𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
.
.
.
.
.
.Sekolah sudah dimulai seperti biasa, Haechan berada di kelas X-1 bersama dengan Jeno. Tentu saja itu permintaan Johnny, Sean juga menuruti apa yang dikatakan Johnny.
Johnny berharap Jeno bisa menjaga dan melindungi Haechan.
Sayangnya mereka terpisah dengan Renjun dan Jaemin.
Renjun berada di X-3 dan Jaemin berada di X-8.
Lumayan jauh bukan?
Jaemin sudah misuh-misuh tidak jelas saat melihat namanya tercantum pada nomor absen 18 dikelas X-8.
Begitupula dengan Renjun, untung Renjun masih ada yang kenal didalam kelas tersebut, seperti Sanha dan Hyunjin.
"Aku pulang duluan ya.." Pamit Haechan saat mobil supirnya tiba dihadapannya.
3 orang itu mengangguk lalu berjalan ke parkiran untuk mengambil motor masing-masing.
Haechan mengalihkan pandangannya ke luar dan melihat mobil dan motor berseliweran di sisi samping mobilnya.
Sepertinya seru ya jika mengendarai kendaraan sendiri, jadi tidak akan minta tolong ke orang lain untuk mengantarnya.
4 hari lalu Haechan dan Johnny sudah berkunjung ke makam.
Membersihkan makam dan mendoakan mendiang ibunya tersebut.
Haechan ingin sekali memeluk sang Mama, Haechan sangat rindu.
Tes..
Satu titik darah jatuh ke tangannya.
Haechan buru-buru membuka tas dan segera mencari tisu.
Saat berhenti di lampu merah, Bapak sopir menoleh ke belakang saat mendengar grusak-grusuk dan melihat anak majikannya dengan hidung berdarah-darah.
"Apa perlu ke rumah sakit Den, Aden itu darahnya banyak sekali"
"Saya telfonkan tuan ya?"
Haechan menggeleng. "Jangan pak, kita pulang aja. Aku enggak apa-apa"
"Yang bener ini?"
"Iya pak, bapak jangan khawatir. Tuh, udah diklakson mobil belakang" Kata Haechan dengan senyuman.
Akhirnya dengan perasaan yang belum lega sopir tersebut kembali melajukan kendaraannya.
Sesampainya di rumah, Haechan langsung naik ke kamar dan buru-buru menuju kamar mandi.
Mual yang Haechan tahan akhirnya dikeluarkan, Haechan berusaha mengeluarkan muntahannya sekitanya membuat lega tapi yang keluar hanya cairan bening saja.
Olivia masuk ke kamar cucunya dan sayup-sayup mendengar suara dibalik kamar mandi.
Kaki Olivia bergerak menuju kamar mandi dan dilihatnya cucu kesayangannya itu sedikit membungkuk dengan satu tangan yang memegang perut serta satu tangan yang bertumpu pada meja wastafel.
"Adek, astaga" Olivia menarik Haechan, kemudian tubuh Haechan luruh begitu saja karena sangat lemas.
"Ayo ke kasur, Grandma bantu" Olivia memposisikan dirinya untuk memapah cucunya dengan hati-hati.
"Duduk disini sebentar ya, Grandma ambilkan baju ganti" Haechan mengangguk kemudian membiarkan neneknya terburu-buru mengambil baju ganti untuknya.
Setelah beberapa menit lamanya Haechan terbaring dengan selimut yang menutupi sampai dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ ʟɪᴛᴛʟᴇ ꜱᴜɴ
DiversosKehidupan matahari kecil yang bersinar dan meredup di suatu keadaan. "Terimakasih telah menjadi matahari di hidup Papa." - Johnny Christopher Louis William. Start: 06 Juni 2022 End: 20 Agustus 2023