20☀️

1.4K 149 9
                                    

.
.
.

Suasana kantin mendadak sunyi ketika tubuh tegap Johnny hadir disana dengan tangan yang digandeng oleh Johnny junior a.k.a Haechan.

Johnny itu jarang sekali pergi ke kantin, pergi kesini pun selalu dengan Haechan.

Mereka berdua menelusuri setiap kios yang menjual beberapa makanan itu dan membeli apa yang Haechan inginkan.

"Haechan tunggu disini ya, Papa mau ke toilet kamunya jangan kemana-mana, duduk aja disini" Perintah Johnny.

Haechan menganggukkan kepalanya, dia juga sudah diberi iPad milik Johnny untuk dimainkan selagi Papanya masih di toilet.

Tangan Haechan sibuk dengan layar yang berada didepannya, ia menunggu Johnny di salah satu tempat duduk dikantin.

"Oh Haechan, apakah kamu sendiri disini?" Tanya seseorang yang tiba-tiba menghampirinya.

Haechan menoleh dengan sedikit terkejut lantaran kaget saat pundaknya disentuh oleh tangan seseorang.

"I-iya hehe"

Dalam hati, Haechan saat ini sedang mendumal lantaran orang yang menghampirinya adalah si tante badut itu.

Walaupun Haechan belum tau watak asli Tante badut (Alice), tapi dengan pertama kalinya dia bertemu Alice itu membuat Haechan sedikit jengkel.

Haechan memaklumi saja sih, karena Alice juga kan masih orang baru di kantor milik ayahnya ini.

"Ayo Aunty temani disini, sedang menunggu Papa? Iya kan?" Kata Alice, lalu mendudukkan dirinya disebelah Haechan.

Tangannya pun ikut mengelus rambut coklat itu, seketika Haechan langsung merinding. Sok akrab sekali.

"Haechan mau pesan minum? Atau makan mungkin? Ahh atau mau berjalan-jalan, Aunty akan menemani jika Haechan mau jalan-jalan"

Wanita cantik dengan riasan tebal ini terus saja berbicara, jadi Haechan mematikan iPad yang ada dimeja untuk kembali dimasukkan ke dalam tas, agar tidak mengganggu saat berbicara.

Apa salahnya juga berdekatan dengan orang lain, siapa tau Alice ini baik- pikir Haechan.

Ya walaupun First Impression sedikit buruk.

"Tapi Papa nyuruh Echan nunggu disini, jadi Echan gak akan kemana-mana" Jawab Haechan setelah sekian tawaran dari Alice.

"Ahh sebentar, kamu tunggu disini aunty akan kembali dengan makanan yang paling terkenal si kantin ini"

Alice beranjak dari duduknya untuk pergi ke salah satu kios guna membeli makanan.

Haechan pun tak menghiraukan, ia mengambil ponsel dan kebetulan ada pesan dari ayahnya.

Haechan disuruh untuk menunggu sebentar lagi karena Johnny akan mengambil barang yang tertinggal didalam ruangannya dan mungkin sedikit lama.

Tak banyak yang dilakukan Haechan, ia hanya berdiam diri dan sesekali memainkan ponselnya.

Sebenarnya ia bisa saja untuk membeli beberapa jajanan, Papa juga mengizinkan, hanya saja Haechan terlalu malas untuk bergerak.

Berbeda dengan Alice yang sedang menunggu 1 makanan yang dipesannya.

Wanita itu berjalan dengan membawa nampan ditangannya dan mendekat kembali pada Haechan yang masih berdiam di kursi.

"Kamu harus coba ini, makanan ini sangat direkomendasikan disini"

Haechan mendadak kikuk dan bingung harus bereaksi seperti apa.

Tapi anak itu menganggukkan kepalanya dan meraih sumpit untuk mencoba makanan yang dibawa Alice.

ᴍʏ ʟɪᴛᴛʟᴇ ꜱᴜɴ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang