29☀️

986 115 5
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
.
.
.
Pagi hari pada hari Jum'at ini adalah hari yang menurut Haechan istimewa, karena apa?

Karena hari ini adalah hari dimana ia wisuda yang artinya akan menginjak jenjang pendidikan yang lebih tinggi nantinya.

Kemeja, jas, sepatu, celana semuanya disiapkan oleh Olivia, ia memilih kain yang menurutnya nyaman untuk dipakai dalam waktu lumayan lama dan tidak mengebabkan kulit cucunya menjadi merah-merah.

Haechan sendiri sudah siap dengan stylenya, berdiri didepan kaca besar yang berada dipojok Walk in closet.

"Perfect, semoga hari ini lancar tanpa kendala" Ujar Haechan dengan tersenyum menatap dirinya sendiri.

Dirinya berjalan dan duduk ditepi ranjang lalu mengambil bingkai yang berisi foto sang Mama.

"Mama...doain adek ya biar lancar graduation hari ini, semoga adek bisa dapat peringkat, setidaknya masuk tiga besar lah di satu angkatan, biar Papa bangga sama adek, Mama tau kan sekarang cuma itu yang bisa adek lakukan untuk membuat Papa senang dan bangga" Haechan mengelus wajah Mamanya difoto tersebut.

"Haechan....Adeekk!!"

"Didalam sini Grandma!!" Sahut Haechan saat mendengar suara Olivia yang meneriakkan namanya.

"Grandma pikir kamu sudah dibawah, sekarang dipoles make up dulu yuk wajahnya biar nggak kelihatan pucatnya"

Haechan mengangguk saja, daripada nanti tidak boleh naik panggung karena wajahnya yang pucat.

Tangan Olivia dengan telaten memoles wajah cucunya dengan bedak tipis dan memberi sedikit lipstik dan lipbalm agar warna bibir Haechan terlihat segar.

"Nah cakepnya cucu grandma" Takjub Olivia pada Haechan, sehingga membuat cucunya malu.

"Ish Grandma...aku malu, jangan gituuu"

"Uuuuu Baby malu ternyata, benar apa kata nenekmu, cucuku ini sangat mempesona" Ujar Vincent yang tiba-tiba.

"Grandpa ah, gak asik"

Setelah bersenda gurau, mereka berangkat menuju sekolah Haechan.

Mobil Toyota Alphard putih mengkilap yang dikendarai oleh Vincent sampai pada parkir VIP sekolah.

Vincent keluar dengan aura tegas dan berwibawa menjadi sorotan orang-orang yang berlalu lalang di sana.

Tangan kekar berlilitkan jam tangan mewah itu menggandeng sang cucu untuk memasuki gedung.

Haechan diapit oleh Vincent dan Olivia, kemudian olivia dipanggil untuk mengambil baju toga.

Olivia mendengus, sia-sia saja berarti memakaikan cucunya jas yang sangat bagus jika tertutup oleh toga wisuda begini.

Padahal Olivia juga sudah tau jika nantinya Haechan akan memakai baju toga, tetap saja ia kesal.

Tapi tidak apa-apa, baju itu juga melambangkan pencapaian cucunya disini.

Semua siswa dengan wali juga sibuk memasang baju toga, karena memang aturannya baju toga ini diberikan saat hari-H wisuda dan langsung dipakai disekolah lalu mengumpulkan siswa di gedung yang siap dipakai untuk acara wisuda.

"Dah ganteng, topi nya dipakai sekarang apa nanti?" Tanya Olivia pada cucunya.

"Nanti aja deh Grandma, takut kepalanya keringetan"

"Oh iya, Papa nanti datang kan kesini?" Suara Haechan menciut saat mengatakan itu karena tau jika ayahnya pergi keluar kota kemarin padahal hari ini adalah hari dimana Haechan wisuda.

ᴍʏ ʟɪᴛᴛʟᴇ ꜱᴜɴ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang