Sekitar jam 5 sore Jeno dan Haechan tiba di mall dengan beberapa bodyguard suruhan Vincent dan Johnny.
Haechan sudah menolak keras untuk tidak usah diikuti bodyguard, tapi Vincent tetap Vincent dan Johnny tetap Johnny yang perintahnya tidak bisa diganggu gugat.
Pilihannya tadi antara ke mall dengan bodyguard atau tidak pergi sama sekali.
Ya Haechan harus memilih opsi pertama lah, dirinya sudah bosan berada dirumah.
Jeno bahkan sudah memegang 2 kartu kredit milik Vincent dan Johnny jika mereka ingin belanja. Lumayan sekali bukan?
Bahkan nominalnya beuhh jangan ditanyakan lagi. Tidak main-main bray.
"Inget, jangan lari-lari kalau capek nanti pakai kursi roda" Ujar Jeno.
Haechan mengangguk. "Iya Jenooo, Echan denger kok kamu diam aja. Sekarang ayo ke Miniso"
Tangan Haechan menggeret tangan Jeno.
Sampai disana mata Haechan berbinar melihat rak boneka yang tersusun penuh boneka-boneka lucu.
Haechan mengambil keranjang lalu menyerahkannya ke salah satu bodyguard disitu.
"Om bawain ya? Kan om badannya gede-gede, pasti kuat"
Bodyguard disitu menahan gemas dengan anak majikannya, ajaib sekali begitu loh kelakuannya.
Memang definisi bapak sangar, tatonya banyak, anaknya malah gemesin banget.
"Jeno, aku mau ini biar Bubun banyak temennya" Tunjuk Haechan pada boneka bebek diatas.
"Tapi bisa tolong ambilin gak? Aku enggak nyampe" Setelah berkata itu bibirnya manyun, persis bebek banget kalau kata batinnya Jeno.
"Yeay, makasih ya Jeno. Ayo kesana Jeno mau beli apa? Jeno mau topi? Sandal? Tau buku? Apa Jeno mau Tumbler?" Cerocos Haechan panjang.
"Ssttt berisik, nanti Jeno ambil sendiri"
"Kalau begitu tolong ambilin topi yang itu buat Grandma, kayaknya cocok deh lucu"
Floppy hat berwana coklat Haechan masukkan dalam keranjangnya, Haechan mengambil barang-barang sampai keranjangnya penuh.
Itupun hanya belanjaannya saja, sedangkan Jeno hanya mengambil parfum dan hanya 1 biji.
Setelah merasa cukup akhirnya pembayaran dilakukan, belanjaan itu menghabiskan 520A$ yang setara dengan 5.1jt+ jika dirupiahkan dari dollar Australia ke rupiah.
"Jeno I want to buy a jacket"Haechan menjawil tangan Jeno setelah melewati toko pakaian.
Jeno menghela nafas. "Oke"
Dengan semangat Haechan memilih dari mulai jaket, cardigan bahkan kaos kaki pun Haechan ambil tanpa melihat label nominal disitu. Yang paling menarik dimatanya ya langsung diambil terus cemplang cemplung masuk keranjang.
Untung bapaknya kaya sampai 7 turunan 8 tanjakan 9 belokan 10 tikungan.
Nah kalau saya yang mbayari yo modar.
Baru kali ini Haechan bisa menikmati harta keluarganya, sekali-kali tidak apa-apa lah ya.
"Sudah?" Tanya Jeno.
Haechan mengangguk. "Sudaahh"
"Tapi Jen..."
"Apa lagi?"
"Hehe mau ice cream" Kata Haechan dengan cengirannya.
"Gak. Gak ada, gak boleh"
Mendengar itu bibir Haechan cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍʏ ʟɪᴛᴛʟᴇ ꜱᴜɴ
RandomKehidupan matahari kecil yang bersinar dan meredup di suatu keadaan. "Terimakasih telah menjadi matahari di hidup Papa." - Johnny Christopher Louis William. Start: 06 Juni 2022 End: 20 Agustus 2023