masalahnya lawan tender Jo itu rival perusahaan kita." Johnny berbicara.

"Ohh perusahaan si Henry itu?. Victor Group?." Tanya Vincent.

"Iya dad."

"Kapan tender itu di lakukan?." Tanya Vincent lagi.

"Besok."

"Oke daddy juga ikut untuk tender ini, cuma mau lihat seberapa mampu kamu mengalahkan perusahaan si brengsek itu."

"Terimakasih dad."

Perusahaan Victor memang dari dulu adalah rival perusahaan William's Group mereka merasa tersaingi oleh perusahaan milik ayah Johnny.

Apalagi sekarang Johnny juga memiliki perusahaan sendiri, mereka semakin berusaha untuk menghancurkan itu semua.

ᴍʏ ʟɪᴛᴛʟᴇ ꜱᴜɴ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang