04☀️

2.9K 213 2
                                    

.
.
.
.
.

"Oit Chan, ngelamun aja." Ucap Renjun saat tiba dikelas.

"Injun ngagetin ih." Kaget Haechan saat tiba-tiba dirinya dicolek oleh seseorang.

"Habisnya kamu sih ngelamun, kan kalo kesurupan gak lucu chan, aku juga gak bisa ngeluarin setannya."

"HALO PANGERAN JAEMIN YANG GANTENG DATAAAANG." Teriak Jaemin saat masuk ke di pintu, yang membuat perhatian seluruh murid di kelas.

*Bugh

"Anjing." Umpat Jaemin saat terkena gebukan Jeno di pundaknya.

"Berisik Jaem." Jeno melewati Jaemin.

"Tau nih emang Jaemin gak jelas." Ucap Renjun yang menyetujui omongan Jeno.

"Suka-suka me lah, inget noh kata-katanya Mei-mei di kartun botak kembar, katanya saya suka saya suka, berarti ya suka-suka gue lah."

"Serah." Jeno lelah menghadapi sifat temannya yang aneh ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Chan kalo gitu aku duluan ya sama kak Mark." Jeno meninggalkan Haechan di tempat tunggu jemputan sendiri.

Salahkan saja Haechan tadi saat ditawari pulang bareng malah tidak mau.

"Bos kami menemukan seseorang yang anda cari." Kata seseorang sedang menelfon sambil mengawasi Haechan.

"Bagus. Bawa dia ke lokasi yang sudah aku kirimkan." Sahut seseorang diseberang telfon dengan tawa jahatnya.

Setelah selesai menelfon orang itu mendekat ke arah Haechan dengan mobilnya yang berisi beberapa orang dengan salah satu yang menghampiri Haechan.

"Nak, saya teman ayah kamu, saya disuruh ayah mu untuk menjemputmu." Ucap orang itu.

"Tidak, anda bukan teman Papa saya, bahkan Papa saya sendiri yang akan menjemput saya hari ini." Haechan melepas pegangan tangannya.

"Percayalah padaku, paman ini teman ayahmu." Orang itu kembali memegang tangan Haechan tetapi langsung ditepis oleh Haechan.

Heol, Haechan ini sudah besar jadi dia mengerti bahwa sekarang sedang dikibuli orang, orang itu pikir Haechan bodoh apa, mungkin orang-orang itu menginginkan uang dari Haechan.

"Kata Papa ku dia tidak punya teman kecuali Uncle Yuta dan Uncle Taeil." Jawab Haechan yang membuat orang itu tidak bisa menjawab.

"Dan satu lagi, jangan pernah memegang tanganku dengan tangan kotor mu paman, karena tanganku terbiasa dipegang oleh orang yang berkelas." Sinis Haechan karena terlalu sebal dengan orang didepannya.

"Wahh sombong sekali anak kecil ini, jangan sombong-sombong nak kau ini masih Junior High School." Lantas orang itu mencengkeram kuat pergelangan tangan Haechan.

"LEPASKAN! Apakah paman tuli dengan apa yang ku katakan, atau aku akan berteriak Sekarang." Ancam Haechan.

"Jangan banyak bergerak, CEPAT BAWA ANAK INI." Teriak orang itu kemudian 3 orang lain langsung membekap mulut Haechan dengan sapu tangan tapi Haechan berhasil menggigit tangan orang tersebut akhirnya salah satu orang itu memukul kepala belakang Haechan dengan keras.

ᴍʏ ʟɪᴛᴛʟᴇ ꜱᴜɴ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang