05☀️

2.8K 211 3
                                    

.
.
.
.
.

Johnny dengan yang lain sudah bisa melacak keberadaan Haechan, anaknya itu sedang disekap di gedung tua.

Dengan gerakan cepat mereka melesat ke gedung tersebut.

Anak buah Johnny yang banyak serta gagah itu langsung menghajar penjaga yang ada disana.

*BRAKK

Johnny mendobrak pintu disalah satu ruangan gedung itu dengan Vincent.

"DIMANA ANAKKU KAPARAT!!." Amuk Johnny.

"Ohh kau bisa mnemukanku juga ya, bahkan kau juga tidak membawa polisi, itu bagus sekali." Jawab Jeremy.

"JANGAN BERTELE-TELE JEREMY, KATAKAN DIMANA ANAKKU!!." Johnny dengan kuat menonjok wajah Jeremy hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Anakmu sudah menyusul ibunya Johnny William HAHAHAHA."

*Bugh

Tanpa aba-aba Johnny kembali menonjok wajah Jeremy.

"Katakan dimana cucuku BRENGSEK!!." Vincent yang tersulut emosi itu langsung mencengkeram kerah Jeremy.

"Santai saja pak tua, ini urusanku dengan anakmu bukan denganmu lebih baik kau mengopi saja dirumah mu." Ucap santai Jeremy.

"BERANINYA KAU-.." Ucapan Vincent terpotong.

"TUAN KAMI SUDAH MENEMUKAN TUAN MUDA." Teriak bodyguard suruhan Johnny dari ruangan lain.

Johnny dan Vincent langsung keluar meninggalkan Jeremy disitu lalu menuju suara bodyguardnya.

Mereka melupakan Jeremy yang disitu hingga Jeremy melarikan diri saat ini bersama sisa anak buahnya.

Bodoh? Tentu. Johnny jika menyangkut soal keselamatan anaknya akan meninggalkan semuanya begitupula dengan Vincent.

Para Bodyguard itu sudah melepas tali yang melilit tubuh kecil tuan mudanya.

Vincent dan Johnny sungguh tidak kuat melihat keadaan Haechan saat ini yang penuh lebam dan luka sayatan, tubuhnya bahkan sudah seperti mayat dengan tubuh yang agak dingin disertai bibir pucat yang perlahan membiru lalu darah juga berceceran dimana-mana.

"Ha-haechan." Johnny memangku tubuh anaknya.

Tangannya bergetar saat menggendong tubuh anaknya.

"CEPAT SIAPKAN MOBIL!! KITA HARUS KE RUMAH SAKIT SEKARANG." Perintah Vincent.

Ia juga tidak tega melihat keadaan cucu satu-satunya itu, bagaimana tidak Haechan itu cucu kesayangannya jadi harus dijaga dan disayangi bahkan harus tidak ada luka sedikitpun.

Vincent dan keluarga besar tidak pernah bermain tangan pada Haechan atau menyakiti anak itu, lalu sekarang orang lain yang malah melukai cucunya hingga keadaan yang mengenaskan begini.

Johnny sedang memangku tubuh anaknya didalam mobil dengan menggumamkan kata-kata yang membuat Haechan tersadar.

Mobil yang ditumpanginya dibawa oleh bodyguard, tidak mungkin Johnny akan menyetir dalam keadaan seperti itu, malah dia yang masuk jurang terlebih dahulu.

Tidak sampai 10 menit akhirnya mobil itu sampai dirumah sakit, mobil itu dibawa dengan kecepatan tinggi, tidak peduli berapa lampu merah yang diterobos tadi.

Haechan sudah dimasukkan dalam ruang UGD kini mereka sedang menunggu didepan ruangan tersebut, dengan Johnny yang tidak bisa duduk sedari tadi hanya mondar-mandir didepan pintu.

Olivia yang dirumah ikut shock saat menerima telfon dari suaminya yang menjelaskan keadaan sang cucu.

Dengan keadaan khawatir Olivia bersama supir langsung melesat ke alamat rumah sakit yang dikirimkan.

ᴍʏ ʟɪᴛᴛʟᴇ ꜱᴜɴ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang